7/22/2019 Hepatitis Akut Et Causa Viral
http://slidepdf.com/reader/full/hepatitis-akut-et-causa-viral 1/24
1
Hepatitis Akut et causa Viral
Natalia Angreini Gunawan*
NIM: 102010016 (Kelompok B2)
*Mahasiswa Semester Keempat Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Alamat Korespondensi:
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jalan Terusan Arjuna No. 6
Jakarta 11510
Email: [email protected]
11 Juni 2012
Pendahuluan
Hepatitis adalah istilah umum yang berarti radang hati dan dapat disebabkan oleh
beberapa mekanisme, termasuk agen infeksius. Virus hepatitis terdiri dari enam jenis
yaitu virus hepatitis A, B, C, D, E dan G. Diagnosis pasti hanya dapat dilakukan dengan
uji serologi pada pasien untuk mendeteksi adanya antigen atau antibodi spesifik
7/22/2019 Hepatitis Akut Et Causa Viral
http://slidepdf.com/reader/full/hepatitis-akut-et-causa-viral 2/24
2
.Sebagian besar kasus disebabkan hepatitis oleh hepatitis A virus (HAV) atau hepatitis B
virus (HBV), dimana hepatitis A ditularkan secara fecal-oral dan hepatitis B ditularkan
melalui darah, hubungan seks dan perinatal. Penyakit kuning (hiperbilirubinemia) adalah
karakteristik penyakit hati yang bukan hanya disebabkan oleh virus hepatitis melainkan
juga kelainan hati atau sindroma tertentu.
Pembahasan
Anamnesis
Identitas pasien
Perempuan usia 28 tahun
Keluhan utama
Apakah keluhan utama pasien?
Demam, nafsu makan sangat menurun, kadang-kadang mual sejak 3 hari ini.
Keluhan penyerta
Apakah keluhan penyerta pasien?
Dan disertai mata kuning.
Riwayat perjalan penyakit
sejak kapan muncul gangguan atau gejala-gejala tersebut,
frekuensi serangan / kuantitas penyakit
sifat serangan / kualitas penyakit
lamanya penyakit tersebut diderita
perjalanan penyakitnya, riwayat pengobatan sebelumnya
lokasi sakitnya
akibat yang timbul
gejala-gejala yang berhubungan
riwayat konsumsi makanan dan minuman
7/22/2019 Hepatitis Akut Et Causa Viral
http://slidepdf.com/reader/full/hepatitis-akut-et-causa-viral 3/24
3
riwayat tranfusi darah
riwayat pengkonsumsi alcohol1
Riwayat penyakit dahulu
Pada riwayat penyakit dahulu perlu ditanyakan apakah ada riwayat serangan
sebelumnya.
Riwayat imunisasi pasien.
Riwayat imunisasi hepatitis B oleh dokter keluarganya kira0kira 2 tahun yang lalu.
Riwayat penyakit keluarga
Pada riwayat keluarga perlu ditanyakan adakah riwayat penyakit turunan pada
keluarga.1
Pemeriksaan Fisik
I. Tanda- tanda vital dan keadaan umum
Pada pemeriksaan fisik, pemeriksaan tanda-tanda vital selalu dijalankan pertama kali
untuk mendapatkan suhu badan pasien, tekanan darah dan frekuensi pernafasan serta
bilangan denyut nadi. Keadaan umum pasien juga perlu dianalisa terutama pada kasus
gawat darurat untuk menentukan penanganan yang paling tepat.1
II. Inspeksi, Palpasi dan Perkusi
INSPEKSI
Dilakukan pada pasien dengan posisi tidur terlentang dan diamati dengan seksama
dinding abdomen. Yang perlu diperhatikan adalah:
Keadaan kulit; warnanya (ikterus, pucat, coklat, kehitaman),
elastisitasnya(menurun pada orang tua dan dehidrasi), kering (dehidrasi),
lembab (asites), dan bekas-bekas garukan (penyakit ginjal kronik, ikterus
obstruktif), jaringanparut (tentukan lokasinya), striae (gravidarum/ cushing
syndrome), pelebaran pembuluh darah vena (obstruksi vena kava inferior &
7/22/2019 Hepatitis Akut Et Causa Viral
http://slidepdf.com/reader/full/hepatitis-akut-et-causa-viral 4/24
4
kolateral pada hipertensi portal).
Besar dan bentuk abdomen; rata, menonjol, atau scaphoid (cekung).
Simetrisitas; perhatikan adanya benjolan local (hernia,
hepatomegali,splenomegali, kista ovarii, hidronefrosis).
Gerakan dinding abdomen pada peritonitis terbatas.
Pembesaran organ atau tumor, dilihat lokasinya dapat diperkirakan organ apa.
Peristaltik; gerakan peristaltik usus meningkat pada obstruksi ileus.
Pulsasi; pembesaran ventrikel kanan dan aneurisma aorta sering
memberikangambaran pulsasi di daerah epigastrium dan umbilical.
Perhatikan juga gerakan pasien:
Pasien sering merubah posisi -> adanya obstruksi usus.
Pasien sering menghindari gerakan-> iritasi peritoneum generalisata.
