EBI Vol. 01, No. 01, Sept 2019, pp. 11-20 ...
Transcript of EBI Vol. 01, No. 01, Sept 2019, pp. 11-20 ...
EBI Jurnal Ekonomi, Bisnis dan Industri (EBI) Vol. 01, No. 01, Sept 2019, pp. 11-20
ISSN 2685-8622 http://jurnal.cic.ac.id/EBI
11 | Jurnal Ekonomi, Bisnis Dan Industri (EBI)
Vol. 1. No. 1 September 2019
APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KENAIKAN GAJI KARYAWAN
MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING BERBASIS WEB
( STUDI KASUS : UD. MONAS BAKERY)
Siti Harum Sari1, Chandra Lukita2, Agus Sevtiana3 1,2,3Universitas Catur Insan Cendekia (UCIC) Cirebon
e-mail: [email protected], [email protected], [email protected]
Abstrak
UD. Monas Bakery adalah perusahaan yang bergerak dibidang produksi roti tawar. Penentuan
kenaikan gaji masih dilakukan secara subjektif seperti keputusan berdasarkan kekerabatan dan
belum didasarkan pada kebijakan yang berlaku umum yang berlaku berdasarkan peraturan
pemerintah.hal ini menyebabkan sering terjadi kesalahan dalam prosesnya, untuk itu dibutuhkan
sebuah sistem yang mampu mengambil keputusan. Penilaian dilakukan dengan menggunakan
sistem pendukung keputusan kenaikan gaji karyawan menggunakan metode Simple Additive
Weighting, dalam pembuatan sistem pendukung keputusan ini ada beberapa tahap yang dilakukan
diantaranya yaitu : pengumpulan data, menentukan kriteria, menentukan bobot tiap kriteria,
menghitung proses rating kecocokan, menghitung proses normalisasi, dan menghitung
rekapitulasi kenaikan gaji karyawan. Dalam perancangan sistem pendukung keputusan kenaikan
gaji karyawan menggunakan metode Simple Additive Weighting ini dibangun dengan
menggunakan alat bantu seperti Flowchart, Flowmap, Data Flow Diagram, Entity Relationship
Diagram, dan bahasa pemograman php dan Mysql. Hasil implementasi sistem pendukung
keputusan kenaikan gaji karyawan dengan metode Simple Additive Weighting ini menunjukan
bahwa proses perhitungan kenaikan gaji karyawan ini lebih cepat dan tepat dibandingkan
sebelum adanya aplikasi sistem pendukung keputusan kenaikan gaji karyawan.
Kata kunci: Sistem, Keputusan, Gaji, Karyawan, Simple Addictive Weight
Abstract
UD. Monas Bakery is a company engaged in the production of white bread. Determination of
salary increases is still done subjectively as decisions based on kinship and have not been based
on generally accepted policies that apply under government regulations. This causes frequent
errors in the process, for that we need a system that is capable of making decisions. The
assessment is carried out using a decision support system for employee salary increases using the
Simple Additive Weighting method, in making this decision support system there are several stages
being carried out including: collecting data, determining criteria, determining the weight of each
criterion, calculating the compatibility rating process, calculating the normalization process, and
calculate recapitulation of employee salary increases. In designing decision support systems for
employee salary increases using the Simple Additive Weighting method, it is built using tools such
as Flowcharts, Flowmaps, Data Flow Diagrams, Entity Relationship Diagrams, and php and
Mysql programming languages. The results of the decision support system implementation of
employee salary increases with the Simple Additive Weighting method show that the process of
calculating employee salary increases is faster and more precise than before the application of the
employee salary decision decision support system.
