Presentation sidang

13
Presentasi Perancangan Tugas Akhir Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik UNSRAT JUDUL : Biara frate Komunitas CMM TEMA : Sakralisme dalam Arsitektur Oleh: MARCOVANI WOWOR / 070 212 027 Pembimbing: Alvin. J. Tinangon, ST, MT Esly. D. Takumansang, ST, MT Leidy. Rompas, ST, MT

Transcript of Presentation sidang

Page 1: Presentation sidang

Presentasi Perancangan Tugas Akhir

Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik UNSRAT

JUDUL :Biara frate Komunitas CMM

TEMA : Sakralisme dalam Arsitektur

Oleh:MARCOVANI WOWOR / 070 212 027

Pembimbing:Alvin. J. Tinangon, ST, MT

Esly. D. Takumansang, ST, MTLeidy. Rompas, ST, MT

Page 2: Presentation sidang

LATAR BELAKANG

• Biara frater CMM yang ada merupakan bekas ruang kelas yang direnovasi dan di fungsikan menjadi biara maka, biara frateran CMM ini menjadi kurang memadai dan kurang sesuai sebagai biara yang merupakan bangunan yang bisa di golongkan bangunan yang sakral.

• Biara di Tomohon hampir penuh hanya memungkinkan untuk penambahan satu orang frater saja atau pertukaran frater, padahal sesuai statistik kelulusan frater novis menjadi profesi seharusnya biara akan ketambahan kurang lebih satu frater tiap tahunnya.

• Kapel sendiri yang pada biara-biara menjadi ruangan terbesar, termegah dan tersakral, pada biara ini berukuran sangat kecil hanya berukuran 3x5 meter.

• Ruang luar sangat kecil, sehingga hanya difungsikan sebagai parkir dan taman. Biara umumnya memiliki lahan luas yang difungsikan sebagai taman, parkir,kebun, lahan pekuburan dan area pengembangan biara

Congregatio Fratrum Beatae Mariae Virginis, Matris Misericordiae atau lebih dikenal di Indonesia sebagai frater CMM didirikan oleh Mgr. Joannes Zwijsen pada tanggal 25 Agustus 1844 di Tilburg, Belanda. Masuk ke Tomohon tahun 1924, tepatnya di Matani. Tahun 2000 biara frater CMM di Tomohon di bagi 2 menjadi biara novisiat dan biara frater profesi yang bernama komunitas frater CMM St. Benedictus Abbas. Berdasarkan pembagian ini frater profesi menempati lokasi bekas Sekolah yang diubah menjadi biara. Karena merupakan bekas lokasi sekolah muncul beberapa permasalahan arsitektural seperti:

Berdasarkan beberapa hal tersebut disimpulkan perluhnya penyelesaian secara arsitektural dengan pembangunan biara CMM yang baru.

Page 3: Presentation sidang

Identifikasi Masalah Biara yang ada saat ini merupakan bekas ruang kelas dari

kampus PGSD sehingga kurang memadai sebagai biara dan kurang dapat mencerminkan kesakralan dari sebuah biara

Fasilitas yang ada di biara ini masih kurang karena luas bangunan yang terbatas untuk penambahan fasilitas.

Tidak memungkinkan untuk meredesain bangunan biara yang ada karena bangunan yang ada merupakan bangunan yang bernilai sejarah. Demikian pula dengan penambahan ruangan karena lahan kosong juga sudah tidak mencukupi.

Perumusan MasalahMengacu pada identifikasi masalah di atas maka bisa di rumuskan permasalahan desain adalah: Bagaimana menghadirkan bangunan biara frater CMM yang nyaman dengan fasilitas yang memadai sesuai dengan kebutuhan frater CMM dalam hidup membiara, serta memenuhi kualifikasi biara sebagai bangunan yang sakral baik dari segi bentuk maupun suasana dalam bangunan tersebut.