Pasien sering melipat lutut ke atas agar tegangan abdomen berkurang ->
peritonitis
Pasien melipat lutut sampai ke dada, berayun-ayun maju mundur -
>pankreatitis
PALPASI HATI
1. Posisi pasien tidur terlentang
2. Pemeriksa disamping kanan dan menghadap pasien
3. Letakkan tangan kiri pemeriksa dibawah torak/ dada kanan posterior pasien
pada iga kesebelas dan keduabelas dan tekananlah kearah atas.
4. Letakkan telapak tangan kanan di atas abdomen, jari-jari mengarah ke kepala
/ superior pasien dan ekstensikan sehingga ujung-ujung jari terletak di garis
klavikular di bawah batas bawah hati.
5. Kemudian tekanlah dengan lembut ke dalam dan ke atas.
6. Minta pasien menarik napas dan cobalah meraba tepi hati saat abdomen
mengempis.
Palpasi tepi hepar, jika memungkinkan, dengan menyuruh pasien menarik nafas
7/22/2019 Hepatitis Akut Et Causa Viral
http://slidepdf.com/reader/full/hepatitis-akut-et-causa-viral 5/24
5
supaya lebih teraba karena rongga perut lebih sempit karena adanya inspirasi
tersebut.Ukur jaraknya dari margin kostal pada GMK (Garis Midklavikular),
apabila ada pelebaran garis dari normal maka terjadinya pembesaran liver atau
yang biasa disebut dengan Hepatomegali. Perhatikan adanya nyeri tekan dan
massa jika ada terasa saat palpasi.1
PERKUSI HATI
Gambar 1. Perkusi
Perkusi batas tumpul hepar pada garis midklavikular (GMK).
Batas normal 4-8 cm pada garis midsternal dan 6-12 cm pada garis midklavikular
kanan, apabila ada terjadi pelebaran dari jumlah batas normal tersebut maka
adanya keabnormalan pada liver atau yang biasa disebut dengan Hepatomegali.
AUSKULTASI
Pada hipertensi portal, terdengar adanya bising vena (venous hum) di daerahepigastrium.
1
Pemeriksaan Penunjang
1. Darah rutin
7/22/2019 Hepatitis Akut Et Causa Viral
http://slidepdf.com/reader/full/hepatitis-akut-et-causa-viral 6/24
6
Gambar 2. Punksi vena untuk sampel darah
Pemeriksaan darah rutin meliputi Hemoglobin (Hb), Hematokrit (Ht), Laju endap
darah (LED), pemeriksaan hitung jumlah leikosit dan pemeriksaan hitung jenis
leukosit.2
2. USG dan CT-scan hepar
Gambar 3. USG pada pasien sirosis hati
7/22/2019 Hepatitis Akut Et Causa Viral
http://slidepdf.com/reader/full/hepatitis-akut-et-causa-viral 7/24
7
Gambar 4. CT-scan pada pasien hepatoma
3. Uji fungsi hatiTabel 1. Uji Fungsi Hati
2,3
Jenis Uji Fungsi Hati Penggunaan
Bilirubin (total, direk, indirek) Diagnosis ikterus, menilai beratnya
penyakit, sindroma, hemolisis,
diagnosis kolestasis
ALT Diagnosis dini penyakit hepatoselular
(lebih spesifik dibanding AST),
pemantauan
AST Diagnosis dini penyakit hepatoselular,
pada alkoholisme AST > ALT,
pemantau
ALF Diagnosis kolestasis, infiltrasi hepatic,
kelainan metabolisme
GGT Penanda kolestasis bilier, alkoholisme
Albumin Menilai beratnya penyakit dak kronis
Masa protrombin Menilai beratnya penyakit dan
kolestasis
γ- globulin Diagnosis hepatitis kronis, sirosis
7/22/2019 Hepatitis Akut Et Causa Viral
http://slidepdf.com/reader/full/hepatitis-akut-et-causa-viral 8/24
8
Gambar 5. Penafsiran Uji Fungsi Hati
4. Uji Serologi
Akan dibahas pada masing-masing jenis hepatitis.
5. Biopsi hati
Anatomi dan Fisiologi Hepar
Gambar 6. Anatomi hepar tampak anterior
7/22/2019 Hepatitis Akut Et Causa Viral
http://slidepdf.com/reader/full/hepatitis-akut-et-causa-viral 9/24
9
Hati adalah organ viseral terbesar dan terletak di bawah kerangka iga. Beratnya
1500 g dan pada kondisi hidup berwarna merah tua karena kaya akan persediaan darah.
Hati menerima darah teroksigenasi dari arteri hepatika dan darah yang tidak teroksigenasi
tetapi kaya akan nutrien dari vena portal hepatika. Hati terbagi menjadi lobus kanan dan
kiri. Lobus kanan lebih besar dari lobus kirinya dan memiliki bagian utama : lobus kanan
atas, lobus quadratus, dan lobus kaudatus. Ligamen falsiform memisahkan lobus kanan
dan lobus kiri. Di antara kedua lobus terdapat porta hepatis, jalur masuk dan keluar
pembuluh darah, saraf dan duktus.