Key words: System, Decision, Salary, Employee, Simple Addictive Weight
1. PENDAHULUAN
UD. Monas Bakery adalah perusahaan
yang bergerak dibidang produksi roti tawar yang
berdiri sejak tahun 1991 yang didirikan oleh
Johan Chandra Oey. UD. Monas Bakery
berlokasi di Jalan Jagasatru No. 77 Kota
Cirebon. Pada proses bisnisnya UD. Monas
Bakery memiliki 20 karyawan yang bekerja di
EBI Jurnal Ekonomi, Bisnis dan Industri (EBI) Vol. 01, No. 01, Sept 2019, pp. 11-20
ISSN 2685-8622 http://jurnal.cic.ac.id/EBI
Siti Harum Sari, Chandra Lukita, Agus Sevtiana | 12
UD. Monas Bakery. Dalam manajemen
penentuan gaji karyawan UD. Monas Bakery
selama ini belum memenuhi standar pada proses
penggajian yang diberikan tiap bulan. Penentuan
kenaikan gaji masih dilakukan secara subjektif
seperti keputusan berdasarkan kekerabatan dan
belum didasarkan pada kebijakan yang berlaku
umum yang berlaku berdasarkan peraturan
pemerintah. Oleh karena itu, seringkali hasil dari
penentuan kenaikan gaji dari masing-masing
karyawan terlihat ketidakadilan, serta belum
sesuai dengan standar kriteria kenaikan gaji.
Maka dari itu perlu adanya suatu sistem yang
dapat mendukung pemberian keputusan
kenaikan gaji tiap karyawan yang berada di UD.
Monas Bakery.
Sistem Pendukung Keputusan Kenaikan
Gaji Karyawan Menggunakan Metode Simple
Additive Weighting, menghasilkan besaran
kenaikan gaji karyawan secara objektifitas
menggunakan kriteria yang telah ditentukan,
dapat membantu bagian Personalia dalam proses
rekapitulasi kenaikan gaji karyawan
menggunakan aplikasi berbasis website,
aplikasi ini dapat mencetak laporan rekapitulasi
kenaikan gaji karyawan yang dilakukan oleh
bagian personalia, dan aplikasi ini dapat
menampilkan grafik kenaikan gaji karyawan
oleh bagian personalia dan pemilik, agar
mengetahui berapa persen kenaikan dari gaji
karyawan tersebut.
2. KAJIAN PUSTAKA
2.1 Aplikasi
Menurut Ibisa dalam bukunya yang
berjudul Evaluasi Paket Sistem Aplikasi :
Sistem Evaluasi dan Auditing Sistem Aplikasi
bagi Perusahaan (2010), menyebutkan Aplikasi
adalah alat bantu untuk mempermudah dan
mempercepat proses pekerjaan dan bukan
merupakan beban bagi para penggunanya [1].
2.2 Sistem Pengambilan Keputusan
Menurut Febrina Sari dalam bukunya
Metode dalam Pengambilan Keputusan (2017),
menyebutkan bahwa Sistem Pendukung
Keputusan atau Decision Support System (DSS)
merupakan pengembangan lebih lanjut dari
sistem informasi manajemen berbasis komputer
yang dirancang sedemikian rupa sehingga
bersifat interaktif dengan pemakainya [2].
Dalam pengambilan keputusan, pengolahan data
dan informasi perlu dilakukan yang bertujuan
untuk menghasilkan alternatif keputusan yang
dapat diambil [3].
Sistem pendukung keputusan
merupakan suatu sistem interaktif berbasis
komputer yang ditujukan untuk membantu
dalam pembuatan keputusan dengan
memanfaatkan data dan model untuk
menyelesaikan masalah yang bersifat tidak
terstruktur [4]. Sifat interaktif memudahkan
integrasi antara berbagai komponen dalam
proses pengambilan keputusan seperti prosedur,
kebijakan, teknik analisis, serta pengalaman dan
wawasan manajerial guna membentuk suatu
kerangka keputusan yang bersifat fleksibel.
2.3 Kenaikan Gaji
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Nomor 7 Tahun 2013 tentang
Upah Minimum (“Permenaker 7/2013”) juga
mengatur bahwa besaran kenaikan upah di
perusahaan yang upah minimumnya telah
mencapai kebutuhan hidup layak atau lebih,
ditetapkan secara bipartit di perusahaan masing-
masing.
2.4 Kenaikan Gaji
Menurut Yustinus Prastowo, dkk dalam
bukunya Buku Pintar Menghitung Pajak Profesi,
Badan Usaha dan Peristiwa Khusus (2011),
menyebutkan Karyawan adalah orang pribadi
yang bekerja disuatu perusahaan atau lembaga,
bertugas untuk melaksanakan suatu pekerjaan
dalam jabatan atau kegiatan tertentu dengan
memperoleh imbalan yang dibayarkan
berdasarkan periode tertentu.
