Pr presentasi kasus

18
STROKE ISKEMIK - HEMORAGIK Shinta Purbo Putrandwika

Transcript of Pr presentasi kasus

Page 1: Pr presentasi kasus

STROKE ISKEMIK - HEMORAGIK

Shinta Purbo Putrandwika

Page 2: Pr presentasi kasus

Beda Stroke Infark Emboli & TrombusTrombosis Emboli

Kejadian Serangan biasanya terjadi pada malam hari dan dini hari

muncul pada saat penderita menjalani aktivitas fisik jantung gagal memompa darah ke otak. Atau adanya embolus yang terlepas dari jantung dan menyebabkan penyumbatan pembuluh darah di otak

Penyebab penggumpalan pada pembuluh darah ke otak

Bekuan darah/serpihan debris lepas dari plak ateromatosa di dinding pembuluh darah besar ekstrakranial

Defisit neurologis Fluktuasi sesuai fluktuasi aliran darah di segmen arteri post-stenotik perfusi secara keseluruhan perlahan menurun, mungkin ada periode waktu yang memanjang saat jaringan otak yang berisiko mengalami kekurangan darah yang dibutuhkannya untuk berfungsi normal, tetapi masih menerima suplai darah yang mencukupi untuk mempertahankan metabolisme struktrural nya.

Tiba-tiba aliran darah regional tiba-tiba terhenti di bawah level yang diperlukan untuk mempertahankan struktur jaringan – setidaknya pusat infark.

Baehr, M., Frotscher, M. 2007. Diagnosis Topik Neurologi DUUS. Edisi ke-4. Jakarta: EGC

Page 3: Pr presentasi kasus

Stroke Lakunar• Disebabkan oleh perubahan mikroangiopatik arteri-arteri

kecil dengan penyempitan lumen yang progresif dan oklusi yang diakibatkannya.

• >> hipertensi arterial hyalinosis (penebalan) dinding vaskular arteri kecil.

• Lesi khas : sferik atau tubular. Terlihat bulat pada CT atau MRI

• Diameter <10mm• Infark lakunar akut dapat dibedakan dari infark lama hanya

dengan MRI diffusion-weighted, atau dengan perbandingan dengan pemeriksaan radiologis sebelumnya

Baehr, M., Frotscher, M. 2007. Diagnosis Topik Neurologi DUUS. Edisi ke-4. Jakarta: EGC

Page 4: Pr presentasi kasus
Page 5: Pr presentasi kasus

Silent Stroke

• Stroke yang terjadi pada sebagian wilayah otak, tetapi belum muncul gejala nya karena daerah yang terserang bukan daerah vital.

• stroke yang tidak memiliki gejala luar yang berhubungan dengan stroke, dan pasien biasanya tidak menyadari mereka menderita stroke. Meskipun tidak menyebabkan gejala diidentifikasi silent stroke masih menyebabkan kerusakan otak, dan menempatkan pasien pada peningkatan risiko untuk kedua serangan iskemik transien dan stroke berat di masa depan.

Miwa, K; Hoshi, T; Hougaku, H; Tanaka, Makiko; Furukado, Shigetaka; Abe, Yuko; Okazaki, Shuhei; Sakaguchi, Manabu et al. (2010). "Silent cerebral infarction is associated with incident stroke and TIA independent of carotid intima-media thickness". Internal medicine (Tokyo, Japan)

Page 6: Pr presentasi kasus

• Disebut silent stroke karena biasanya berefek “silent” pada regio otak yang tidak mengakibatkan perubahan nyata dalam fungsi motorik penderita.

• >> pada daerah white matter• Silent stroke biasanya mempengaruhi daerah otak

yang berhubungan dengan berbagai proses berpikir, regulasi mood dan fungsi kognitif yang juga merupakan penyebab utama gangguan kognitif pembuluh darah dan dapat menyebabkan hilangnya kontrol kandung kemih.

Yatsu, FM; Shaltoni, HM (2004). "Implications of silent strokes". Current atherosclerosis reports 6 (4): 307–13.Schmidt, WP; Roesler, A; Kretzschmar, K; Ladwig, KH; Junker, R; Berger, K (2004). "Functional and cognitive consequences of silent stroke discovered using brain magnetic resonance imaging in an elderly population". Journal of the American Geriatrics Society 52 (7): 1045–50.

