Post on 15-Nov-2020
」1鵬
慮P
F〓■F
‘‐■■
,●■■「「11一一一r
V:,No.2,Ju:i‐ Desember 2014
ISSN 1907‐3623
Jumai‖ nliah Mahasiswa Kedokteran Universitas A:『 iangga
MAYAT TANPA:DENTrAS‐ Di:NSTALAS:FORENSIK DAN MEDiKOLECAL RSuD DR. 1・ 6
SURABAYATAHUN 2009-2013Sita Sari,WarihVVilianto,Budi Utomo
PROF:L TERAP:AKNE VULGARiS PADA PASiEN BARU DI DiV:S:KOSMETIK MED!K URJ 7‐ 12
KUL:T DAN KELAMIN RSUD DR,SOETOMO SURABAYA PER10DE OKTOBER― DESEMBER2012Anita Ma面aDiunaidi,Damayan‖ ,Tnsniartami Setyaningrum
FAKTOR RiS:KO PERDARAHAN SPONTAN PASiEN IVD ANAK Di RSUD Dn SOETOM0 13・ 18
SURABAYAFen‖a EsterJunita U‖ Sitompul,DominiCus Husada,Aryai
FAKTOR PENCETuS KEKAMBUHAN DERMAT:T:S ATOPiK FASE DEWASA DI URJ KULIT 19‐ 23
DAN KELAMiN RSUD DR.SOETOMOTAHUN 2012UlulAzmiyah Riawan,Damayanl,Sawitl
UJI AKT:ViTAS ANTIMiKROBA DAUN MENGKUDU (″ o″nda c油だわ′′a L“)TERHADAP 24‐ 28
BA「ERi Salmonerraけp力′SECARA:N ViTROTrivaniYusufRawit,Selo Harsono,Arifa Muslka
PENSARUH STATuS GiZITERHADAP STATuS MENARCHEPADAANAK PEREMPUAN 29・ 33
KELAS 5 DAN 6 SDMegattt Ratna Sant百 =Atika,NurRochmah
GAMBARAN PAS:EN RUJUKAN KARENA PREEKLAMPSiA BERAT DIRSUD DR,SOETOM0 34‐ 38
SuRABAYATAHUN 2011 ・Myma EvandaAde‖ ne,MuhammadArdian Cahya Laksana,Atika
HUBUNeAN HbAlc DENOAN LAJU PERTUMBUHAN ANAK DENCAN D:ABETES MELL:TuS 39・ 43
TIPEl DIRSUD D■ SOETOMO SURABAYAShaFlra Meidyanal Budlono,Muhammad Faizi
PREVALENSi DAN FAKTOR R:SiKO KEMAT:AN MATERNAL D: RSUD DRo SOETOMO “
‐51
SURABAYATAHUN 2012Jessy」 osephine,Eighty Mardiyani Ernawal
HUBUNGAN ANTARA KEJADIAN BBLR DENGAN STATUS GIZi:BU HAM:L Di PUSKESMAS 52‐ 56
TANAH KAL:KEDiND:NG SURABAYATAHUN 2011-2012StefanusCunawan Kandinata,RetnoAsih Setyoningrum,SnUmtali .
:
LPP‖ L:NGUAFAKULTAS KEDOttERAN UN!VERSiTAS A:RLANGGA
ゴ賊騒
SUSUNAN REDAKSI
D ekan F a ku ttas Kedoktera n U nive rsitas Airl anggaProf. Dr. Aqunq Pranoto. dr.. M.Kes.. Sp.PD. KEMD. FINASIMWakil Dekan I Fahuttas Kedokteran Universitas AirlanggaProf. Dr. lndri Safitri Mukono. dr.. MSPembimbing LPPM Lingua Fakultas Kedoktenn UniversitasAirlanggaProf . Dr. N. Marqarita Rehatta. dr.. So.An.KlC.Ketua BEM-KM Fakultas Kedokteran Universitas AirlanggaBaihaqi RamadhanPimpinan Umum LPPM LinguaSella Rizkita LestariDewi PrasetvaninqtvasSorava lsfandiarv lskandarAditya Sita SariRaniputri DutapertiwiAstari Rahma DewiDafina BalqisAyu Kartikasari QottadaAmelia RahmahNabilah BilqisLutifta Hilwanalolima Luthfita SariAdila Taufik SyamlanDafina Balois
Graha Lingua Student Centre BEM-KM FK UnairGRAHA-BIK IPTEKDOK Lantai 1
Jl. Mavien Prof. Dr. Moestooo 47 Surabavalpprnlinqua@qmail. comBank MandiriNo Rekening 142001 07531 1 8a.n. Aditva Sita SariAdila Taufik Syamlan081703442392
ng Jawab
Redaksi
「Tata tetak
dan
Alamat Redaksi
EmailRekening
Contact Percon
JUXTAJurnal llmiah Mahasiswa Kedokteran Universitas Airlangga
Volume M, No. 2, Juli-Desember 2014rssN 19074623
Diterbitl<an oleh Lembasa Pers dan Penerbitan Mahasiswa (LPPM) Linqua
LEMBAGA PERS a PENERB:TAN MAHASiSWA
」uxta Voi Vl,No.2,Juli‐ Desember 2014 ピ02メ tO)ヽ ユ″ユ
PREVALENSIDANFAKToRRIsIKoKEMATIANMATERNALDIRSUDDR.SoEToMoSURABAYATAHUN 2012
Jessy Josephine', Eighty Mardiyan" Ernawatil