Hati mempunyai beberapa lobus yang tampak dibatasi oleh fissura yang dalam
dan septa jaringan ikat yang mencolok. Tiap lobus hati mengandung banyak lobulus,
yang merupakan dasar unit fungsional hati. Karena parenkim hati pada manusia tampak
kontinyu, dengan batas antara lobus tidak jelas. Lobulus klasik secara kasar adalah
heksagonal. Lobulus ini di tengah ada vena sentralis dan mempunyai kanalis porta pada
tiap sudutnya. Tiap kanalis portal mengandung arteri hepatika, vena porta dan duktus
biliaris hati bergabung ke dalam suatu unit melalui jaringan ikat. Lobulus Portal
berbentuk segitiga. Tiap segitiga mempunyai kanalis portal di tengah dan vena sentralis
pada tiap apeks. Asinus hati berbentuk rhomboid dan mempunyai vena sentralis pada tiap
ujung dan kanalis portal kira – kira di tengah tiap sisi.4
Hati merupakan sebuah organ yang terbesar di dalam badan manusia dan memiliki
berbagai fungsi, beberapa diantaranya berhubungan dengan pencernaan. Organ ini memainkan
peran penting dalam metabolisme dan memiliki beberapa fungsi dalam tubuh termasuk
penyimpanan glikogen, sintesis protein plasma, dan penetralan obat. Hepar juga memproduksi
bile, yang penting dalam pencernaan.
Zat gizi dari makanan diserap ke dalam dinding usus yang kaya akan pembuluh darah
kapiler. Kapiler ini mengalirkan darah ke dalam vena yang bergabung dengan vena yang lebih
besar dan pada akhirnya masuk ke dalam hati sebagai vena porta. Vena porta terbagi menjadi
pembuluh-pembuluh kecil di dalam hati, dimana darah yang masuk diolah.4
Diagnosis Kerja
Hepatitis Akut et causa Viral
7/22/2019 Hepatitis Akut Et Causa Viral
http://slidepdf.com/reader/full/hepatitis-akut-et-causa-viral 10/24
10
Diagnosis Banding
7/22/2019 Hepatitis Akut Et Causa Viral
http://slidepdf.com/reader/full/hepatitis-akut-et-causa-viral 11/24
11
Hepatitis A
Epidemiologi
Pada tahun 2001, ada lebih dari 10.000 kasus infeksi hepatitis akutA dilaporkan di AS.
Infeksi penyakit tergantung pada usia, lebih sering dijumpai pada anak-anak.6
Manifestasi Klinis
Periode inkubasi infeksi virus hepatitis A antara 15-50 hari (rata-rata 30 hari), biasanya
diikuti dengan demam, kurang nafsu makan, mual, nyeri pada kuadran kanan atas perut,
dan dalam waktu beberapa hari kemudian timbul sakit kuning. Urin penderita biasanya
berwarna kuning gelap yang terjadi 1-5 hari sebelum timbulnya penyakit kuning. Terjadi
pembesaran pada organ hati dan teraba lunak. Banyak orang yang mempunyai bukti
serologi infeksi akut hepatitis A seringkali tanpa ikterus (anicteric hepatitis A). HAV
ditularkan dari orang ke orang melalui mekanisme fekal-oral. HAV diekskresi dalam
tinja, dan dapat bertahan di lingkungan untuk jangka waktu lama. Orang bisa tertular
apabila mengkonsumsi makanan dan minuman yangterkontaminasi oleh HAV dari tinja.
Kadang-kadang, HAV juga diperoleh melaluihubungan seksual (anal-oral) dan transfusi
darah .5,8
Hepatitis akut A dapat dibagi menjadi empat fase klinis:
I. Fase inkubasi atau periode preklinik, 15 sampai 50 hari, di mana pasien tetap
asimtomatik meskipun terjadi replikasi aktif virus.
II. Fase prodromal atau preicteric, mulai dari beberapa hari sampai lebih dari
seminggu, ditandai dengan munculnya gejala seperti kehilangan nafsu makan,
kelelahan, sakit perut, mual dan muntah, demam, diare, urin gelap seperti the
pekat dan tinja yang pucat.
III. Fase icteric, di mana penyakit kuning berkembang di tingkat bilirubin total
melebihi 20 - 40 mg/l. Pasien sering meminta bantuan medis pada tahap ini.
Demam biasanya membaik setelah beberapa hari pertama icteric. Viremia
berakhir tak lama setelah mengembangkan hepatitis,meskipun tinja tetap menular
selama 1 - 2 minggu. Kadang-kadang, nekrosis hati meluas terjadi selama 6
7/22/2019 Hepatitis Akut Et Causa Viral
http://slidepdf.com/reader/full/hepatitis-akut-et-causa-viral 12/24
12
pertama - 8 minggu pada masa sakit. Dalam hal ini, demam tinggi, ditandai nyeri
perut, muntah, icteric dan pengembangan ensefalopati hati terkait dengan koma
hepatikum serta kejang. Hal ini adalah tanda-tanda hepatitis fulminan, yang
menyebabkan kematian pada 90% dari pasien. Dalam kasus tertentu angka
kematian sangat tinggi berhubungan dengan bertambahnya usia.