2.5 Simple Addictive Weighting
Menurut Febrina Sari dalam bukunya
Metode dalam Pengambilan Keputusan (2017),
Simple Additive Weighting (SAW) sering juga
dikenal istilah metode penjumlahan terbobot.
Konsep dasar metode Simple Additive Weighting
adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating
kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut.
Metode Simple Additive Weighting
membutuhkan proses normalisasi matriks
keputusan (X) ke suatu skala yang dapat
diperbandingkan dengan semua rating alternatif
EBI Jurnal Ekonomi, Bisnis dan Industri (EBI) Vol. 01, No. 01, Sept 2019, pp. 11-20
ISSN 2685-8622 http://jurnal.cic.ac.id/EBI
13 | Jurnal Ekonomi, Bisnis Dan Industri (EBI)
Vol. 1. No. 1 September 2019
yang ada [2]. Adapun langkah-langkah dalam
proses SAW adalah sebagai berikut :
a. Menentukan kriteria dan nilai kriteria.
b. Menentukan alternatif dan nilai alternatif.
c. Menghitung matriks keputusan.
Menghitung matrik keputusan diperoleh
dari nilai alternatif setiap kriterianya.
Adapun bentuk umum dari matrik
keputusan adalah sebagai berikut:
d. Menghitung nilai Normaliasasi
Untuk memperoleh nilai normalisasi, maka
dapat menggunakan rumus berikut:
Rij = Xij / Max Xij .....(1)
Dimana :
rij = rating kinerja ternormalisasi
Maxij = nilai maksimum dari setiap baris
aaaaaaaadan kolom
Minij = nilai minimum dari setiap baris dan
aaaaaa kolom
Xij = baris dan kolom dari matriks
e. Menghitung nilai Preferensi untuk setiap
alternatif
Untuk memperoleh nilai preferensi setiap
alternatif, maka digunakan rumus :
Dimana :
Vi = nilai akhir dari alternatif
Wj = bobot yang telah ditentukan
rij = Normalisasi matriks, Nilai Vi
yang lebih besar mengindikasikan
bahwa alternatif Ai lebih terpilih.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Proses Metode SAW
3.1.1 Menentukan Kriteria (ci)
Sumber kriteria awal yaitu 4 kriteria
kinerja pegawai, pendidikan, kehadiran lama
bekerja berdasarkan skripsi Suni (2018), dan 1
kriteria Status Pernikahan berdasarkan Skripsi
Eka Riska Hadia (2016) , setelah melakukan
observasi maka dilakukan seleksi terhadap
kriteria yang telah diambil menjadi 3 kriteria,
alasan mengambil 3 kriteria saja karena disana
memang melakukan kenaikan gaji berdasarkan
Kinerja Karyawan, Kehadiran dan Lama
bekerja. Seperti Tabel 1.
Tabel 1. Tabel Kriteria dan Pembobotan Kode Nama Kriteria Cost / Benefit Nilai Bobot