Page 4: Presentation sidang

TujuanMerancang bangunan biara frater yang mampu mewadahi semua kegiatan frater CMM dalam hidup membiara .Merancang biara frater CMM dengan fasilitas yang lengkap dan memadai baik ruang luar maupun ruang dalam sehingga frater CMM merasa nyaman tinggal dan melakukan kegiatan didalam biara.Merancang biara dengan tema sakralisme dalam arsitektur. Sehingga biara yang di bangun benar-benar mampu memberikan kesan sakral yang kental dari segi bentuk maupun suasananya.

MaksudMembantu memberikan solusi bagi frater CMM untuk mendapatkan biara frater yang memiliki fasilitas yang memadai dan nyaman untuk frater CMM dalamhidup membiara lewat merancang biara frater CMM yang baru.Membantu frater CMM agar memperoleh biara frater dengan unsur sakralyang kental baik dari segi bentuk bangunan maupun suasananya dengan caramerancang biara frater dengan tema rancangan sakralisme dalam arsitektur.

Page 5: Presentation sidang

Skala PelayananBiara Frater Tarekat CMM di Tomohon ini di tunjukan untuk frater CMM sebagai tempat frater untuk tinggal dan melakukan kegiatannya baik dalam hidup membiara maupun dalam kegiatan pelayanannya bagi masyarakat.

Batasan ProyekAgar tercapainya tujuan yang dimaksud, maka diterapkan batasan-batasan pada perancangan ini, yaitu :•Perancangan objek biara mengacu pada tema Sakralisme dalam Arsitektur.•Perancangan objek mengacu pada pengolahan bentuk• dan ruang arsitektural, baik ruang dalam maupun ruang luar.•Objek diperuntukan bagi para frater CMM untuk mewadahi kegiatannya.•Objek tidak bersifat bangunan komersial tetapi merupakan bangunan• bersifat privat.

Page 6: Presentation sidang

Pengertian Objek Rancangan• Biara: Asrama dengan halamannya tempat para pertapa, gedung kediaman

• orang laki-laki atau perempuang yang bernazar hendak memegang nasihat Injil

• di bawah pimpinan seorang ketua, menurut aturan tarekatnya.• Frater: Merupakan kata dari bahasa latin yang berarti saudara.

Menurut Gereja Katolik Roma sendiri frater berarti biarawan laki-laki.• Tarekat: Jalan, jalan menuju kebenaran dalam tasawuf cara atau

aturan hidup, persekutuan para penuntut ilmu tasawuf.

• CMM: Bahasa Latin : Congregatio Fratrum Beatae Mariae Virginis,

Matris Misericordiae. Bahasa Inggris : Congregation of the Brothers of Our Lady,

Mother of Mercy. Bahasa Indonesia : Frater St. Perawan Maria, Bunda yang

Berbelaskasih.• Tomohon: Kota yang berada di Sulawesi UtaraDari uraian tersebut dapat di tarik kesimpulan

“biara frater tarekat CMM di Tomohon” adalahasrama/tempat tinggal, pusat kegiatan dan pelayanan hidup membiara dari frater Tarekat CMM di Tomohon.

Page 7: Presentation sidang

Jenis Pelayanan Objek

1.Biara sebagai tempat tinggal bagi frater CMM

2.Biara sebagai tempat ibadah, dengan adanya kapel di dalam biara menjadikan biara sebagai tempat ibadah khususnya untuk para frater yang tinggal di dalamnya.

3.Biara sebagai pusat kegiatan frater baik kegiatan sehari-hari maupun kegiatan hidup membiara

4.Biara sebagai tempat bersosialisasi baik dengan sesama frater maupun dengan masyarakat karena biara CMM merupakan biara aktif.

5.Biara sebagai tempat pelayanan frater untuk masyarakat.