IV. Fase kovalesen atau masa penyembuhan, berjalan lambat, tetapi pemulihan pasien
lancar dan lengkap. Kejadian kambuh hepatitis terjadi dalam 3 - 20% dari pasien,
sekitar 4-15 minggu setelah gejala awal telah sembuh5
Pemeriksaan Penunjang
Gambar 7. Uji serologi hepatitis A
Diagnosis hepatitis dibuat dengan penilaian biokimia fungsi hati (evaluasi laboratorium:
bilirubin urin dan urobilinogen, bilirubin total serum dan langsung, ALT dan AST,
fosfatase alkali, waktu protrombin, protein total, albumin,IgG, IgA, IgM, hitung darah
lengkap). Diagnosis spesifik hepatitis akut A dibuatdengan menemukan anti-HAV IgM
dalam serum pasien. Pilihan kedua adalah deteksi virus atau antigen dalam feces. Virus
dan antibodi dapat dideteksi oleh RIA tersedia secara komersial, AMDAL atau ELISA
kit. Tes ini secara komersial tersedia untuk anti-HAV IgM dan anti-HAV total (IgM dan
IgG) untuk penilaian kekebalan terhadap HAV. Pada awal penyakit, keberadaan IgG anti-
HAV selalu disertai dengan adanya IgM anti-HAV.Sebagai anti-HAV IgG tetap seumur
hidup setelah infeksi akut, deteksi IgG anti-HAV saja menunjukkan infeksi masa lalu.3,9
7/22/2019 Hepatitis Akut Et Causa Viral
http://slidepdf.com/reader/full/hepatitis-akut-et-causa-viral 13/24
13
Etiologi dan Patofisiologi
Hepatitis A disebabkan oleh infeksi virus Hepatitis A (HAV). Virus ini tidak beramplop,
merupakan virus RNA untai tunggal kecil dengan diameter 27nm.Tidak inaktifasi oleh
eter dan stabil pada suhu -20 celcius, serta pH yang rendah. Strukturnya mirip dengan
enterovirus, tapi hepatitis A virus berbeda dan sekarang diklasifikasikan dalam genus
Hepatovirus, famili picornavirus. Kerusakan sel hati pada infeksi HAVdiduga akibat
limfosit T cytotoxic.9,10
Penatalaksanaan
Tidak ada pengobatan khusus untuk penyakit hepatitis A, terapi yangdilakukan hanya
untuk mengatasi gejala yang ditimbulkan. Terapi harus mendukung dan bertujuan untuk
menjaga keseimbangan gizi yang cukup. Tidak ada bukti yang baik bahwa pembatasan
lemak memiliki efek menguntungkan pada proses penyembuhan penyakit. Minuman
mengandung alkohol tidak boleh dikonsumsi selama hepatitis akutkarena efek
hepatotoksik.5
Prognosis
Prognosis hepatitis A sangat baik. 99% dari pasien dengan hepatitis A dapat sembuh
sendiri. 5,8
Komplikasi
Sekitar 0,1% pasien berkembang menjadi nekrosis hepatik akut yang bersifat fatal.6
Edukasi dan Pencegahan
Ada beberapa cara untuk mencegah penularan hepatitis A antara lain :
1. Hampir semua infeksi HAV menyebar dengan rute fekal-oral, maka pencegahan
dapat dilakukan dengan higiene perorangan yang baik, standar kualitas tinggi
untuk persediaan air bersih dan pembuangan limbah ,serta sanitasi lingkungan
yang baik.
2. Pemberian vaksin atau imunisasi. Ada dua jenis vaksin, yaitu :
7/22/2019 Hepatitis Akut Et Causa Viral
http://slidepdf.com/reader/full/hepatitis-akut-et-causa-viral 14/24
14
a. Imunisasi Pasif (antibodi) profilaksis untuk hepatitis A telah tersedia
selama bertahun-tahun. Serum imunglobulin (Ig), dibuat dari plasma
penderita ,memberi 80-90% perlindungan jika diberikan sebelum atau
selama periode inkubasi penyakit. Dalam beberapa kasus, infeksi terjadi,
namun tidak muncul gejala klinis dari hepatitis A. Saat ini, Ig harus
diberikan pada orang yang intensif kontak pasien hepatitis A dan orang
yang diketahui telah makan makanan mentah yang diolah oleh individu
yang terinfeksi. Orang yang akan melakukan perjalanan ke daerah
endemis tingkat infeksi yang tinggi dapat menerima Ig sebelum
keberangkatan dan pada interval 3-4 bulan asalkan potensial paparan berat
terus berlanjut, tetapi imunisasi aktif adalah lebih baik.
b. Imunisasi aktif untuk hepatitis A dibuat dari virus mati , dievaluasi telah
menunjukkan imunogenisitas tetapi belum efektif bila diberikan secara
oral. Penggunaan vaksin ini lebih baik daripada pemberian imunoglobulin
bagi mereka yang berkepanjangan atau berulang terpapar hepatitis.5,8
Hepatitis B
Epidemiologi
Infeksi Hepatitis B ditemukan di seluruh dunia, dengan tingkat prevalensi yang berbeda-
beda antar negara. Pembawa infeksi kronis merupakan reservoir utama, di beberapa
negara, khususnya di negara-negara belahan timur, sebagian besar carrier tidak
menunjukkan gejala.Pasien dengan infeksi HIV, 10% adalah pembawa kronis hepatitis B.