C1 Kinerja Karyawan Benefit 0,4
C2 Kehadiran Karyawan Benefit 0,3
C3 Lama Bekerja Benefit 0,3
Total 1
Tabel 2. Aturan Rekomendasi Kenaikan Gaji Karyawan No. Ketentuan
1. Jika Nilai Total = 1 , maka jumlah kenaikan gajinya 3,75% dari gaji pokok.
2. Jika Nilai Total 0,50 – 0,99 , maka jumlah kenaikan gajinya 3,50% dari gaji pokok.
3. Jika Nilai Total 0,10 – 0,49 , maka jumlah kenaikan gajinya 3,25% dari gaji pokok.
Tabel 3. Indikator Nilai
No. Kriteria Indikator Nilai Rating
Kecocokan
1. Kinerja Karyawan
(Adonan)
5 Adonan 5
4 Adonan 4
3 Adonan 3
2 Adonan 2
1 Adonan 1
2. Kinerja Karyawan 861 Bungkus – 1010 Bungkus 5
EBI Jurnal Ekonomi, Bisnis dan Industri (EBI) Vol. 01, No. 01, Sept 2019, pp. 11-20
ISSN 2685-8622 http://jurnal.cic.ac.id/EBI
Siti Harum Sari, Chandra Lukita, Agus Sevtiana | 14
(Pemanggangan) 711 Bungkus – 860 Bungkus 4
561 Bungkus – 710 Bungkus 3
411 Bungkus – 560 Bungkus 2
250 Bungkus – 410 Bungkus 1
3. Kinerja Karyawan
(Pemotongan)
1126 Bungkus – 1280 Bungkus 5
971 Bungkus – 1125 Bungkus 4
816 Bungkus – 970 Bungkus 3
661 Bungkus – 815 Bungkus 2
500 Bungkus – 660 Bungkus 1
4. Kinerja Karyawan
(Packing)
721 Bungkus – 800 Bungkus 5
641 Bungkus – 720 Bungkus 4
561 Bungkus – 640 Bungkus 3
481 Bungkus – 560 Bungkus 2
400 Bungkus – 480 Bungkus 1
5. Kinerja Karyawan
(Sales)
1386 Bungkus – 1480 Bungkus 5
1291 Bungkus – 1385 Bungkus 4
1196 Bungkus – 1290 Bungkus 3
6. Kinerja Karyawan
(Supir)
37 Pengiriman – 40 Pengiriman 5
33 Pengiriman – 36 Pengiriman 4
29 Pengiriman – 32 Pengiriman 3
25 Pengiriman – 28 Pengiriman 2
20 Pengiriman – 24 Pengiriman 1
7. Kehadiran Karyawan
24 Hari – 26 Hari 5
21 Hari – 23 Hari 4
18 Hari – 20 Hari 3
15 Hari – 17 Hari 2
11 Hari – 14 Hari 1
8. Lama Bekerja
61 Bulan – 72 Bulan 5
49 Bulan – 60 Bulan 4
37 Bulan – 48 Bulan 3
25 Bulan – 36 Bulan 2
12 Bulan – 24 Bulan 1
3.1.2 Studi Kasus
Berikut ini ditentukan 5 data karyawan
yang akan digunakan sebagai alternatif dalam studi
kasus. Adapun alternatif tersebut dapat dilihat pada
Tabel 4 berikut :
Tabel 4. Data Peniliaian Kriteria Karyawan
No. NIK Nama Rata-rata Kinerja
Karyawan/bulan
Rata-rata
Kehadiran
Karyawan/tahun
Lama
Bekerja
(Bulan)
1. A-110 Dedi 5 Adonan 24 Hari 52 Bulan
2. A-111 Mustakim 5 Adonan 24 Hari 9 Bulan
3. A-112 Anggis 4 Adonan 24 Hari 15 Bulan
4. A-113 Wamono 3 Adonan 21 Hari 23 Bulan
5. A-114 Musafak 3 Adonan 21 Hari 23 Bulan
3.1.3 Rating Kecocokan Alternatif
Dari data penilaian kriteria karyawan
dirubah menjadi nilai rating kecocokan yang ada
pada tabel nilai indikator pada Tabel 5 berikut :
Tabel 5. Nilai Rating Kecocokan
No. NIK Nama Rata-rata Kinerja
Karyawan/bulan
Rata-rata
Kehadiran
Karyawan/tahun
Lama
Bekerja
(Bulan)
1. A-110 Dedi 5 5 4
2. A-111 Mustakim 5 5 0
EBI Jurnal Ekonomi, Bisnis dan Industri (EBI) Vol. 01, No. 01, Sept 2019, pp. 11-20
ISSN 2685-8622 http://jurnal.cic.ac.id/EBI
15 | Jurnal Ekonomi, Bisnis Dan Industri (EBI)
Vol. 1. No. 1 September 2019
3. A-112 Anggis 4 5 1
4. A-113 Wamono 3 4 1
5. A-114 Musafak 3 4 1
3.1.4 Matrik Keputusan Berdasarkan Kriteria
Untuk memperoleh nilai normalisasi,
maka dapat menggunakan rumus berikut: Rij = Xij / Max Xij .....(1)
Maka dengan menggunakan rumus diatas
dapat dilakukan proses perhitungan normalisasi
setiap kriteria sebagai berikut: 3.1.4.1 Menghitung Normalisasi Kriteria
Kinerja Karyawan (C1)
Dari kolom C1 nilai maksimalnya adalah
