Post on 23-Jan-2021
1
PENGARUH SIZE, LDR, ROA, CAR DAN TOTAL LOANTERHADAP NON PERFORMING LOAN SEKTOR
PERBANKAN YANG TERDAFTAR
DI BURSA EFEK INDONESIA
ARTIKEL ILMIAH
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian
Program Pendidikan Strata Satu
Jurusan Akuntansi
Oleh :
STEVANUS REDOMTORIS MOA LAMEN
2010310401
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS
SURABAYA
2015
2
3
THE EFFECT OF SIZE, LDR , ROA, CAR, AND TOTAL LOANS TO NONPERFORMING LOAN (NPL) BANKING COMPANIES
LISTED IN INDONESIA STOCK EXCHANGE
Oleh:Stevanus Redomtoris Moa Lamen
Fakultas Ekonomi, Jurusan AkuntansiSTIE Perbanas Surabaya
Email: Redomtoris20@gmail.com
ABSTRACTConventional Commercial Bank susceptible to problems in terms of problem loans
because credit is the main income source of a conventional commercial bank. This researchaim is to know determine the factors that influence the non-performing loan (Case Study onCommercial Bank listed in Indonesia Stock Exchange in the period 2010-2012), the factorsused in this study is the Size (Size Bank), Loan to Deposit Ratio (LDR), Return On Asset(ROA), Capital Adequacy Ratio (CAR), and Total Loan.
This research was conducted with purposive sampling. The samples used were 30commercial banks listed on the Indonesia Stock Exchange in the period 2010-2012. The dataused in this study were obtained from the Annual Financial Statements of Banking 2010-2012. Methods of data analysis using multiple linear regression analysis to determine theeffect of Size, Loan to Deposit Ratio (LDR), Return On Asset (ROA), Capital Adequacy Ratio(CAR), Total Loans to Non Performing Loan (NPL) banking companies listed in IndonesiaStock Exchange.
From the analysis shows that Return On Asset (ROA) has a negative and significanteffect on the Non Performing Loan, while the Size (Size Bank), LDR, Capital Adequacy Ratio(CAR), and Total Loan does not have the significant influence on the Non Performing Loan(NPL). The implications of this research showed non-performing loans is one indicator ROAimprovement shown by the increase in income .
Keywords : Non Performing Loan, Size, LDR, ROA, CAR, Total Loan
PENDAHULUANBank adalah suatu badan usaha yang
menghimpun dana dari masyarakat dalambentuk simpanan dan menyalurkannyakepada masyarakat dalam bentuk kredit danbentuk-bentuk lainnya dalam rangkameningkatkan taraf hidup rakyat banyak.Menurut Peraturan Bank Indonesia Nomor14/15/PBI2012 menjelaskan bahwa kualitaskredit itu dibagi dalam lima kategori yaituLancar, Dalam Perhatian Khusus, KurangLancar, Diragukan, dan Macet. Jika suatukredit tidak mengalami tunggakan dan padawaktu melakukan pembayaran tepat waktukredit itu digolongkan Lancar.
Salah satu indikator dalam menilai
kinerja fungsi bank adalah Non-PerformingLoan (NPL), semakin tingginya tingkat NPLsuatu bank menunjukan kesehatan bankyang rendah sebaliknya semakin rendahtingkat NPL menunjukan kesehatan bankyang baik. Menurut Peraturan BankIndonesia Nomor 15/2/rmPBI/2013menjelaskan batas minimal non performingloan adalah tidak lebih dari 5%. Prediksitinggi rendahnya rasio non performing loandapat dilihat dari beberapa faktor internalyang tercerminkan dalam rasio-rasiokeuangan bank seperti Size (Ukuran Bank),Loan to Deposit Ratio (LDR), Return OnAsset (ROA), Capital Adequacy Ratio(CAR), dan Total Loan. Menurut Messai
1
4
dan Jouini (2013), Suli, et al (2014), Anindan Endang (2012), dan Saba, et al (2012).