Di AmerikaSerikat, diperkirakan bahwa 1,5 juta orang terinfeksi hepatitis B, dan
diperkirakan300.000 kasus baru terjadi setiap tahunnya. Sekitar 300 orang ini mati
dengan hepatitis fulminan akut, dan 5-10% dari pasien yang terinfeksi hepatitis B kronis
menjadi pembawa virus. Sekitar 4000 orang mati per tahun karena sirosis hati terkaithepatitis B dan 1000 karena karsinoma hepatoseluler. Sekitar 50% dari infeksi hepatitis B
di Amerika Serikat menular secara seksual.6
Manifestasi klinis
Manifestasi klinis hepatitis B sangat bervariasi. Masa inkubasi dari 45 hari selama 160
7/22/2019 Hepatitis Akut Et Causa Viral
http://slidepdf.com/reader/full/hepatitis-akut-et-causa-viral 15/24
15
hari (rata-rata 10 minggu). Hepatitis B akut biasanya dimanifestasikan dalam bertahap
mulai kelelahan, kehilangan nafsu makan, mual dan rasa sakit dan kepenuhan di perut
kuadran kanan atas. Pada awal perjalanan penyakit, rasa sakit dan pembengkakan sendi
serta artritis mungkin terjadi. Beberapa pasien terjadi ruam. Dengan meningkatnya
involvenmen hati,ada peningkatan kolestasis dan karenanya, urin berwarna kuning gelap,
dan penyakit kuning. Gejala dapat bertahan selama beberapa bulan sebelum akhirnya
berhenti. Secara umum, gejala yang terkait dengan hepatitis B akut lebih berat danlebih
lama dibandingkan dengan hepatitis A. HBV terdapat dalam semua cairan tubuh dari
penderitanya, baik dalam darah,sperma, cairan vagina dan air ludah. Virus ini mudah
menular pada orang-oran gyang hidup bersama dengan orang yang terinfeksi.Secara
umum seseorang dapat tertular HBV melalui hubungan seksual, penggunaan jarum
suntuk yang bergantian pada pengguna narkoba, menggunakan alat yang terkontaminasi
darah dari penderita (pisau cukur, tato, tindik), 90% neonatus tertular dari ibu yang
terinfeksi HBV, transfusi darah, serta lewat peralatan dokter.5,6
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan hepatitis B yang paling penting adalah HbsAg. HbsAg dapat diperiksa dari
serum, semen, air liur, urin dan cairan tubuh lainnya. HbsAg diperiksa pertama kali
dengan metoda imunodifusi, yang mudah dikerjakan, murah, dan spesifik, tetapi lambat
dan tidak sensitif. Metoda kedua dalam pemeriksaan HbsAg adalah dengan metoda CIEP
(counter immunoelectrophoresis) dan CF (complement fixation) yang lebih sensitif dari
imunodifusi. Metoda yang paling sensitif adalah RIA(radio immunoassay) dan ELISA .
Tes ini sangat sensitif dan sangat spesifik. Metoda ELISA mampu mendeteksi HbsAg
sekecil 0,5 μg/l (konsentrasi HbsAgdalam plasma dapat mencapai 1 g/l). Tes ELISA dan
RIA mampu mendeteksi 95% penderita hepatitis B.2,3,5
Etiologi dan Patofisiologi
Virus hepatitis B merupakan virus DNA beramplop, termasuk famili Hepadnaviridae.
Virion lengkap adalah 42 nm, partikel berbentuk bola yang terdiri dari sebuah amplop di
sekitar inti sebesar 27nm. Inti terdiri dari nukleokapsid yang berisi genom DNA. Genom
virus sebagian terdiri dari DNA untai ganda dengan potongan pendek, dan selembar untai
7/22/2019 Hepatitis Akut Et Causa Viral
http://slidepdf.com/reader/full/hepatitis-akut-et-causa-viral 16/24
16
tunggal, terdiri dari 3200 nukleotida, sehingga dikenal sebagai DNA virus terkecil. Virus
HBV menyebabkan kerusakan hepatosis melalui cell mediated immunity.9,10
Penatalaksanaan
Hepatitis B kronis adalah indikasi pasien untuk mndapat pengobatan.
Interferon alfa, 5-10juta Unit tiga kali seminggu selama 4-6 bulan, memberikan
manfaat jangka panjang dari pasien dengan infeksi kronis hepatitis B. Pemberian
Lamivudine , merupakan antivirus melalui efek penghambatan transkripsi selama
siklus replikasi HBV. Pemberian lamivudine 100mg/hari selama 1 tahun dapat
menekan HBV-DNA.11,12
Prognosis
90% dari kasus-kasus hepatitis akut B sembuh dalam waktu 6 bulan, 0,1% adalah fatal
karena nekrosis hati akut, dan 10% berkembang pada hepatitis kronis.5
Komplikasi
≥ 10% pasien hepatitis B kronik akan berkembang sirosis, kanker hati (hepatoma) atau
keduanya.5
Pencegahan
Beberapa cara pencegahan yang dapat dilakukan untuk mencegah hepatitis antara lain :
1. Pemberian vaksinasi Hepatitis B adalah perlindungan terbaik. Pemberian
vaksinasi secar rutin direkomendasikan untuk semua orang usia 0-18 tahun, bagi
orang-orang dari segala usia yang berada dalam kelompok berisiko terinfeksi
HBV, dan untuk pasien yang menginginkan perlindungan dari hepatitis B.
2. Setiap wanita hamil, dia harus dites untuk hepatitis B, bayi yang lahir dari ibu
yang terinfeksi HBV harus diberikan HBIG (hepatitis B immune globulin) dan
vaksin dalam waktu 12 jam lahir.
3. Penggunaan kondom lateks dalam berhubungan seksual.
4. Jangan berbagi peralatan pribadi yang mungkin terkena cairan tubuh penderita,
7/22/2019 Hepatitis Akut Et Causa Viral
http://slidepdf.com/reader/full/hepatitis-akut-et-causa-viral 17/24
17
seperti pisau cukur, sikat gigi, dan handuk.