‘5’, maka tiap baris dari kolom C1 dibagi oleh nilai
maksimal kolom C1. Adapun proses perhitungan
dapat dilihat sebagai berikut :
r11 = 5 = 5 = 1
Max {5;5;4;3;3} 5
r21 = 5 = 5 = 1
Max {5;5;4;3;3} 5
r31 = 4 = 4 = 0,8
Max {5;5;4;3;3} 5
r41 = 3 = 3 = 0,6
Max {5;5;4;3;3} 5
r51 = 3 = 3 = 0,6
Max {5;5;4;3;3} 5
3.1.4.2 Menghitung Normalisasi Kriteria
Kehadiran Karyawan (C2)
Dari kolom C2 nilai maksimalnya adalah
‘5’, maka tiap baris dari kolom C2 dibagi oleh nilai
maksimal kolom C2. Adapun proses perhitungan
dapat dilihat sebagai berikut :
r12 = 5 = 5 = 1
Max {5;5;5;4;4} 5
r22 = 5 = 5 = 1
Max {5;5;5;4;4} 5
r32 = 5 = 5 = 1
Max {5;5;5;4;4} 5
r42 = 4 = 4 = 0,8
Max {5;5;5;4;4} 5
r52 = 4 = 4 = 0,8
Max {5;5;5;4;4} 5
3.1.4.3 Menghitung Normalisasi Lama Bekerja
Karyawan (C3)
Dari kolom C3 nilai maksimalnya adalah ‘4’, maka
tiap baris dari kolom C3 dibagi oleh nilai maksimal
kolom C3. Adapun proses perhitungan dapat
dilihat sebagai berikut :
r13 = 4 = 4 = 1
Max {4;0;1;1;1} 4
r23 = 0 = 0 = 0
Max {4;0;1;1;1} 4
r33 = 1 = 1 = 0,25
Max {4;0;1;1;1} 4
r43 = 1 = 1 = 0,25
Max {4;0;1;1;1} 4
r53 = 1 = 1 = 0,25
Max {4;0;1;1;1} 4
3.1.5 Matrik Ternormalisasi
Selanjutnya dari hasil normalisasi yang
diperoleh, dilakukan matrik ternormalisasi
seperti pada Tabel 6 berikut :
Tabel 6. Matriks Ternormalisasi
NIK Nama
Rata-rata Kinerja
Karyawan
/bulan
Rata-rata Kehadiran
Karyawan
/tahun
Lama Bekerja
(Bulan)
A-110 Dedi 1 1 1
A-111 Mustakim 1 1 0
A-112 Anggis 0,8 1 0,25
A-113 Wamono 0,6 0,8 0,25
A-114 Musafak 0,6 0,8 0,25 Dari matriks tersebut, selanjutnya ditentukan
nilai preferensi. Untuk menentukan nilai preferensi
ditentukan nilai bobot untuk setiap kriteria. Adapun
nilai bobot kriteria dapat ditentukan sebagai
berikut: WC1 = 0,4 WC2 = 0,3 WC3 = 0,3 Dengan bobot yang telah ditentukan,
selanjutnya hitung nilai preferensi untuk setiap
alternatif. Maka nilai preferensi dapat diperoleh
sebagai berikut :
VA1 = (1 x 0,4) + (1 x 0,3) + (1 x 0,3) = 1
VA2 = (1 x 0,4) + (1 x 0,3) + (0 x 0,3) = 0,7
VA3 = (0,8 x 0,4) + (1 x 0,3) + (0,25 x 0,3) = 0,695
VA4 = (0,6 x 0,4) + (0,8 x 0,3) + (0,25 x 0,3) = 0,555
VA5 = (0,6 x 0,4) + (0,8 x 0,3) + (0,25 x 0,3) = 0,555
EBI Jurnal Ekonomi, Bisnis dan Industri (EBI) Vol. 01, No. 01, Sept 2019, pp. 11-20
ISSN 2685-8622 http://jurnal.cic.ac.id/EBI
Siti Harum Sari, Chandra Lukita, Agus Sevtiana | 16
3.1.6 Daftar Rekapitulasi Kenaikan Gaji
Berdasarkan hasil nilai preferensi maka
dapat diurutkan kenaikan gaji karyawan. Untuk
perolehan kenaikan gaji karyawan diperoleh dari
Gaji Pokok * kenaikan(%) = Rekomendasi
kenaikan (Rp.), dan Total gaji = Rekomendasi
kenaikan (Rp.) + Gapok. Untuk perolehan
kenaikan gaji pokok karyawan berdasarkan
alternatif dapat dilihat pada Tabel 7 berikut:
Tabel 7. Daftar Rekapitulasi Kenaikan Gaji Karyawan
NIK Nama Gapok Nilai Kenaikan
(%)
Rekomendasi
Kenaikan (Rp.) Total Gaji
A-110 Dedi Rp.1.800.000 1 3,75 % Rp. 67.500 Rp.1.867.500
A-113 Wamono Rp.1.800.000 0,555 3,50 % Rp. 63.000 Rp.1.863.000
A-112 Anggis Rp.1.800.000 0,695 3,50 % Rp. 63.000 Rp.1.863.000
A-114 Musafak Rp.1.800.000 0,555 3,50 % Rp. 63.000 Rp.1.863.000
A-111 Mustakim Rp.1.643.000 0,7 3,50 % Rp. 57.505 Rp.1.700.505
3.2 Perancangan Flowmap
Bagian personalia yang menghitung
kenaikan gaji setiap karyawan menggunakan
metode simple additive weighting, kemudian
dilaporan ke pemilik berbentuk laporan dan grafik.