Fakultas Kedokterin'il-ni'ttiit"t Airlangga' Surabaya' I ndonesia
Email : jo.jfl osePhine@gmail'com
ABSTRAK
JawaTjmurmerupakansalahsatuprovinsiyangb^e.rper3n.d3lam50o/okasusdari35gkematianmatemalper100.000 ketahiran hidup di lndonesia.prl" i"nri zoie. r"r.r,'iiii"ianui puta bahwa banyak faktor risiko yang
berperan ai aaramnvl]t;;;iil;;., dililffi;^tuk mensetanripr"""r""ri qlr mendiskripsikan faktor risiko
terjadinya xematia,i?.,#;rui i'iUd'd; so"to*o sriau"vl.'i"0" p"n"ritian vang bersifat deskriptif ini
digunakan rekam medik pasien rawat inai oi n*suo or,so"tori,i'sriru"vi periodalanuari - Desember 2012
sebagaisumber oai". d,ic"ii totatsamf,iiig,t"ro"orls.a rr.rr1"*rti"ri maternatdari 2849 kerahiran hidup'
peng0rahan o"tu ii*lui"n ternaoap d#;["r,iiteran oiteiiuii;;. $a"h itu, dideskripsikan daram bentuk
tabet dan gambar. Dari hasit pelgtltr.T i"iloioiprtiry:n*? iar,rot 'iiixo
kematian maternal' sebagian besar
terjadi pada ibu yang berusi.a 2O-3?ql:r;: ;;;p;idt z+, memiii[iintervat kehamilan 22 tahun' anemia' tanpa
riwayat kontrasepsi -atau
keluarg, o"*"'i" iriel' J"19".^ t*'vti p"ny;q! El,g"terbanyak adalah penyakit
jantung, edema paru dan pneumonia, r;;["j;l#n ginTar), oeng;n'riwiyat.persalinan baik (spontan)' dengan
persalinan terarnir iecarii oeoat """""-r,'J"ng;n
peiotbng p"rtlr" persalinannya adalah tenaga lcesehatan'
bersatin di tempat pelayanan fesenatan, ,"iuf"f"1 p""itin tluGl'Oql sebag,ian besar disebabkan oleh
komprikasimatemai(lerbanyaks"""iu u"**t"iioaran niperten'siienu*itar, perlarahan pasca bersalin' dan
infeksi puerperatis). 'sehinssa o"p"t i''Ji,iffii*-b"h*'1'1i!Ty; pifyleQ kernatian matemal (1'e%) di
RSUD Dr. Soetom"Ji"ffir6ir, ie'nag6n besardisebabkan oleh faktor risiko ganda'
KataKunci:kematlanmaternal,faktor-faftorrislko,komplikaslmaternal
ABSTRACT
East Javais one of provinces contributes in s0% of JSg maternal deaths of 100'000 tive births in Indonesia in
2A1 2. tt has known there are many risx ir-iiiiiii, it" in n.-riiresearch's a imed to know the prevalency and
to descibe risk factors of matemat deiliii oi. s;etomo aen'eii nospitat, sunba.va rhis research used non-
anatytic descrtptive epidemiotogy *"iill'iv iiiring drii'r;'i-ipxteilmedicat records at Dr. soetomo
Generat Hospitat, surabava, in ,tanuanlJ D;'';;b".l,zlotz;Ey g4at-siio1iry method' there were 53 maternal
death cases of zB49 live births. oata wis iriiessea oasea.ii ieinite variailes, then it was described in tables
and diagrams. rro,iir,ii oo""-, tion, neiiskiictors of maaiiiaea* are mostiy 20-3*year'old, 24 parity'>2'
year interuat pregnancy, anemic, withoit io,ntraceptions ori"iiy plgnning.hisiory' with disease history fieart
disease, putmonbry edeme gra.O7r,1iiii"'ini"iion, ana iiniy'aisea-s61, with-good (spontaneous) delivery
history, witn caei,iaieii section ii t"st iiiiiiii iii n6ann wo*ii(sl asfirs't detivery neber, in the heatth center
as derivery prace, was refened p"tierl,'iil'iituy rr"urca-iii'tite most matemalcomplications (mostly are
iiiii"niio,.il-iiiyiiw, i;i,"t:,yi[;;;Jiggiiijt::yffiXf;:;l;l\y:;::i::Xiilf:;n[iii:frevatence (1,9o/o) of maternal death t
riskfactor.