Page 8: Presentation sidang

U

500 0 500 1000 1500 2000 2500

Meter

250

KETERANGAN :

BATAS ADMINISTRASIBatas Kabupaten

Jalan utama dan Jalan lainnyaSungai dan Anak sungai

#Y#

Kota / Ibukota KabupatenIbukota Kecamatan

Danau

Batas KecamatanBatas Desa/Kelurahan

Desa/Kelurahan#

Garis kontur selang 25 m

SUMBER :1. Peta Dasar RBI Bakosurtanal skala 1 : 50.0002. Peta Administrasi, 20053. Survei Lapang/Hasil Analisis, 2005

Datum : WGS - 84Proyeksi : UTM, Zone 51

650000

650000

700000

700000

750000

750000

1000

00

100000

1500

00

150000

2000

00

200000

Index Lokasi Peta

Peta Rencana Struktur Tata Ruang Kota (1)

KOTA TOMOHON

692500

692500

695000

695000

697500

697500

700000

700000

702500

702500

705000

705000

707500

707500

710000

710000

712500

7125001375

00

137500

1400

00

140000

1425

00

142500

1450

00

145000

1475

00

147500

1500

00

150000

1525

00

152500

1550

00

155000

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

## #

#

# #

#

#

#

#

#

#

#

#

#

# #

#

#Y

i

h

h

m

m

m

k

a

&D

ó%

i

õ$Tj

ÆI

Ñ

Ñ

k

ù

ù

ù

Æ_Æ_

Æ_

Æ_

Æ_

KEC. TOMOHON TENGAH

KEC. TOMOHON TIMUR

KEC. TOMOHON SELATAN

KEC. TOMOHON BARAT

KEC. TOMOHON UTARA

Rurukan Temboan

Kumelembuai (I)

Talete Satu

Kolongan Paslaten Satu

Paslaten Dua

Matani Dua

Matani Satu

Matani Tiga

Pangolombian

Tondangow

Walian

UluindanoLansot

TumatangtangKampung Jawa

Lahendong

Pinaras

Tara-tara Satu Tara-tara Dua

Woloan Tiga

Kayawu

Woloan Dua

Woloan Satu

Kamasi

Talete Dua

WailanKakaskasen Tiga

Kakaskasen Dua

Kakaskasen Satu

Kinilow

Tinoor Satu

Tinoor Dua

PWK - IPWK - I

PWK - IIPWK - II

PWK - IIIPWK - III

PWK - IVPWK - IV

BB

PWK-I Kec. Tomohon Tengah dan TimurPWK-II

PWK-III

PWK-IV

Kec. Tomohon UtaraKec. Tomohon BaratKec. Tomohon Selatan

Lokasi Pengembangan Kawasan BaruPusat Kota/PPP (Pusat Pelayanan Primer)PPS (Pusat Pelayanan Sekunder)

Sub. PPSDari PPS ke PPPDari Sub. PPS ke PPS dan PPPPengaruh Kawasan Terhadap-Pelayanan ke Kawasan Sekitarnya

Pengemb. Kawasan Permukiman/Jasa

Renc. Kaw. Permukiman(Konsep KASIBA + 10.000 Rmh)

Renc. Kaw. Permukimandgn Pengemb. Terbatas(Konsep Secondary House)

Terminal Beriman (Tipe-A)iTerminal Utara (Tipe-C, Kinilow)hTerminal Barat (Tipe-C, Tara2)hTerminal Selatan (Tipe-C,Lahendong)hPergudangan (Kasuang) TimurmPergudangan (Kinilow) UtaramPergudangan (Woloan III) BaratmKantor Walikota (Kolongan)kKantor Polresta (Walian)aAmphitheater (Woloan-I)&DTPA (Pinaras-Woloan)ó%RPH (Pinaras)iGOR Skala Regional(Matani-I)"́Arboretum (Rurukan)õ$TCool Storage (Rurukan)jPLTPB (Lahendong)ÆI

#³ GOR Skala Kawasan

k Pusat Pemerintahan

ù Pusat Pendidikan

Ñ RS Baru, Pusat Kesehatan

Æ_ Pusat Pengembangan WisataRenc. Ringroad (Barat dan Selatan)