5. Pertimbangkan risiko jika anda akan membuat tato atau menindik tubuh, mungkin
alat tersebut terkontaminasi virus hepatitis B.
6. Jangan mendonorkan darah, organ, atau jaringan jika anda positif memiliki HBV.
7. Jangan menggunakan narkoba suntik5,8
Hepatitis C
Epidemiologi
Sebelum skrining donor untuk anti-HCV (1992), HCV adalah penyebab paling umum
pasca transfusi hepatitis di seluruh dunia, jumlahnya untuk sekitar 90% dari penyakit ini
di Amerika Serikat. Pengenalan skrining anti-HCV telah mengurangi transmisi hingga
hampir 100 %. Saat ini diAmerika Serikat, HCV menyumbang sekitar 20% dari kasus
hepatitis virus akut,kurang dari 5% berhubungan dengan transfusi darah. Prevalensi anti-
HCVtertinggi pada pengguna narkoba suntik dan penderita penyakit darah (hingga98%),
sangat bervariasi pada pasien hemodialisis (<10% -90%), prevalensi rendah pada
heteroseksual dengan mitra seksual multipel, pria homoseksual, pekerjakesehatan dan
kontak keluarga orang terinfeksi HCV (1% -5%), dan terendah didonor darah sukarela
(0,3% -0,5% ). Dalam populasi umum bervariasi (0,2%-18%). Daerah prevalensi tinggi
meliputi negara-negara di belahan timur, Negara-negara Mediterania dan daerah-daerah
tertentu di Afrika dan Eropa Timur.6
Manifestasi Klinis
Masa inkubasi hepatitis C akut rata-rata 6-10 minggu. Kebanyakan orang(80%) yang
menderita hepatitis C akut tidak memiliki gejala. Awal penyakit biasanya berbahaya,
dengan anoreksia, mual dan muntah, demam dan kelelahan, berlanjut untuk menjadi
penyakit kuning sekitar 25% dari pasien, lebih jarang daripada hepatitis B. Infeksi HCVdapat dibagi dalam dua fase, yaitu :
1. Infeksi HCV akut
HCV menginfeksi hepatosit (sel hati). Masa inkubasi hepatitis C akut rata-rata 6-
10 minggu. Kebanyakan orang (80%) yang menderita hepatitis C akut tidak
7/22/2019 Hepatitis Akut Et Causa Viral
http://slidepdf.com/reader/full/hepatitis-akut-et-causa-viral 18/24
18
memiliki gejala. Awal penyakit biasanya berbahaya, dengan anoreksia, mual
danmuntah, demam dan kelelahan, berlanjut untuk menjadi penyakit kuning
sekitar 25% dari pasien, lebih jarang daripada hepatitis B. Tingkat kegagalan
hatifulminan terkait dengan infeksi HCV adalah sangat jarang. Mungkin sebanyak
70% -90% dari orang yang terinfeksi, gagal untuk membunuh virus selama
faseakut dan akan berlanjut menjadi penyakit kronis dan menjadi carrier.6
2. Infeksi HCV kronis
Hepatitis kronis dapat didefinisikan sebagai penyakit terus tanpa perbaikan
selama setidaknya enam bulan. Kebanyakan orang (60% -80%) yang telah kronis
hepatitis C tidak memiliki gejala. Infeksi HCV kronis berkembang pada 75%-
85% dari orang dengan persisten atau berfluktuasi ALT kronis. Pada fitur
epidemiologi antara pasien dengan infeksi akut telah ditemukan menunjukkan
peningkatan penyakit hati aktif, berkembang dalam 60% -70% dari orang
yangterinfeksi telah ditemukan sudah menjadi penyakit hati kronis.Hepatitis
kronis dapat menyebabkan sirosis hati dan karsinoma hepatoseluler (HCC).