Keywo rd s: matemal death, risk factors' m atemal com pl lcatlon
'Mahasiswa Fakultas KedoKeran UniversitasAirlangga
'Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga
44
Prevalensidan Faktor RisikO Kemtian Maternal di RSUD Di SCetomo Suraby
撤 職就亜
lke‐31eASEAN dengal
3:鶏。辮嘗F犠;:‖:
淵 胃脚1鰈l鰍:貯艇糧 ぶ癬131.
燎鰤瀾 a柵'malah meloniak ttnggi n
kelahiran hidup,sehing9
鏃鯛燎|1鵬
:滋l
轟督鷲撼畿:癖
METODE PENELITIAN
Untukrnengetahui prevatensi danfaktOr‐faktorFiSik0
kёmatian‐ maternal di RSUD Dr. SOetOmol
dalarn麟asa kehamlalmasa nifas,Instmme:rekam medik paSiOn 薇
keふatian matemal pada Janむa轟 2012‐ Desember
鴛脚:職島侵:郡整選冒鸞酔臨森:静:鐵摯:げM、UJr"tIv" i"i*i reniua'ri ioi + sanrp'i dengan Juni
I6i+" YJi"i( pensumpulan data !ita.xy!1 melalui
;;;; oita -r.oGnif disital dalam sistem
i"*ii,it"i'oiprt.t Reiam r'aei* lma' yang dimulai
irri'ir""""rian status dan pencatatan. nomor rekam
medik oasien rawat lnap yang mengalami kematian
;;il;-prdaGnrn ioi e, iet<atigus. menshitung
iu*r"n p"iien yang mengalami r:i"t':X,l*t::l'selanjutnya, meminiam rekam medik paslen
;il;3;;;;'*or ret<am medik vang telah dicatat'
6;il;;;"k"m meak oi pe rglefr' d ila ku kan observasi
terhadap data yang seiuai dengan sgtiaO variabel
il;[ffi. H"Jii o6t*.a*i disusun dalam bentuk
lubut O"n diagram- Data yang terkumpul diolah
iesuai dengan variabel yang tenn .ditentukan'x"ffii* Jir"skripsikan datam bentuk tabel dan
;;;;;. ;tt dianilisis dalam bentuk narasi' Selain
il,"irdilit"frirn pencatatan jumlah. kelahiran
iii irilE"vi, vaitu terdapat 2849 kelahiran hidup pada
tahun 2012.
HASIL
bёrbagai macamfaktOrrisiko.
45
‐ Juxta Vol.vi,No.2,Jじ
:i‐Desember 2014
Tempat layanan kesehatanrrlK)
Dittiuk
Dettpn Kompllkasi'Tanpa Kornplikasi
rrorarl
510152a
Gambarl . Diagram Distribusi Riwayat penyakit lbu
Berdasarkan Gambar 1, _riwayat penyakit ibu yang
terbanyak, secara berurutan, iaitd penyaiit janiung]pneu.monia,_edema paru, dan ketaihan'ginial. Selain
i:t,fl 'fl :3:x tY#;x, IeiH l:tu::,fi H:l :k:fl l? HtmenunJukt(an bahwa ada ibu yang mengalami saturiwgVat penyakit, dan ada ibu yan[mendJami teOindari satu riwayat penyakit.
Tabel 1 juga menunjukkan bahwa sebagian besarl::_T,t!_g-qtami komptikasi matemat. S6tiap faseKomplKasi maternal, yang terdiri dari fasekehamilan, persalinan, dan
-tase niias, memiiitidistribusi manifestasi komplikasi ying'OerOeaa_
beda.
Tabe11.Dist‖ busi Faktor Risiko Kematian Matemal
._1:!|ll:llilE轟
要 覇 落
=両
面 百
― ― ― ― :::―… …
=:::lを
:
Muitipara
mm≧_■_盤
Pcrfrkt,afiun8pn€umonia
tderna paru
Xclrinar Ghi.lfub.ftulsi!
I,IOOSfebirEn thus
l{MAtosffuii Phuri
stElnlclC Saluran lemih
A3ffiTunror Otal
Pcniakit tLuo{mrrns.psb Enr.hla|'$
Penyelit Heper
P.laliCr Ftak$d
Xoogor$t Faru
lnfarl rarub{iEdcma f,e.ebri
olab€t€6M.xitr6IrorEhltlr
.