FLOWMAP USULAN KENAIKAN GAJI KARYAWAN
PADA UD. MONAS BAKERYPERSONALIA PEMILIK
DATABASE
INPUT DATA PENILAIANKRITERIA
KARYAWAN
DATA PENILAIAN KRITERIA
KARYAWAN
DATA NILAI RATING
KECOCOKAN
DATA NORMALISASI
LAPORAN REKAPITULASI
KENAIKAN GAJI
KELOLA DATA PENILAIAN KRITERIA
KARYAWAN
KELOLA DATA NILAI RATING KECOCOKAN
DATA NILAI RATING
KECOCOKAN
DATA NORMALISASI
KELOLA DATA NORMALISASI
KELOLA DATA REKAPITULASI
KENAIKAN GAJI
DATA REKAPITULASI
KENAIKAN GAJI
DATA PENILAIAN KRITERIA
KARYAWAN
LAPORAN REKAPITULASI
KENAIKAN GAJI
MENCETAK LAPORAN
REKAPITULASI KENAIKAN GAJI
DATA PENILAIAN KRITERIA
KARYAWAN
GRAFIK KENAIKAN
GAJI KARYAWAN
DATA REKAPITULASI
KENAIKAN GAJI
KELOLA GRAFIK KENAIKAN GAJI
KARYAWAN
GRAFIK KENAIKAN
GAJI KARYAWAN
KLIK TOMBOL PADA LEFT MENU
PENILAIAN KRITERIA KARYAWAN
KLIK TOMBOL PADA LEFT MENU RATING
KECOCOKAN
KLIK TOMBOL PADA LEFT MENU
NORMALISASI
KLIK TOMBOL PADA LEFT MENU
REKAP.KENAIKAN GAJI
KLIK TOMBOL PADA LEFT MENU GRAFIK
KENAIKAN GAJI
LAPORAN REKAPITULASI
KENAIKAN GAJI
KLIK TOMBOL PADA LEFT MENU
REKAP.KENAIKAN GAJI
KLIK TOMBOL PADA LEFT MENU GRAFIK
KENAIKAN GAJI
KLIK TOMBOL PADA LEFT MENU
PENILAIAN KRITERIA KARYAWAN
Gambar 1. Perancangan Flowmap
3.3 Perancangan Diagram Konteks
Diagram konteks adalah gambaran secara
umum yang menjelaskan mengenai aliran input
dan output data-data yang diolah.
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KENAIKAN GAJI KARYAWAN
MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING
PADA UD. MONAS BAKERY
PERSONALIA PEMILIK
DPKK
DPKK
DATA NILAI RATING KECOCOKAN
DATA NORMALISASI
LAPORAN REKAPITULASI KENAIKAN GAJI
LAPORAN REKAPITULASI KENAIKAN GAJI
KETERANGAN : DPKK : DATA PENILAIAN KRITERIA KARYAWAN
GRAFIK KENAIKAN GAJI KARYAWAN
GRAFIK KENAIKAN GAJI KARYAWAN
Gambar 2. Perancangan Diagram Konteks
EBI Jurnal Ekonomi, Bisnis dan Industri (EBI) Vol. 01, No. 01, Sept 2019, pp. 11-20
ISSN 2685-8622 http://jurnal.cic.ac.id/EBI
17 | Jurnal Ekonomi, Bisnis Dan Industri (EBI)
Vol. 1. No. 1 September 2019
3.4 Perancangan Data Flow Diagram
Data Flow Diagram (DFD) level-0 adalah
tahap yang menggambarkan secara rinci input,
proses dan output dari data-data yang diolah pada
sistem, serta database yang digunakan untuk
menyimpan data yang telah diolah terdapat pada
Gambar 3.