Berdasarkan berita yangdipublikasikan oleh suryaonline.com padatanggal 5 Mei 2014 bahwa Otoritas JasaKeuangan (OJK) pernah menegur BankTabungan Negara (BTN) mengenai KreditMacet miliknya, kredit macet yang dimilikiBTN (4,05%) paling tinggi dibandingkantiga bank BUMN lainnya, yakni BankMandiri (0,58%), BNI (0,5%), dan BRI(0,34%). Berdasarkan ketentuan yangdikeluarkan oleh Bank Indonesia bahwabank memilki potensi membahayakankelangsungan usahanya jika bank tersebutmemliki NPL lebih dari 5%, dari ketentuantersebut dapat dilihat bahwa BTN hampirmendekati batas ketentuan NPL yangditetapkan. Fenomena lainnya yaitudifokuskan oleh Otoritas Jasa Keuanganatau yang lebih dikenal OJK, OJK menilaibahwa perlu adanya penekanan NonPerforming Loan atau yang biasa disebutKredit Macet dari produk Kredit UsahaRakyat (KUR) yang telah melampaui 3%.Namun OJK menilai bahwa kenaikan nilaikredit macet pada Kredit Usaha Rakyat(KUR) merupakan suatu fenomena yangdianggap wajar karena perekonomianIndonesia saat ini dalam kondisiberkembang. Namun, angka NPL tersebuttelah dijamin secara permanen olehJamkrindo. Berdasarkan kedua fenomenatersebut, maka sektor perbankan harusmemfokuskan pada angka NPL yang tidakmelampaui yang ditetapkan oleh BankIndonesia dan lembaga pengawasanperbankan yang terkait.
Oleh karena itu penelitian inimenguji faktor-faktor yang mempengaruhiNon Performing Loan (NPL) , adapunfaktor-faktor yang diuji dalam penelitian iniyaitu Size (Ukuran Bank), Loan to DepositRatio (LDR), Return On Asset (ROA),Capital Adequacy Ratio (CAR), dan TotalLoan. Berdasarkan uraian di atas, makapeneliti tertarik menggunakan judul“Pengaruh Size, Loan to Deposit Ratio,Return On Asset, Capital Adequacy Ratiodan Total Loan Terhadap Non Performing
Loan Sektor Perbankan Yang TerdaftarDi Bursa Efek Indonesia”
LANDASAN TEORITIS DANPENGEMBANGAN HIPOTESIS
Teori Basel II menurut Basel Committeeon Banking Supervision
Dalam rangka memahami pengaruhSize, Loan to Deposit Ratio, CapitalAdequacy Ratio, Return On Asset , dan TotalLoan terhadap nilai Non Performing Loan(Kredit Macet), maka digunakan konsepTeori Basel II yang merupakan kelanjutandari Basel Accord, yang rekomendasimengenai hukum perbankan dan peraturanyang dikeluarkan oleh Komite Basel tentangPengawasan Perbankan. Basel II bertujuanmeningkatkan ketahanan dan kesehatansistem keuangan dengan menitikberatkanpada perhitungan permodalan berbasisrisiko, supervisory review process, danmarket disicpline. Secara umum kerangkabasel II terdiri dari tiga pilar, yaitu Pilar 1:Kecukupan modal minimum (minimumCapital requirements); Pilar 2 : prosesreview oleh pengawas (supervisory reviewprocess); dan Pilar 3 : disiplin pasar (marketdiscipline).
Pengertian Non Performing LoanNon Performing Loan (NPL) adalah
rasio yang menunjukan kinerja darimanajemen bank dalam pengelolaan kreditbermasalah yang terjadi pada bank tersebut.(Dahlan Siamat 1993 : 220) Semakin tingginilai rasio ini menjelaskan bahwa semakinburuk pula kualitas kredit bank tersebut.Kondisi seperti ini yang akan menyebabkanbertambah besarnya jumlah kreditbermasalah bank tersebut yang akanberdampak pada kesehatan bank tersebut.(Slamet Riyadi, 2004). Jenis kredit yangdimaksud adalah kredit yang disalurkankepada pihak ketiga tidak termasukpenyaluran kredit kepada bank lain. Menurut(SE BI No 3/30 DPNP tgl 14 Desember2001) bahwa suatu kredit dikatakanbermasalah jika kredit tersebut tergolongdalam kuliatas kredit kurang lancar,
2
5
diragukan dan macet.