At blcaCa
Ket● han Hlpertensi
perdan品嗜●
:● feksl
KPD'reterFn
HSVBRetensIo Plttnta
I X€imilatrr PeEalimnr ,|itaj
452″
95,70%4,30%
:81:玉諷L:F猶:mDたtHb「J Kom口 kag Maternd
2
1
3
4
1
5
79,20%20,80%′α200%
蹄a辮¶乱p喜餌翼‖螢驚悧|蠍 器紺ug ttWayd
Bukan TLK (rumah sendiri)
46
濾レ熙彩贄…
prevalensi dan Faklor Risiko Kematian Maternal di RSUD Dr. Soetomo Surab$ra Tatrun 2012 (Jotsy Joctffiine et e*.i
komplikasi, dan ada ibu yang mengalami lebih dari
satu macam komPlikasi.
PEMBAHASAN
Prevalensi kematian maternal di RSUD Dr. Soetomomencapai 1,9o/odari kelahiran hidup dan mati. Hal ini
menunjukkan bahwa angka ini masih jauh daritujuan V pembangunan millenium, yaitu mencapaiangka kematian m-atemal 102per 100.000 kelahiranhidup (0,01%) pada tahun 2015 [1].
Pada variabel usia, sebagian besar pasien berusia
20-35 tahun (79,60lo). Hasil ini tidak sesuai dengan
literatur yang menyatakan bahwa merupakan usiayang memititi risiko tinggi untuk hamil danhetani*an adalah ibu berusia <20 tahun dan >35
tahun [5]. Selain itu, menurut hasil penelitian
sebelumnya, secara analisis bivariat, usia < 20
tahun dan > 35 tahun memiliki risiko 3,4 kali lebihbesar untuk mengalami kematian maternal daripadaibu yang hamil pada usia 2G-35 tahun, tetapi secaraanalisis multivariat, usia tidak mempengaruhiterjadinya kematian maternal [6].
Pada variabel paritas, lebih banyak ibu memilikistatus paritas 24 (56,6%). Hasit ini sesuai denganpenelitian sebelumnya yang menyatakan bahwarisiko tinggi kematian maternal terjadi bila angkaparitas semakin tinggi. Dalam halini, Gethon Dariusmengkategorikan paritas 14 ke dalam kategori"hrgh" untuk terjadinya komplikasi ibu maupun janinmeskipun pengaruh yang diberikan tidak signifikan
[7]. Demikian juga dengan pernyataan penelitianlainnya, yaitu bahwa peningkatan risiko kematianmaternal tidak hanya dipengaruhi oleh statusparitas, tapi juga multifaktor, yaitu status marital,status pendidikan, perilaku pemeriksaan antenatal,dan lain-lain [8].
Pada variabel interval kehamilan, sebagian besarinterval kehamilan ibu > 2 tahun (37,7%). Hasilpenelitian ini berbeda dengan literatur yangmenyatakan bahwa yang dapat meningkatkan risikokematian maternal adalah kehamilan denganinterval <2 tahun, salah satunya dapatmeningkatkan risiko perdarahan postpartum [3].Namun, menurut penelitian sebelumnya olehFibriana (2007), Suwanti E (2002), Lattuamury(2001), interval kehamilan tidak berpengaruhterhadap kematian matemal [6].
Pada variabel status anemia, sebagian besar ibumengalami anemia (71,7%). Hal ini sesuai literaturyang menyatakan bahwa banyak ibu yang sedanghamil mengalami anemia akibat kekurangan nutrisi,khususnya vitamin 89, 812, dan zat besi [9].Demikian pula menurut literatur yang menyatakanbahwa faktor anemia adalah faktor yang sering
ditemukan pada wanita hamil, khususnya di Jawa
t101.
Pada variabel riwayat penggunaan kontrasepsi/ KB(24,5o/ol, sebagian besar pasien tidak pernahmenggunakan kontrasepsi/KB. Terdapat kesamaanantara hasil penelitian ini dengan penelitiansebelumnya yang menyatakan bahwa ada atautidaknya riwayat penggunaan KB merupakan faktoryang berpengaruh terhadap kematian maternal [6].Penggunaan alat kontrasepsi dapat mengurangiangka kejadian kehamilan sehingga (secara tidaklangsung) dapat mengurangi angka komplikasi yang
dapat timbul dari kejadian-kejadian tersebut danmencegah kematian maternal, tapi hal sebaliknyadapat terjadi jika ibu I pasien tidak pernahmenggunakan alat kontrasepsi sebagai salah satuperilaku penggunaan fasilitas pelayanan [11]. Selainitu, penggunaan alat kontrasepsi juga dapatmencegah keadaan 'empat terlalu', yaitu terlalumuda, terlalu tua, terlalu sering, dan terlalu banyak,yang dapat menjadifaktor risiko kematian maternal
[10].