Sirosis terkait HCV menyebabkan kegagalan hati dan kematian padasekitar 20% -
25% kasus sirosis. Sirosis terkait HCV sekarang merupakan sebabutama untuk
transplantasi hati. 1% -5% orang dengan hepatitis C kronis berkembang menjadi
karsinoma hepatoseluler. Pengembangan HCC jarang terjadi pada pasien dengan
hepatitis C kronis yang tidak memiliki sirosis .Periode masa penularan dari satu
minggu atau lebih sebelum timbulnya gejala pertama dan mungkin bertahan pada
sebagian besar orang selamanya.Berdasarkan studi infektifitas di simpanse, titer
HCV dalam darah tampaknyarelatif rendah. Puncak dalam konsentrasi virus
tampak berkorelasi dengan puncak aktivitas ALT. Tingkat kekebalan setelah
infeksi tidak diketahui. Infeksi berulangdengan HCV telah ditunjukkan dalam
sebuah model eksperimental simpanse.Infeksi HCV tidak menyebabkan
kegagalan hati fulminan (mendadak, cepat),namun, menjadi penyakit hati kronis
seperti infeksi HBV kronis, dan dapatmemicu gagal hati (WHO, 2010).Penularan
terjadi melalui paparan perkutan terhadap darah yeng terkontaminasi. Jarum
suntik yang terkontaminasi adalah sarana penyebaran yang paling penting,
khususnya di kalangan pengguna narkoba suntikan. Transmisi melalui kontak
7/22/2019 Hepatitis Akut Et Causa Viral
http://slidepdf.com/reader/full/hepatitis-akut-et-causa-viral 19/24
19
rumah tangga dan aktivitas seksual tampaknya rendah. Transmisi saat lahir dari
ibu ke anak juga relatif jarang.5,6
Pemeriksaan Penunjang
Diagnosis Hepatitis C tergantung pada demonstrasi anti-HCV yang terdeteksi oleh
ELISA. Tes belum tersedia untuk membedakan akut dan kronis. Positif anti-HCV IgM
tingkat ditemukan dalam 50-93% pasien dengan hepatitis C akut dan 50-70% dari pasien
dengan hepatitis C kronis. Oleh karenaitu, anti-HCV IgM tidak dapat digunakan sebagai
penanda infeksi HCV akut .Teknik amplifikasi menggunakan reaksi PCR (polymerase
chain reaction) atau TMA (transcription-mediated amplification) telah dikembangkan
sebagai uji kualitatif untuk mendeteksi RNA HCV, sedangkan kedua amplifikasi target
(PCR) dan sinyal teknik amplifikasi (branched DNA) dapat digunakan untuk mengukur
tingkat RNA HCV. Karena variabilitas assay, jaminan kualitas yang ketat dan kontrol
harus diperkenalkan di laboratorium klinik dalam melakukan tes ini, dan pengujian
kemampuan seyogyanya direkomendasikan. Untuk tujuan ini, Standar Internasional
Pertama untuk NAT ( Nucleic Acid AmplificationTechnology) tes HCV RNA telah
dianjurkan untuk digunakan .Sebuah uji ELISA untuk deteksi inti-antigen HCV tidak
cocok untuk screening donor darah skala besar, sementara penggunaannya dalam
pemantauan klinis masih harus ditentukan.2,5
Etiologi dan Patofisiologi
Gambar 8. Virus hepatitis C
7/22/2019 Hepatitis Akut Et Causa Viral
http://slidepdf.com/reader/full/hepatitis-akut-et-causa-viral 20/24
20
Virus hepatitis C adalah virus RNA dari famili Flavivirus. Ia memiliki genomyang sangat
sederhana yang terdiri dari hanya tiga dan lima gen struktural nonstruktural. Setidaknya
ada enam genotipe utama, dua di antaranya telahs ubtipe (1a dan b, 2a dan b). Genotipe
tersebut memiliki distribusi geografis yang sangat berbeda terkait dengan terhadap
terapi.9,10
Penatalaksanaan
Interferon telah dibuktikan untuk menormalkan tes hati, memperbaiki peradangan
hati dan mengurangi replikasi virus pada hepatitis C kronis dan dianggap sebagai
terapi baku untuk hepatitis C kronis. Saat ini, dianjurkan untuk pasien dengan
hepatitis kronis kompensasi C (anti-HCV positif, HCV RNA positif, abnormal
ALT tingkat atas sekurang-kurangnya 6 bulan, fibrosis ditunjukkan oleh hasil
biopsi hati). Interferon-alpha diberikan subkutan dengan dosis 3 juta unit 3 kali
seminggu selama 24 bulan. Sekitar 50% dari pasien merespon interferon dengan
normalisasi ALT pada akhir terapi, tetapi setengahnya bisa kambuh dalam waktu
6 bulan.
Terapi kombinasi dengan pegylated interferon dan ribavirin selama 24 atau
48minggu seharusnya menjadi terapi pilihan bagi pasien yang kambuh setelah
pengobatan interferon selama setahun.
Transplantasi adalah suatu pilihan bagi pasien dengan sirosis yang nyata secara
klinis pada stadium akhir penyakit hati. Namun, setelah transplantasi, hati donor
hampir selalu menjadi terinfeksi, dan risiko sirosis muncul kembali.
Pasien dengan hepatitis C kronis dan infeksi HIV bersamaan mungkin memiliki
program akselerasi penyakit HCV. Oleh karena itu, meskipun tidak ada terapi
HCV secara khusus disetujui untuk pasien koinfeksi dengan HIV, pasien tersebut
harus dipertimbangkan untuk pengobatan.
Pemberian kortikosteroid, ursodiol, thymosin, acyclovir, amantadine, dan
rimantadine tidak efektif. 11,12
Prognosis
Hepatitis C memiliki prognosis yang lebih buruk daripada hepatitis B, karena dapat
7/22/2019 Hepatitis Akut Et Causa Viral
http://slidepdf.com/reader/full/hepatitis-akut-et-causa-viral 21/24
21
berkembang menjadi kasus sirosis ≤ 33% dari pasien yang terinfeksi.5,6
Komplikasi
Pasien hepatitis C beresiko mengalami sirosis, kanker hati (hepatoma) atau keduanya.6
Gambar 9. Hepatosit normal
Gambar 10. Biopsi Hati pada penderita hepatitis C
Gambar 11. Biopsi Hati pada penderita sirosis hepatis
Edukasi dan Pencegahan
Strategi yang komprehensif untuk mencegah dan mengendalikan hepatitis Cvirus (HCV)infeksi dan penyakit terkait HCV :
1. Pemeriksaan dan pengujian darah, plasma, organ dan jaringan donor.
2. Sterilisasi yang memadai, seperti contohnya instrumen bedah.
3. Pengawasan terhadap penggunaan jarum suntik.5
7/22/2019 Hepatitis Akut Et Causa Viral
http://slidepdf.com/reader/full/hepatitis-akut-et-causa-viral 22/24
22
Penutup
Hipotesis diterima, perempuan usia 28 tahun datang ke UGD dengan keluhan
Demam, nafsu makan sangat menurun, kadang-kadang mual sejak 3 hari ini dan disertai
mata kuning menderita hepatitis akut et causa viral. Hal ini ditandai dengan adanya gejala
prodromal dan munculnya ikterus. Untuk mengetahui etiologi virus penyebab secara
pasti, perlu dilakukan pemeriksaan penunjang lebih lanjut.