Pengertian SizeUkuran sebuah bank dapat dinilai
dari total aset yang dimiliki bank tersebut.Bank dengan aset yang besar memlikikemungkinan untuk menghasilkankeuntungan yang lebih besar apabila diikutidengan hasil dari aktivitasnya. Ukuran bankadalah skala besar kecilnya bank yangditentukan oleh beberapa hal, antara laintotal aset dan kepemilikan modal sendiri(Ranjan dan Dahl, 2003). Menurut BMMisra, et al (2010) bank-bank besar lebihcenderung memiliki tingkat kredit macetlebih tinggi karena kendala neraca, bank-bank kecil bisa menunjukkan lebihmanajerial efisiensi dari bank-bankbesardalam hal penyaringan pinjaman danpemantauan pasca pinjaman, yangmenyebabkan tingkat kegagalan lebihrendah.
Pengertian Loan to Deposit Ratio (LDR)Lukman Dendawijaya (2005:116)
mendefinisikan LDR adalah ratio keuanganbank yang memiliki hubungan dengan aspeklikuiditas bank tersebut. Rasio ini berfungsiuntuk mengukur kemampuan bank dalampembiayaan kembali pernarikan dana olehdeposan dengan mengandalkan penyalurankredit sebagai sumber likuiditasnya. Kasmir(2000:319) Rasio Loan to Deposit Ratiomenunjukan salah satu penilaian likuiditasbank dan dapat dihitung dengan rumussebagai berikut:
Semakin rendah rasio inimemberikan indikasi bahwa semakintingginya kemampuan bank tersebut dalamhal likuiditas begitu juga sebaliknya.
Pengertian Return On Asset (ROA)Lukman Dendawijaya (2005 :119)
Rasio keuangan bank yang berguna untukmengukur kinerja manajemen dalammendapatkan keuntungan secarakeseluruhan. Semakin tinggi ROA yangdimiliki suatu bank, maka tingkat
keuntungan yang dicapai oleh bank tersebutsemakin tinggi pula dari segi penggunaanaset. Menurut Lukman Dendawijaya(2005:118) bahwa ROA berpengaruh positifterhadap tingkat keuntungan yang dicapaibank tersebut dimana semakin besar ROAyang dimiliki oleh suatu bank maka dari segipenggunaan aset, semakin baik posisi banktersebut. rasio ini dapat dirumuskan sebagaiberikut Lukman Dendawijaya (2005:118):
Pengertian Capital Adequacy Ratio (CAR)Capital Adequacy Ratio adalah rasio
yang menggambarkan ketersediaan modalyang dimilki oleh suatu bank yang berfungsiuntuk menangani risiko kerugian yangmungkin akan dihadapi oleh bank tersebut.Semakin tinggi rasio ini menunjukan bahwasemakin baik kemampuan bank tersebutdalam menanggung risiko dari setiappenyaluran kredit atau aset produktif yangmengandung resiko dan CAR yang bernilaitinggi juga menggambarkan bank tersebutmampu menanggung biaya-biaya kegiatanoperasional serta berkontribusi yang cukupbesar bagi profitabilitas. Capital AdequacyRatio menurut Lukman Dendawijaya(2005:121) adalah Rasio yang menunjukankemapuan bank menggunakan modal sendiritanpa memperoleh dana dari sumber diluarbank (Pinjaman, Dana Pihak Ketiga, danlain sebagainya) dalam membiayai seluruhaset yang mengandung risiko sepertipenyaluran kredit, surat berharga,penyertaan dan tagihan pada bank lain.Rasio Ini dapat dirumuskan sebagai berikut :(menurut Lukman Dendawijaya 2005:121)
KreditKasmir (2012 :113) yang mengacu
pada Undang-undang Perbankan No 10Tahun 1998 menyatakan bahwa kreditmerupakan suatu kesepakatan ataupersetujuan pinjam meminjam antara bankselaku kreditor dengan pihak yang lain yangberperan sebagai debitur dan dalam
3
6
kesepakan tersebut mewajibkan pihakpeminjam atau debitur unutk melunasihutangnya setelah jangka waktu tertentudengan pemberian bunga sesuai dengankesepakatan. Sedangkan menurut Black’sLaw Dictionary kredit adalah Kemampuanpengusaha untuk meminjam uang, atauuntuk mendapatkan barang tepat waktu,sebagai akibat dari pendapat yangmenguntungkan yang dimiliki oleh pemberipinjaman tertentu, untuk solvabilitas dankeandalannya. Dari pengertian-pengertiandiatas dapat dijelaskan bahwa kredit adalahsebuah kesepakatan pinjam meminjam yangmana didalam kesepakatan itu terdapatketentuan-ketentuan seperti jangka waktupelunasan dan bunga kredit yang diberikan.Pengkreditan merupakan produk bank darisisi aset, kredit-kredit yang termasuk dalamproduk bank pada sisi aset adalah KreditModal kerja, Kredit Investasi, Kredit offShore, Kredit on Shore, Kredit CashCollateral, Kredit Profesi, Kredit Konsumsi,Kredit Sindikasi, dan Kredit-kredit Program.Lukman Dendawijaya (2005:16) Daripenjelasan di atas, Total Loan bank dapatdirumuskan sebagai berikut :
Pengaruh Size terhadap Non PerformingLoan
Menurut Syafitri (dalam Rusda,2009) menyatakan bahwa bank dengan assetyang besar mampu menghasilkankeuntungan lebih besar apabila diikutidengan hasil dari aktivitas operasionalnya.Salah satu aktivitas operasional bank adalahmenyalurkan kredit. Apabila asset yangdimiliki perusahaan semakin besar makakredit yang disalurkan akan meningkat dankondisi kredit bermasalahpun akanmeningkat.