Pada variabel riwayat penyakit ibu (90,6%),sebagian besar ibu memiliki riwayat penyakit.Riwayat penyakit yang terbanyak secara berurutanadalah penyakit jantung, edema paru danpneumonia, serta kelainan ginjal. Hal inijuga sesuaipenelitian sebelumnya, yaitu ibu yang memilikiriwayat penyakit sejak sebelum kehamilan atauselama kehamilan berlangsung, memiliki risikountuk mengalami kematian maternal210,2 kali lebihbesar dibandingkan ibu yang tidak memiliki riwayatpenyakit [6]. Begitu pula penelitian lain sebelumnyayang menyatakan bahwa riwayat penyakit ibu,sepertieiplepsi, penyakit jantung bawaan atau yangdidapat, sepsis dari grup streptokokus, perdarahannon-obstetrik, dan lain-lain, dapat meningkatkanrisiko cardiac arrest atau kematian maternal [12].Penyakit jantung yang dialami ibu dapat dialamisebelum maupun saat kehamilan yang dipengaruhioleh multifaktor. Faktor-faktor tersebut antara lainpneumonia dan edema paru yang dapat menjadidua penyakit yang menunjukkan sebab-akibat,misalnya kelainan jantung kiri mengakibatkanpasien harus diberikan oksigen tambahan dari alatbantu napas, seperti ventilator yang malah dapatmenjadi sumber infeksi pneumonia (disebut sebagaiVAP: Ventilator-acquired Pneumonia; HAP:Hospital-acquired Pneumonia). Faktor lainnyaadalah kelainan ginjal maternal. Sebagian besarterdiri dari trauma ginjal akut (penyebab:preeklamsia berat, eklamsia, Can hiperemesisgravidarum pada usia kehamilan 15 minggu) danpenyakit ginjal kronis (penyebab tersering: diabetes,hipertensi, glomerulonefritis, dan polikistik ginjal)
[13].
Pada variabel riwayat persalinan sebelumnya,47
,l
編自ヨJ日
■E■EE
同
国
熙 ミ 嬌 1羅 鰍 維 {紹 鰤
secara analisis bivariat, riwayat persaiinan dapatmeniadi faktor nsikO kemaヽ an maternal meSヽ punsecara ana‖ sis multivariat tidak menuniukanhubungan 161. Demikian iuga pada pernyataanpenelitian iain sebelumnya, yaitu bahwa riwayatpersalinan tidak terlalu berpengaruh terhadapteriadinya kematian rnaternal, bahkan dapatmeiahirkan bayi berlkutnya yang sehatilka ibu yang
bersangkutan tetap meniaga pO!a hidup yang sehat:
termasuk meiakukan persa‖ nan caesar sebelumtirnbul onset bersalin secara tiba― tiba maupunpreterm[141.
8ordasarkan variaboi cara persalinan, sebagianbesar d‖ akukan dengan tindakan bedah caesar(4Q80/0).Hasil penelitian ini sesual penelitian yangmenyatakan bahwa secara signinkan:bedah caesardapat meningkatkan nsiko tettadinya kOmplikasianastesi, infeksi puerperalis, dan tromboembo‖vena, seh:ngga dapat meningkatkan 「isiko
teriadinya kematian matemal, yaitu 3,6 ka‖ lebih
besar untuk teriadinya kematian maternaldibandingkan persa‖ nan per vaginam l15].Demikian puia berdasarkan SKRT (2011),morbiditas tersebut menjadipenyumbang penyebabkematian ibu yang tinggi,yaitu berupa 28%untukkasus perdarahan dan l10/O untuk kasus infeksimasa nifas[2].Demikian juga dengan iiteratur yang
menyatakan bahwa persa‖ nan dengan bedahcaesar(darurat maupun elektr)memi‖ ki ‖sikokematian maternal dua sampai sembilan ka‖ lebih
besardaripadapersalinanpervaginaml131.
Pada variabel penolong pertama persa‖ nan,sebagian besar ibu bersalin ditolong Oieh tenaga
kesehatan(95:70/0).Hasil ini tidak sesuai literaturyang menyatakan bahwa kua!itas pelayanankesehatan matemal yang balk(dalam hal ini
l:蝸留:mλ羅置躍p::樵鵬 :8angka kema‖an maternal[16].Namun,da‖ has‖peneiitian ini,sebagian besaribu rnerupakan pasien
rttukan(94,3%)yang pada umumnya kondisi ibusudah buruk,sehingga risiko kematian tetap tinggimeskipun penolong pertama persa‖ nan adalahtenaga kesehatan.
Pada variabel tempat persalinan, sebagian besarpersa‖ nan d‖akukan di tempat pelayanan
精鮒 ny`需鷺nttk謂 舘常:a謂♀::
麗s鑑誠],d紺謂鳳λ減:汗:躍 k∬蟹翻::
臨欄:豫t掘鰍誡踊』野
memperoleh pelayanan kesehatan dasar maupunrujukan (termasuk tempat persa{inan) merupakansalah satu faktor yang mempengaruhi keadaan ibusebe\um, saa\, dan se\e\ah pesa\\nan $1).