1.0KELOLA DATA
KRITERIA KARYAWAN
2.0KELOLA DATA
NILAI RATING
KECOCOKAN
PERSONALIA
PEMILIK
DPKK
DPKK
PENILAIAN KARYAWAN
DPKK
DATA NILAI RATING KECOCOKAN
RATING KECOCOKAN
DATA NILAI RATING KECOCOKAN
3.0KELOLA DATA NORMALISASI
NORMALISASIDATA NORMALISASI
DATA NILAI RATING KECOCOKAN
DATA NORMALISASI
4.0KELOLA LAPORAN
REKAPITULASI KENAIKAN GAJI
KENAIKAN GAJIDATA REKAPITULASI
KENAIKAN GAJI
DATA NORMALISASI
DPKK
DATA REKAPITULASI KENAIKAN GAJILAPORAN REKAPITULASI
KENAIKAN GAJI
DATA NILAI RATING KECOCOKAN
DATA NORMALISASI
DPKK
LAPORAN REKAPITULASI KENAIKAN GAJI
KETERANGAN : DPKK : DATA PENILAIAN KRITERIA KARYAWAN
5.0KELOLA GRAFIK KENAIKAN GAJI
KARYAWAN
DATA REKAPITULASI KENAIKAN GAJI
GRAFIK KENAIKAN GAJI KARYAWAN
GRAFIK KENAIKAN GAJI KARYAWAN
DPKK
Gambar 3. Perancangan Data Flow Diagram
3.5 Perancangan Data Flow Diagram
Entity Relational (ER) Modeling adalah
sebuah pendekatan top - bottom dalam
perancangan basis data yang dimulai dengan
mengidentifikasikan data-data terpenting yang
disebut dengan entitas dan hubungan antara entitas-
entitas tersebut yang digambarkan dalam suatu
model. Berikut dalam Gambar 4.
PERSONALIAPENILIAIAN KARYAWAN
MENDATA1 N MENGHASILKAN1
RATING KECOCOKAN
MENGHASILKAN 1NORMALISASIMENGHASILKANKENAIKAN GAJI 11
1
1
iduser username password bagian idkaryawan nik Namakaryawan bagian
c2c3gapok c1
Idratingkecocokan
nik r1 r2 r3nik n1 n2 n3Idnormalisasinaiknik Kenaikangaji
totalgaji
Gambar 4. Perancangan Entity Relationship Diagram
EBI Jurnal Ekonomi, Bisnis dan Industri (EBI) Vol. 01, No. 01, Sept 2019, pp. 11-20
ISSN 2685-8622 http://jurnal.cic.ac.id/EBI
Siti Harum Sari, Chandra Lukita, Agus Sevtiana | 18
4. IMPLEMENTASI SISTEM
Implementasi tampilan program merupakan
hasil dari perancangan tampilan program yang
sebelumnya sudah dilakukan pada tahap
perancangan sistem.
a. Tampilan Menu Utama
Form Menu Utama yaitu form yang
berisikan menu-menu yang dapat diakses oleh
user berdasarkan hak aksesnya.
Gambar 5. Halaman & Menu Utama
b. Form Data Rekapitulasi Kenaikan Gaji
Karyawan
Form Data rekapitulasi kenaikan gaji
karyawan merupakan hasil yang dibuat oleh
bagian personalia yang diurutkan berdasarkan
rekomendasi (Rp.) dan dapat dicetak oleh
bagian personalia.
Gambar 6. Form Data Rekapitulasi Kenaikan Gaji Karyawan
c. Laporan Hasil Cetak Rekapitulasi Kenaikan
Gaji Karyawan
Hasil laporan rekapitulasi kenaikan gaji
karyawan yang dicetak oleh bagian
personalia.