Penelitian yang dilakukan BMMisra, et al (2010) membuktikan bahwabank-bank besar atau bank yang memilkiasset tinggi lebih cenderung memilikitingkat kredit macet lebih tinggi karenakendala neraca, bank-bank kecil bisamenunjukkan lebih manajerial efisiensi daribank-bank besar dalam hal penyaringan
pinjaman dan pemantauan pasca pinjaman,yang menyebabkan tingkat kegagalan lebihrendah. Seperti yang dikemukakan BMMisra,et al (2010) oleh bahwa Sizeberpengaruh positif terjadinya NPL, makadapat diambil hipotesis sebagai berikut:
Hipotesis 1 : Size mempunyai pengaruhpositif terhadap Non Performing Loan
Pengaruh Loan to Deposit Ratio terhadapNon Performing Loan
Menurut Lukman Dendawijaya(2005:116) Rasio Loan to Deposit Ratio(LDR) adalah ratio keuangan bank yangmemiliki hubungan dengan aspek likuiditasbank tersebut. (Latumaerissa,1999 dalamAnin dan Endang, 2012). Semakin besardana yang diberikan untuk kredit maka banktersebut berpotensi mengalami kenaikanrasio Non Performing Loan. Seperti yangdikemukakan oleh Suli, et al (2014) bahwaLDR berpengaruh positif terjadinya NPL,maka dapat diambil hipotesis sebagaiberikut:
Hipotesis 2: Loan to Deposit Ratiomempunyai pengaruh positif terhadapNon Performing Loan
Pengaruh Return On Asset terhadap NonPerforming Loan
Return On Asset (ROA) menurutDendawiaya (2005:118) adalah Rasiokeuangan bank yang berguna untukmengukur kinerja manajemen dalammendapatkan keuntungan secarakeseluruhan. Semakin tinggi ROA yangdimiliki suatu bank, maka tingkatkeuntungan yang dicapai oleh bank tersebutsemakin tinggi pula dari segi penggunaanaset. Semakin besar ROA yang dimliki suatubank, semakin besar pula tingkatkeuntungan yang dicapai bank tersebut.
Hipotesis 3: Return On Asset mempunyaipengaruh negatif terhadap NonPerforming Loan
Pengaruh Capital Adequacy Ratio
4
7
terhadap Non Performing LoanCapital Adequacy Ratio (CAR)
menurut Lukman Dendawijaya (2005:121)adalah Rasio yang menunjukan kemapuanbank menggunakan modal sendiri tanpamemperoleh dana dari sumber diluar bank(Pinjaman, Dana Pihak Ketiga (DPK), danlain sebagainya) dalam membiayai seluruhaset yang mengandung risiko sepertipenyaluran kredit, surat berharga,penyertaan dan tagihan pada bank lain.semakin besar non performing loan makaakan semakin kecil nilai Capital AdequacyRatio yang dimiliki suatu bank. Seperti yangdiungkapkan oleh Anin dan Endang (2012)bahwa Capital Adequacy Ratio (CAR)mempunyai pengaruh negatif terhadapterjadinya Non Performing Loan (NPL),maka dapat diambil hipotesis sebagaiberikut:
METODE PENELITIANKlasifikasi Variabel
Metode penelitian pada dasarnyamerupakan cara ilmiah untuk mendapatkaninformasi dengan tujuan dan kegunaantertentu dengan ciri-ciri rasional, empiris,dan sistematis. Metode penelitianmenjelaskan tentang pendekatan penelitian,identifikasi variabel, definisi operasionaldan pengukuran variabel, populasi dansampel, jenis dan sumber data, prosedurpengumpulan data, teknik analisis dan ujihipotesis.