Hepatitis A
Hepatitis A merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus Hepatitis A (HAV).
HAV ditularkan melalui mekanisme fekal-oral. Keluhan dan gejalanya, biasanya diikuti
dengan demam, kurang nafsu makan, mual, nyeri pada kuadran kanan atas perut, dandalam waktu beberapa hari kemudian timbul sakit kuning. Urin penderita biasanya
berwarna kuning gelap yang terjadi 1-5 hari sebelum timbulnya penyakit kuning. Terjadi
pembesaran pada organ hati dan terasa empuk. Diagnosis penyakit hepatitis dilakukan
dengan tes virologi dan tes serologi (IgM anti HAV). Pencegahan dilakukan dengan
higiene perorangan dan pemberian vaksin. Tidak ada pengobatan yang
spesifik..Prognosis hepatitis A sangat baik, lebih dari 99% dari pasien dengan hepatitis A
sembuh sendiri.
Hepatitis B
Hepatitis B merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus Hepatitis B(HBV).
Secara umum seseorang dapat tertular HBV melalui darah, hubungan seksual dan
perinatal. Hepatitis B akut biasanya dimanifestasikan dalam bertahap mulai kelelahan,
kehilangan nafsu makan, mual dan rasa sakit dan kepenuhan di perut kuadran kanan atas.
Pencegahannya diantaranya dengan pemberian vaksin, penggunaan kondom dan tidak
menggunakan narkoba suntik. Diagnosis dengan tes serologi (IgM anti HAC) dan tes
virology (HBsAg) . Pengobatannya dengan interferon alpha dan lamivudine. 90% kasus
hepatitis akut B sembuh dalam waktu 6 bulan, 0,1% mengalami komplikasi berupa
hepatitis fullminant, dan 10% berkembang pada hepatitis kronis.
7/22/2019 Hepatitis Akut Et Causa Viral
http://slidepdf.com/reader/full/hepatitis-akut-et-causa-viral 23/24
23
Hepatitis C
Penyakit hepatitis C merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus Hepatitis C
(HCV). Penularannya spesifik melalui darah. Sebagian adalah asimptomatik, namun ada
juga yang menunjukkan gejala diantaranya anoreksia, mual dan muntah, demam dan
kelelahan, berlanjut untuk menjadi penyakit kuning. Diagnosisnya dengan tes serologi
(IgM anti HCV) . Pencegahan dapat dilakukan dengan skrining sebelum donor dan tidak
menggunakan narkoba suntik. Pengobatan dilakukan dengan pemberian interferon alpha
dan ribavirin, serta transplantasi hati yang sudah mengalami serosis hati. Hepatitis C
memiliki prognosis yang lebih buruk daripada, misalnya, hepatitis B, karena seperti
proporsi tinggi mengembangkan kasus sirosis dan hepatoma dari pasien yang terinfeksi.
Daftar Pustaka
1. Glealde J. At a glance : anamnesis dan pemeriksaan fisik. Jakarta : Erlangga, 2007
2. Dufour DR, Lott JA, Nolte FS, Gretch DR, Koff RS, Seeff LB. Laboratory
guidelines for screening, diagnosis and monitoring hepatic injury. StLouis : The
National Academy of Clinical Biochemistry, 2006.
3. Baron DN. Kapita selekta patologi klinik. Edisi 3. Jakarta: Media Aesculapius
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1995.
4. Sloane E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran
EGC, 2003.
5. Sudoyo AW, Setiyohadi D. Alwi I, Simadibrata WI, Setiati S. Buku ajar ilmu
penyakit dalam. . Jakarta : Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI, 2010.
h.2556-2664.
6. Longo DL, Kasper DL, Jameson LJ, Fauci AS, Hauser SL, Loscalzo J. Harrison’s
Principles of Internal Medicine. 16 ed. New York: Mc-Graw Hill. 2005.
7. Sjamsuhidajat R, Jong WD. Buku ajar ilmu bedah. Edisi ke-2. Jakarta : EGC, 2005
8. Mansjoer A, Suprohaita, Wardhani WI, Setiowulan W. Kapita selekta kedokteran.
Edisi 3. Jakarta: Media Aesculapius Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia,
2003.
9. Price SA, Wilson LM. Patofisiologi. Edisi 6. Jakarta : EGC, 2006.
7/22/2019 Hepatitis Akut Et Causa Viral
http://slidepdf.com/reader/full/hepatitis-akut-et-causa-viral 24/24
24
10. Brooks GF, Butel JS, Morse SA. Mikrobiologi kedokteran. Jakarta : EG, 2008
11. Katzung BG. Farmakologi dasar dan klinik. Edisi ke-10. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC, 2007
12. Syarif A, dkk. Farmakologi dan terapi. Edisi ke-5. Jakarta : Balai Penerbit FKUI,
2007
Top Related