EBI Jurnal Ekonomi, Bisnis dan Industri (EBI) Vol. 01, No. 01, Sept 2019, pp. 11-20
ISSN 2685-8622 http://jurnal.cic.ac.id/EBI
19 | Jurnal Ekonomi, Bisnis Dan Industri (EBI)
Vol. 1. No. 1 September 2019
Gambar 7. Laporan Hasil Rekapitulasi Kenaikan Gaji Karyawan
d. Grafik Kenaikan Gaji Karyawan
Grafik kenaikan gaji karyawan dapat
dilihat oleh bagian personalia, dalam form
grafik kenaikan gaji karyawan dapat dilihat
perbagian bila di klik tombol bagian seperti
adonan, packing, pemanggangan,
pemotongan, sales dan supir.
Gambar 8. Grafik Kenaikan Gaji Karyawan
5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan selama membangun aplikasi sistem
pendukung keputusan kenaikan gaji karyawan
dengan menggunakan metode Simple Additive
Weighting berbasis WEB (Studi kasus : UD.
Monas Bakery), maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:
Dengan adanya kriteria penilaian
karyawan dapat memberikan penilaian secara
objektif dan sesuai dengan kinerja karyawan
disetiap bagian, sistem ini menghasilkan
perhitungan kenaikan gaji tiap karyawan dan
laporan rekapitulasi kenaikan gaji yang disajikan
EBI Jurnal Ekonomi, Bisnis dan Industri (EBI) Vol. 01, No. 01, Sept 2019, pp. 11-20
ISSN 2685-8622 http://jurnal.cic.ac.id/EBI
Siti Harum Sari, Chandra Lukita, Agus Sevtiana | 20
secara otomatis, dengan dibuatkannya sistem
pendukung keputusan kenaikan gaji beserta kriteria
seperti kinerja karyawan, kehadiran karyawan, dan
lama bekerja karyawan dapat membantu
mempercepat proses rekomendasi penentuan
besaran persentase kenaikan gaji karyawan sesuai
dengan kinerja karyawan, sistem kenaikan gaji
yang diterapkan merupakan sistem yang dirancang
menggunakan aplikasi web dengan perhitungan
metode Simple Additive Weighting, aplikasi ini
dapat mencetak laporan rekapitulasi kenaikan gaji
karyawan yang dilakukan oleh bagian personalia
dan menampilkan grafik kenaikan gaji karyawan.
5.2 Saran
Dari kesimpulan yang telah disebutkan
diatas, maka penulis memberi saran untuk
pengembangan lebih lanjut dari sistem pendukung
keputusan untuk penentuan kenaikan gaji
karyawan sebagai berikut :
Gunakan sebuah metode untuk penentuan
indikator nilai untuk setiap kriteria untuk
perhitungan menggunakan metode Simple
Additive Weighting, melakukan perbandingan
dengan dua metode, bisa dikembangkan dengan
multikriteria sesuai kebijakan perusahaan,
perancangan sistem menggunakan Unified
Modeling Language (UML).
DAFTAR PUSTAKA [1] Ibisa. (2010). Evaluasi Paket Sistem
Aplikasi : Sistem Evaluasi dan Auditing
Sistem Aplikasi bagi Perusahaan.
Yogyakarta: Andi Offset.
[2] C. Lukita, C. Nas and W. Ilham, (2019) " Analisis Pengambilan Keputusan
Penentuan Prioritas Utama Dalam
Peningkatan Kualitas Mata Pelajaran
Dengan Menggunakan Metode
Perbandingan WASPAS dan MOORA"
Jurnal Nasional TEKNOSI, vol. 5, pp. 130-
137, 2019, ISSN 2476-8812.
[3] C. Nas, S. Defit and J. Santoni, (2018)
"Evaluasi Mutasi Jabatan Anggota
Kepolisian Menggunakan Metode Profile
Matching dan Multi Attribute Utility
Theory" Jurnal Sains, Teknologi dan
Industri, vol. 16, pp. 30-36, 2018, ISSN
1693-2390.
[4] Sari, F. (2017). Metode dalam
Pengambilan Keputusan . Yogyakarta:
Deepublish.
[5] Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Nomor 7 Tahun 2013
Tentang Upah Minimum (“ Pemenaker
7/2013”).
[6] Yustinus Prastowo, d. A. (2011). Buku
Pintar Menghitung Pajak Profesi, Badan
Usaha dan Peristiwa Khusus. Raih Asa
Sukses. Depok: Penebar Swadaya Grup.