Definisi Operasional VariabelNon Performing Loan (NPL)Hipotesis 4: Capital Adequacy Ratio
mempunyai pengaruh negatif terhadapNon Performing Loan
Pengaruh Total Loan terhadap NonPerforming Loan
Menurut Messai dan Jouini (2013)menemukan bahwa penambahan total kredittidak berpengaruh terhadap non performingloan yang dimiliki oleh suatu bank.Sedangkan menurut peraturan BankIndonesia menjelaskan bahwa semakin besarjumlah kredit yang disalurkan maka semakinbesar resiko kredit yang dimilki banktersebut dalam penyaluran kreditnya. Daripenjelasan diatas maka dapat diambilhipotesis sebagai berikut:
Hipotesis 5: Total Loan mempunyaipengaruh positif terhadap NonPerforming Loan
Non Performing Loan (NPL) adalah rasioyang menunjukan kinerja dari manajemenbank dalam pengelolaan kredit bermasalahyang terjadi pada bank tersebut (DahlanSiamat 1993 : 220) Semakin tinggi nilairasio ini menjelaskan bahwa semakin burukpula kualitas kredit bank tersebut. Kondisiseperti ini yang akan menyebabkanbertambah besarnya jumlah kreditbermasalah bank tersebut yang akanberdampak pada kesehatan bank tersebut.(Slamet Riyadi, 2004). Menurut SE BI No3/30/ DPNP tgl 14 Desember 2001, RasioNon Performing Loan dapat dirumuskansebagai berikut :
Gambar 1Kerangka Pemikiran
Sumber: Olahan, 2014.
5
8
SizeVariabel ukuran bank (SIZE) diukur
dengan logaritma natural (Ln) dari totalassets. Hal ini dikarenakan besarnya totalassets masing-masing bank berbeda danmemiliki selisih yang cukup tinggi. KurniaDwi Jayanti (2013) Size merupakan rasiobesar kecilnya bank yang ditentukan olehtotal asset dan kepemilikan modal sendiri(Ranjan dan Dahl, 2003).
Return On Asset (ROA)Return On Asset (ROA) adalah Rasio
keuangan bank yang berguna untuk mengukurkinerja manajemen dalam mendapatkankeuntungan secara keseluruhan. Semakin tinggiROA yang dimiliki suatu bank, maka tingkatkeuntungan yang dicapai oleh bank tersebutsemakain tinggi pula dari segi penggunaan aset.(Lukman Dendawijaya 2003:120). :
Loan Deposit Ratio (LDR)Menurut Lukman Dendawijaya
(2005:116) Loan to Deposit Ratio (LDR)adalah ratio keuangan bank yang memilikihubungan dengan aspek likuiditas banktersebut. Rasio ini berfungsi untukmengukur kemampuan bank dalampembiayaan kembali pernarikan dana olehdeposan dengan mengandalkan penyaluran
kredit sebagai sumber likuiditasnya(Lukman Dendawijaya 2005:116). Kasmir(2000:319) Rasio Loan Deposit Ratio
menunjukan salah satu penilaian likuiditasbank dan dapat dihitung dengan rumussebagai berikut:
Capital Adequacy Ratio (CAR)Capital Adequacy Ratio (CAR)
menurut Lukman Dendawijaya (2005:121)adalah Rasio yang menunjukan kemapuanbank menggunakan modal sendiri tanpamemperoleh dana dari sumber diluar bank(Pinjaman, DPK, dan lain sebagainya)dalam membiayai seluruh aset yangmengandung risiko. semakin besar kreditbermasalah maka akan menurunkan CapitalAdequacy Ratio. Rasio Ini dapat dirumuskansebagai berikut : (menurut LukmanDendawijaya 2005:121)
Total LoanPengkreditan merupakan produk
bank dari sisi aset, kredit-kredit yangtermasuk dalam produk bank pada sisi asetadalah Kredit Modal kerja, Kredit Investasi,Kredit off Shore, Kredit on Share, KreditCash Collateral, Kredit Profesi, KreditKonsumsi, Kredit Sindikasi, dan Kredit-kredit Program. Lukman Dendawijaya(2005:16) Dari penjelasan di atas, TotalLoan bank dapat dirumuskan sebagaiberikut :