MATANISATU

PWK II

PW III

PWK IV

PWK I

Batas-batas :Utara : PerkebunanTimur : Gereja Katolik Roh Kudus yang sedang di bangun dan pemukiman Selatan : Jalan Raya Tomohon-TondanoBarat : Perkebunan

21.043 Potensi Site :Dekat dengan gereja Katolik.Lokasi cukup sunyi

21.043 m²

Page 9: Presentation sidang

•Etimologis Tema AquascapeSakral berasal dari bahasa latin yaitu “sacra atau sacer” yang berarti suci, kudus dan keramat. Dalam bahasa Indonesia penambahan akhiran –isme pada sebuah kata memiliki makna paham atau ajaran. Jadi dapat disimpulkan sakralisme berarti ajaran atau ilmu yang mempelajari tentang kesakralan, kesucian atau kekudusan.Arsitektur adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam artian yang lebih luas, arsitektur mencakup merancang dan membangun keseluruhan lingkungan binaan, mulai dari level makro yaitu perencanaan kota, perancangan perkotaan, arsitektur lansekap, hingga ke level mikro yaitu desain bangunan, desain perabot dan desain produk. Arsitektur juga merujuk kepada hasil-hasil proses perancangan tersebut.Jadi bisa dirangkum “Sakralisme dalam arsitektur” adalah ilmu yang mempelajari tentang kesakralan dibidang arsitektur.

TEMA PERANCANGAN

SAKRALISME DALAM ARSITEKTUR

Page 10: Presentation sidang

Tema sakralisme dalam perancangan arsitektur sangat dekat dengan konsep desain arsitektur yang muncul abad pertengahan seperti arsitektur gothik dan barok

GOTHIK

BAROK

Page 11: Presentation sidang

faktor-faktor penting lain yang juga perluh dikaji agar dapat menonjolkan tema kesakralan dalam suatu desain arsitektur

•Struktur, bentuk dan ruang dalam sakralisme arsitekturPerancangan bangunan sakral sangat mementingkan proporsi dalam membentuk ruang maupun struktur suatu. Dalam menentukan proporsi pada bangunan sakral digunakan suatu pembanding yaitu phi (ɸ) yang disebut sebagai “the golden section” dalam skala numerikal ɸ=1,618.

•Material BangunanPenggunaan material pada bangunan sakral banyak menggunakan material dengan warna yang netral dan menyatu dengan alam •Elemen Ruang LuarBiara biasanya tertutup dengan ruang luar di tengah dan dikeliling biara. Ruang luar di tengah biasa disebut “Claustros”. Claustros dalam suatu biara bisa saja lebih dari satu. Claustros bisa berupa plaza dari beton atau taman buatan.

• Ornamen bangunanBangunan sakral banyak menggunakan ornamen-ornamen pada bangunan seperti relief-relief yang memberi kesan sakral dan kaca yang berwarna ataupun kaca patri. Selain itu di dalam bangunan juga banyak patung-patung orang kudus.

•Pencahayaan dalam bangunanPencahayaan pada bangunan sakral dari pencahayaan alami dan buatan.

1,25 x 2 (24 buah) 3x5 (26

buah)

8x 13 (1 buah)

5x8 (3 buah)

13x21 (2 buah)

2x3 (1 buah)

CLAUSTROS

Page 12: Presentation sidang

Jenis ruang Kapasita

s

(org)

Standar

(M2/org)

Besaran

ruang

Jumla

h

ruang

Sumbe

r

Luas

(M2)

Pendekatan

ukuran

ruangan

sesuai proporsi

sakralisme

(ɸ = 1,618)

Total luas

ruangan

sesuai proporsi

sakralisme

(M2)