Page 7: Pr presentasi kasus

Nervus VII & XII• Secara umum kebanyakan nervus kranialis motorik (N III, IV, V, VI,

VII, IX, X, XII, XII) mendapatkan input motorik bilateral dari korteks serebri (Patestas&Gartner, 2006).

• Muskulus yang dipersarafi N. VII ada yang hanya mendapat input motorik kontralateral saja dari korteks serebri

• N.XII mendapatkan input motorik dominan dari hemisfer serebri kontralateral (Baehr, 2010).

• Koneksi kortikal bilateral ada untuk semua nuklei motorik nervus kranialis kecuali untuk bagian nukleus fasialis (VII) yang mensuplai muskulus wajah bagian bawah dan bagian nukleus hipoglossus (XII) yang mensuplai muskulus genioglossus. Snell (2010)

Snell, Richard S. 2010. Clinical Neuroanatomy, 7th Edition. Lippincott Williams & Wilkins : Philadelphia

Page 8: Pr presentasi kasus
Page 9: Pr presentasi kasus
Page 10: Pr presentasi kasus

• Otot-otot yang diinervasi nukleus motorik yang mendapat input kortikal bilateral tidak menjadi lemah setelah terkena lesi unilateral pada korteks motorik, kapsula interna ataupun jaras motorik desenden setelahnya. Proyeksi dari hemisferium serebri yang intak cukup untuk mengkompensasi. Bagaimanapun, untuk muskulus yang hanya menerima input kortikal kontralateral,jika terjadi lesi unilateral maka akan terlihat parese (Martin, 2003).

• Divisi motorik N.VII menginervasi otot otot wajah. Otot-otot dahi yang mendapat input kortikal bilateral tidak terganggu karena masih ada kompensasi sehingga pasien masih dapat memejamkan mata danmenaikkanalis dengan kuat tetapi otot wajah bagian bawah yang hanya mendapat input kortikal kontralateral tampak lumpuh(Baehr, 2010). Sudut mulut pasien sisi yang parese tampak lebih rendah, lipatan nasolabial sisi yang lumpuh mendatar dan hanya sudut mulut yang sehat saja yang dapat terangkat (Sidharta &Mardjono, 2008).

Martin, John H. 2003. Neuroanatomy: Text And Atlas, 3rd Edition. McGraw-Hill: New YorkPatestasMaria A &Gartner Leslie P. 2006. A Textbook Of Neuroanatomy. Blackwell Publishing: Australia Sidharta Priguna, DR Prof dan Mardjono Mahar, DR Prof. 2008. Neurologi Klinis Dasar. Penerbit Dian Rakyat: Jakarta

Page 11: Pr presentasi kasus

Lesi unilateral pada korteks motorik

Otot-otot yang diinervasi nukleus motorik yang mendapat input kortikal bilateral tidak menjadi lemah

kapsula interna ataupun jaras motorik desenden setelahnya

• Proyeksi dari hemisferium serebri yang intak cukup untuk mengkompensasi. Bagaimanapun, untuk muskulus yang hanya menerima input kortikal kontralateral, jika terjadi lesi unilateral maka akan terlihat parese (Martin, 2003).

Page 12: Pr presentasi kasus

• N.XII mendapatkan input terutama dari hemisfer serebri kontralateral lesi di korteks serebri motorik seperti yang terjadi pada stroke, selain hemiparesis ekstremitas sesisi juga sering disartria (pelo), deviasi lidah ke arah lesi ketika dijulurkan akibat akibat paresis m. Genioglosus sesisi yang berperan pada protusi lidah (Baehr, 2010).

Page 13: Pr presentasi kasus

• Nerve crossover using the proximal trunk of the hypoglossal nerve to the distal trunk of the facial nerve.

Page 14: Pr presentasi kasus
Page 15: Pr presentasi kasus
Page 16: Pr presentasi kasus
Page 17: Pr presentasi kasus
Page 18: Pr presentasi kasus