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASANAnalisis Deskriptif
Tabel 1Hasil Analisis Deskriptif
Sumber : Lampiran j
6
9
Hasil Analisis dan PembahasanBerdasarkan tabel 1 diketahui dari
89 total sampel selama 2010-2012, diperolehrata-rata Non Performing Loan (NPL)sebesar 0,019563, size 30,735613, Loan toDeposit Ratio (LDR) 2,113985, Return On
Asset (ROA) 0,013175, Capital AdequacyRatio (CAR) 15,578306 dan Total Loan30,405970. Nilai terendah diketahui dari 89sampel untuk variabel Non Performing Loan(NPL) sebesar 0,0021, size 23,1916, Loan to
signifikansi variabel independen secaraparsial sebagai berikut :
Pengaruh Size terhadap Non PerformingLoan
Pengujian hipotesis ini ditunjukandengan nilai t hitung 0,102 dengansignifikansi sebesar 0,919 > 0,05. Hal iniberarti bahwa hipotesis ditolak, yang artinyaSize tidak berpengaruh terhadap NonPerforming Loan. Hal ini mungkindisebabkan karena jika size sebuahperusahaan tinggi atau dapat dikatakan jikatotal aset yang dimiliki bank tersebut tinggimaka belum tentu mempengaruhi kreditbermasalah atau Non Performing Loan yangdimiliki suatu bank.
Deposit Ratio (LDR) 0,3451, Return On Asset
(ROA) -0,0568, Capital Adequacy Ratio(CAR) 0,0147 dan Total Loan 26,4958.Untuk nilai tertinggi dari 89 sampel
penelitian variabel Non Performing Loan(NPL) sebesar 0,0699, size 34,0856, Loan toDeposit Ratio (LDR) 115,9519, Return On
Asset (ROA) 0,0523, Capital Adequacy Ratio(CAR) 177,3075 dan Total Loan 33,5832.
PembahasanBerdasarkan hasil analisis data denganmenggunakan regresi dapat dilihat padatabel 4.13 diketahui hasil pengujian
Pengaruh LDR terhadap Non PerformingLoan
Pengujian hipotesis ini ditunjukandengan nilai t hitung 0,752 dengansignifikansi sebesar 0,454> 0,05. Hal iniberarti bahwa hipotesis ditolak, yang artinyaLDR tidak berpengaruh terhadap NonPerforming Loan. Hal ini dikarenakantingkat Non Performing Loan yang dimilikisuatu perusahaan terbentuk dari kualitaskredit yang buruk (kolektibilitas kuranglancar, diragukan dan macet) bukan merujukpada total kredit yang disalurkan daripenerimaan dana pihak ketiga dalam bank.
Pengaruh ROA terhadap Non PerformingLoan
Pengujian hipotesis ini ditunjukandengan nilai t hitung -3,198 dengansignifikansi sebesar 0,02 < 0,05 dan nilai β -0,452. Hal ini berarti bahwa hipotesisditerima, yang artinya ROA berpengaruhnegatif terhadap Non Performing Loan.
Tabel 2Hasil Uji t
Sumber : Lampiran d
7
10
Hal ini dikarenakan terjadipenurunan rasio. Penurunan rasio inidisebabkan karena adanya penurunan labadan juga adanya penurunan aset yangdimilki suatu bank. Penurunan laba yangterjadi karena adanya kenaikan kreditbermasalah sehingga laba yang dimilkinyaberkurang. Sehingga semakin besar labayang dimiliki oleh suatu bank maka kreditbermasalah yang terjadi pada bank tersebutsemakin kecil, begitu juga sebaliknya jikasemakin besar kredit bermasalah (NonPerforming Loan) yang terjadi dibanktersebut, maka akan mengakibatkan labayang didapat akan berkurang.