Pada variabel pelaksanaan rujukan saat terjadikomplikasi, sebagian besar ibu merupakan pasienrujukan (94,3%). Hasil ini tidak sesuai denganliteratur yang menyatakan bahwa pelaksanaanrujukan yang baik (dipandang dari tujuan rujukan,yaitu dokter ahli) dapat mengurangi kematianmaternal [17]. Namun, dari aspek lain, hasilpenelitian ini menunjukkan bahwa masih tingginyaangka kematian maternal pada pasien yang dirujukke RSUD Dr. Soetomo, yang merupakan rumahsakit rujukan nasional di Surabaya, ini sesuaidengan literatur menurut Thaddeus dan Maine(1994), yaitu dapat disebabkan oleh: (1) adanya tigafase keterlambatan, yaitu terlambat mengambilkeputusan merujuk, tedambat sampai di tempatfasilitas kesehatan, dan terlambat memperolehperawatan dengan fasilitas kesehatan yang adekuat['18, 19]; (2) semakin tingginya derajat komplikasikehamilan maupun penyakit penyerta yang dialamiibu dan diikuti fase keterlambatan [6]; dan (3)kualitas fasilitas dan tenaga kesehatan yang masihperlu ditingkatkan [20].
Meskipun terdapat perbedaan pada variabel usia,paritas, interval kehamilan, riwayat penyakit, carapersalinan terakhir, penolong pertama persalinan,tempat persalinan, dan variabel pelaksanaanrujukan saat terjadi komplikasi terhadap literatur, halini tidak menutup kemungkinan untuk tetapterjadinya kematian maternal karena adanyapengaruh yang lebih besar dari faktor risiko lainnyadan atau karena adanya keterlambatan untukmerujuk ke petugas kesehatan yang lebih kompetendari pihak pasien dan keluarga, maupun pihakkesehatan sebelumnya sehingga pasien terlambatmendapat pertolongan yang seharusnya [1 0].
Pada variabel komplikasi matemal, sebagian besaribu mengalami komplikasi maternal sebelummeninggal dunia (79,2%). Hasil ini sesuai hasitpenelitian sebelumnya, yaitu bahwa terdapathubungan yang bermakna antara komplikasimaternal, baik pada fase kehamilan, fasepersalinan, maupun fase nifas, dengan terjadinyakematian matemal [6]. Berdasarkan hasil penelitian,komplikasi maternal terbanyak, secara berurutan,adalah kelainan hipertensi, perdarahan, dan infeksi.Hal ini sesuai dengan yang tertulis dalam literaturbahwg tiga komplikasi kehamilan paling seringadalah pendarahan, kelainan hipertensi, dan infeksi1211.
Kelainan hipertensi yang terbanyak, secaraberturut-turut, terjadi pada fase kehamilan, fase
48
―
′
‐
‐
―
―
Preva:ensi dan Faktor Risiko Kettntian Materai di RSUD Di Soetomo Surabaya Tahun 2012(Jessy JOSephine et al.)
persalinan, dan fase nifas; (1) pada masakehamilan, penyebab kelainan hipertensi dapatbersifat muktifaktor, yaitu genetik, lingkungan, gaya
hidup, dan penyakit kronis atau riwayat penyakitpada ibu hamil. Dalam perjalanannya, kelainanhipertensi dapat menyebabkan komplikasiperdarahan dan infeksi [13]; (2\ pada masapersalinan, kelainan hipertensi dapat terjadi akibatkelainan hipertensi selama masa kehamilan danatau kontraksi pembuluh darah uterus yang sangatmeningkat sebagai pertahanan ibu secara fisiologisuntuk menghentikan perdarahan yang terjadiselama kehamilan [13]; (3) pada masa nifas,kelainan hipertensi biasanya terjadi 2448 iampertama pasca persalinan bedah caesaryang dapatdisebabkan oleh peningkatan tekanan darah saatbersalin (baik karena induksi persalinan, maupuntindakan persalinan itu sendiri), atau oleh kelainanhpertensi yang telah dialami sebelumnya sebagaikomplikasi kehamilan dan persalinan yang tidakmembaik dalam 72-96 jam pertama pasca bedahcaesar persalinan, sehingga pada perjalanannya,hal ini pun dapat menyebabkan kegagalan sistemorgan multipel, infeksi, dan kelainan koagulasi[22].