Kapel 13x21 1 Asumsi 273 13x21 273

Sakristi 3x5 1 Asumi 15 3x5 15

Kamar

Frater,

Uskup dan

Tamu

1 3x5=15 20 300 3x5 300

Ruang tamu 20 2 20x2=40 1 Asumsi 40 5x8 40

Ruang

komputer

7 2 7x2=14 1 DA 14 3x5 15

Ruang kerja 7 2 7x2=14 1 Asumsi 14 3x5 15

Ruang

makan

20 2 20x2=40 1 Asumsi 40 5x8 40

Ruang

rekreasi

20 2 20x2=40 1 Asumsi 40 5x8 40

Ruang serba

guna

130 2 130x2=

260

1 DA 260 13x21 273

Perpustakaa

n

8x13=

104

1 Asumsi 104 8x13 104

Pantry 4 3 4x3=12 1 Asumsi 12 3x5 15

Dapur 4 3 4x3=12 1 Asumsi 12 3x5 15

Laundry 3 4 4x3=12 1 Asumsi 12 3x5 15

WC/KM

kamar

1,25x2=

2,5

20 Asumsi 50 1,25x2 50

Toilet umum 1,25x2=

2,5

4 Asumsi 10 1,25x2 10

Lokerroom 3x5=15 1 Asumsi 15 3x5 15

Gudang 2x3=6 1 Asumsi 6 2x3 6

Sub Total

Sirkulasi 30%= 1241x30%

Total

1241

372,3

1613,3

Garasi khusus kendaraan biara = 104 m2

Total luas ruang dalam sesuai besaran ruang yang diberi pendekatan proporsi 1613,3 + 104 = 1717,3 m2

Luas Ruang Luar Arsitektural :Ruang Dalam X 1,6 = 1717,3 m2 x 1,6 = 2747,68 m2

Luas Ruang Luar Non Arsitektural : 10000 m2

Total luas site yang diperluhkan untuk perancangan Biara frater CMM ini adalah: 1717,3 + 2747,68 + 10000 = 14464,68 m2 atau bisa dibulatkan 15000 m2 ( 1,5 ha)

Besaran Ruang

ANALISA

Program Ruang

Page 13: Presentation sidang

•Luas tapak •Luas site : 15046 m2

•Lebar jalan menuju site : 8 m •KDB maks = 40 %KDB yang digunakan 20% karena rencana pembangunan ruang luar biara meliputi perkebunan, lahan pekuburan, parkir, taman. •KLB maks : Biara CMM yang akan dibangun seperti juga biara lainnya bukan murni bangunan keagamaan saja tetapi merupakan penggabungan antara bangunan keagamaan dan tempat tinggal. Berdasarkan RT/RW kota tomohon KDB maksimal bangunan rumah tinggal fungsi ganda adalah 150%•Ketinggian lantai maksimal sesuai RT/RW kota Tomohon: 3 lantai •Panjang sempadan jalan sesuai RT/RW kota Tomohon untuk bangunan keagamaan adalah 10 m :Luas sempadan = 10 m x panjang site (10 x 62,8) + (10 x 66,8) = 628 + 668 = 1296 m2

Luas Site Efektif = Luas site – luas sempadan= 15046 – 1.296 = 13750 m2

•Luas Lantai Dasar maks = KDB x LSE = 20% x 13750 = 2750 m2

•TLL maks = (KLB x LLD) + LLD = (100% x 2750) + 2750 = 5500 m2

Lantai dasar bangunan masih dapat dilakukan perluasan sampai 1032.7 m2, Sedangkan untuk perluasan secara vertikal adalah 2750 m2. Total perluasan bangunan yang masih bisa dilakukan sesuai standar RT/RW kota Tomohon adalah sebesar 3782.7 m2

Analisa Tapak dan Lingkungan

• Analisa Zoning berdasarkan Lingkungan• Analisa Zoning berdasarkan kegiatan• Analisa view• Analisa Perletakkan Enterance berdasarkan

sirkulasi• Analisa zoning berdasarkan Klimatologi