Angka kejadian perdarahan yang terlcanyak, secaraberturut-turut, terjadi pada fase nifas, fase bersalin,dan fase kehamilan; (1) pada fase nifas, terjadinyaperdarahan dapat disebabkan, antara lain olehatonia uteri (penyebab atonia uteri: partus kasip,anstesi umum - hidrokarbon terhalogenasi, perfusimiometrium buruk, distensi uterus berlebihan,partus kasip, paritas tinggi, dan lain-lain), jaringanplasenta tertinggal / melekat di dalam secaraabnormal (akreta, inkreta, atau parkreta), traumasaluran reproduksi (episiotomi besar, laserasi, ruturuterus), defek koagulasi yang dapat memperberatpenyebab atau faktor risiko di atas, serta riwayatperdarahan pada bedah caesar bersalinsebelumnya; (2) pada fase bersalin, penyebabperdarahan, antara lain atonia uteri, berbagaikomplikasi kehamilan (HELLP syndrome, solusioplasenta atau previa plasenta berat yangmengharuskan terminasi kehamilan segera, pre-eklamsia berat, dan eklamsia), trauma saatterminasi kehamilan itu sendiri (ruptur uteri, bedahcaesar atau histerektomi, pelahiran per vaginamdengan penyulit, episiotomi, pelahiran denganforcep), dan lain-lain; (3) pada masa kehamilan,perdarahan seringkali disebabkan oleh plasentaprevia (pemisahan plasenta yang implantasi dekatkanalis serviks uteri), solusio plasenta (pemisahanplasenta di tempat lain dalam kavum uteri), sertapre-eklamsia berat dan eklamsia (dapatbermanifestasi sebagai HELLP syndrome), penyakitginjal kronis, jaringan parut dalam uterus (salah satupenyebabnya adalah paritas tinggi), dan lain-lain.Perdarahan pun dapat menyebabkan infeksimaupun memperberat infeksi yang sudah ada [13].
Untuk kasus infeksi, kasus terbanyak, secaraberturut-turut, terjadi pada fase nifas, fasekehamilan, dan fase bersalin; (1) pada fase nifas,penyebab utama infeksi nifas berhubungan eratdengan tindakan saat persalinan, seperti hasilpenelitian sebelumnya yang menyatakan bahwapersalinan secara bedah caesar memiliki risiko yangjauh lebih tinggi (bahkan mencapai 25 kali lipat)untuk terjadinya infeksi nifas dibandingkanpersalinan per vaginam [15]; pada fase kehamilan,infeksi dapat terjadi sebelum dan saat kehamilan,melalui oral (contoh: Toxoplasma), saluran respirasi(contoh: M. tuberculosis, S. pneumonia), saluranreproduksi (misalnya: HPV, N. gonorrhoeae,Chlamydia trachomatis), saluran kemih (contoh: Ecoli, Streptokokus grup B), transfusi darah (misalnyapada ibu yang ditransfusi darah akibat perdarahan),dan lain-lain; (3) pada fase bersalin, infeksi dapatterjadi karena partus kasip yang disertai perdarahandan sering bermanifestasi sebagai kondisi sepsis
[13].
SIMPULAN
Simpulan dari penelitian ini adalah tingginyaprevalensi kematian maternaldi RSUD Dr. SoetomoSurabaya (1,9%) disebabkan oleh faktor riskoganda, yaitu ibu yang sebagian besar berusia 20-35tahun; berparitas 2-4; dengan jarak kehamilan >2tahun (pada multigravida); dengan anemia; tanpariwayat penggunaan alat kontrasepsi/ KB; denganriwayat penyakit; dengan riwayat persalinansebelumnya adalah baik (spontan); denganpersalinan terakhir secara bedah caesa,i dengantenaga kesehatan sebagai penolong pertamapersalinan; bersalin di tempat pelayanan kesehatan;dengan status rujukan; dan dengan komplikasimatemal yang sebagian besar adalah hipertensikehamilan, perdarahan pasczl bersalin, dan infeksipuerperalis.
Berdasarkan hasil penelitian ini, disarankanperlunya perbaikan sistem pencatatan yang lebihlengkap dan sistematis, termasuk data awal pasienmasuk rumah sakit, baik rujukan maupun tidak,sehingga peneliti mendapatkan data lengkap danakurat untuk meneliti selanjutnya. Selain itu, untukmendapatkan hasil yang lebih valid, perlu dilakukanpenelitian dengan menggunakan sampel denganperiode yang lebih panjang.
UCA,PANTERIMAKASIH
Penulis menyampaikan terima kasih kepada EightyMardiyan Kurniawati, dr., Sp.OG selaku dosenpembimbing pertama, Ernawati, dr., Sp.OG selakudosen pembimbing kedua, Dr. Florentina Sustini,dr.,
49
馴
劉
■
ヨ
日
Uu爛b VOl.vi,No.2,」 u‖‐Desember 2014
MS selaku Penanggung Jawab Modul penelitianFakultas KedoHeran Universitas Airlangga, dansemua pihak yang tidak dapat penulis sebulkan satuper satu yang telah membantu proses penelitian ini.
DAFTARPUSTAKA
Worl-d Health Organization [lnternet]. Geneva:WHO; clAfi. Maternat mortatity; ZOi+ [Oiaksestanggal 23 Oktober 20141. Diakses dari:http ://www who. inUmed iacentie/fa ctsheets/fs34Slen/.Kementerian Kesehatan Rl. profil kesehatanlndonesia 2012 [lntemet]. Jakarta: KementerianKesehatan Rl;2013 [diakses tanggal4 Februari20141. Diakses dari:http://www.depkes. go. id/resources/downloadip
"u s d a ti n /p rof i I - k e s e h ata n - i n d o n e s i a / p rof i i-
kesehatan-indonesia-20 1 2.pdf .Kementerian Kesehatan Republik lndonesiatt1!e.m9t!. Jakarta: Kementerian Kesehatan Rl;c20 1 4. Lima strategi operasional turunkan angkakematian ibu; 2011 [diakses pada 21 Juni 20i3].Diakses dari:
2榊ti糧盟f陸鮮野‖3.
http:/lwww.depkes. go. idlarticte/view/l 397/ti ma_strategi-operasional-turunkan-angka-kematian-ibu.html.
4. SaputraW. Angka Kematian tbu (AKt) metonjak,lndonesia mundur 1S tahun tlntimeil. Jakarta:Perkumpr.rlan prakarsa; eOt5 lOiafses tanggal18 Juti 20141. p. 1-4. biakses Olli:http./itheprakarsa.org/new/ck_uploads/fi les/pra
_ karsao/o2Opolicy_Oktober_Rei3_t .pdf.5. 9anaha BR, Coyaji KJ, Rao VN.'Too far, too
little, too late: a community-based case_controlstudy of maternal mortality in rural westMaharashtra tndia. Bull WoitO Health Organ[1t9r19t] 1998 [diakses tanggat 21 J'uni.201 3l;76(6):591 -8. Dia-k-ses dari:http://www. ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articleslpMC23124941?9age=1.
6. Fibriana Al. Faktor-faktor risiko yangmempengaruhi kematian maternal (studi (asu6di Kabupaten Cilacap) [tug?s akhir'di intemet].S.emarang: Universitas-Diponegoro; ZOOT
fliatges tanssat 29 Mei 20i3]. D'lakies dari:http :/ieprints. undip.ac. idi 1 6634/i /ARU[f fn r fn_FlBRtANA.pdf"
7. Niyu MH, Satihu HM, Keith LG, Ehiri JE, lslamMf,.Jglty pE. Extreme parity and thl risk ofstillbirth. Obstetrics .& Gynecotogy [lntemet].?99q [diakses tansga t 26' Srtouer?91 !..1 ; 1 06(3):aa6-5iI oiaIsei dari:nnp://Joumats. lww. com/greenjournal/FulltexU2005/09000tExtreme_pari[r_ani_tne_nist_of Stillbirth.3.aspx
8. Simonse-n SME, Lyon JL, Alder SC, Varner MWErrect of grand multiparity on intrapartum and, newborn complications in young women.
50
颯
辺
週
選
J
個
個
憫
翻
劉
Prevalensi dan Faktor Risiko Kemttan M油 訂口 di RStrO Dr S――
―額 2-… 崚二 )
RepubRk ind“口饉blndonesia. Jakarta: Depkes Rl; 2005.lS.Thaddeus S, Maine D. Too far to walk: maternal
rnorr;lity in context [abstrak]. Soc Sci Med
{lnnmetl. April 1994 [diakses tanggal 29 Mei20131;38(8):1091-110, Diakses dari:hfip:lArww.ncbi. nlm.nih.gov/pubmed/8042057.
ig.Thorsen VC, Sundby J, Malata A. Piecingtogether the matemal death puzzle throughnarratives: The three delays model revisited.PloS One Open Access Joumal. 2012 [Diaksespada 28 Mei 20131; 7(12). Diakses dari:http:i/www.ncbi. nlm.nih. govipmdarticles/PMC3526530/.
20. Pusat Komunikasi Publik (Sekretariat JenderalDepartemen Kesehatan). lbu selamat, bayisehat, suami siaga. Kementerian Kesehatan
[diakSes bヽЮd 21 覇
lnformasi:fsekitar 2 layarl- Dir&c fithttp :/iwww. depkes. go.id/artioeryburlgntrsela mat-bayi-sehat-suami-siaga.hffi .
2l.Cunningham FG, Norman FG, KennefrrJL, taryCG, John CH, Katherine DW Obsteki Williarns.21 st ed. Jakarta: EGC; 2005.
22.Maggan EF, Martin JN. Complicated postpartumpreeclampsia-eclampsia [abstrak]. EuropePubMed Central Internet]. 1995 [diaksestanggal 1 8 Jul i Mei 2O1 4l:22(2):337-56. Diaksesdari:http://eu ropepmc. org/abstracUM ED 17 651 67 5%201
51
ヨロョョョョロョ