Pengaruh Total Loan terhadap NonPerforming Loan
Pengujian hipotesis ini ditunjukandengan nilai t hitung 0,263 dengansignifikansi sebesar 0,793 > 0,05. Hal iniberarti bahwa hipotesis ditolak, yang artinyaTotal Loan tidak berpengaruh terhadap NonPerforming Loan. hal ini disebabkan karenamanajemen yang dimiliki oleh suatu bankyang baik sehingga dalam penyalurankreditnya bank tersebut dapat melakukannyadengan baik sehingga tidak akanHal tersebut dikarenakan manajemen bankyang dimiliki baik, sehingga dengan adanyamanajemen yang baik , maka pengelolahanpenyaluran kredit dapat dilakukan denganbaik sehingga laba yang dihasilkan semakinbaik. Oleh sebab itu, Return On Assetberpengaruh negatif terhadap NonPerforming Loan suatu bank.
Pengaruh CAR terhadap Non PerformingLoan
Pengujian hipotesis ini ditunjukandengan nilai t hitung 0,487 dengansignifikansi sebesar 0,627 > 0,05. Hal iniberarti bahwa hipotesis ditolak, yang artinyaCAR tidak berpengaruh terhadap NonPerforming Loan. Hal ini dikarenakantingkat Non Performing Loan tidakmengakibatkan kenaikan kredit bermasalah.
KESIMPULAN, IMPLIKASI,KETERBATASAN DAN SARAN
Penelitian ini memberikan hasilbahwa Bank Umum Konvensional yangterdaftar di Bursa Efek Indonesia yangdijadikan sebagai obyek penelitian adalahsejumlah 117 perusahaan (2010-2012). Dari117 perusahaan tersebut yang dapatdijadikan sebagai sampel hanya 89 bank.Hal ini disebabkan karena kurangnya datalaporan keuangan sehingga tidak sesuaidengan kriteria pengambilan sampel.
Berdasarkan tabel 3 yang merupakanhasil output regresi linear bergandaditemukan hasil uji asumsi klasik dan ujihipotesis yang didukung dengan dengan ujiF dan uji T. Berdasarkan 5 hipotesis makadapat ditarik 5 kesimpulan dari penelitianini:1. Selama tiga tahun penelitian (2010-2012)
pada perusahaan sektor perbankan yangterdaftar di Bursa Efek Indonesia, terlihatbahwa Size (Ukuran Bank) tidakmemiliki pengaruh yang signifikanterhadap Non Performing Loandenganarah hubungan positif. Nilaisignifikansinya sebesar 0,919 lebih besardari 0,05 yang berarti bahwa Size(Ukuran Bank) tidak berpengaruhterhadap Non Performing Loan bankumum yang terdaftar di Bursa EfekIndonesia. Dalam penelitian sebelumnyahubungan Size (Ukuran Bank) terhadapNon Performing Loan adalah positif dansignifikan. Itu artinya semakin besarukuran sebuah bank atau bank yangmemilki asset tinggi lebih cenderungmemilikitingkat kredit macet lebih tinggikarena kendala neraca, bank-bank kecil
Tabel 3
Regresi Linier Berganda
Sumber: Lampiran i
8
11
bias menunjukkan lebih manajerialefisiensi dari bank-bank besar dalamhalpenyaringan pinjaman danpemantauan pasca pinjaman, yangmenyebabkantingkat kegagalan lebihrendah. Namun dalam penelitian inihipotesis tersebut tidak dapat dibuktikan.
2. Selama tiga tahun penelitian (2010-2012)pada perusahaan sektor perbankan yangterdaftar di Bursa Efek Indonesia, terlihatbahwa Loan to Deposit Ratio (LDR)tidak memiliki pengaruh yang signifikanterhadap Non Performing Loan denganarah hubungan positif. Nilaisignifikansinya sebesar 0,454 lebih besardari 0,05 yang berarti bahwa Loan toDeposit Ratio (LDR) tidak berpengaruhterhadap Non Performing Loan bankumum yang terdaftar di Bursa EfekIndonesia. Dalam penelitian sebelumnya,hubungan Loan to Deposit Ratio (LDR)terhadap Non Performing Loan adalahpositif dan signifikan. Itu artinyasemakin besar nilai Rasio LDR yangdimiliki suatu bank yangmenggambarkan bahwa bank tersebutmenyalurkan banyak dananya untukaktivitas kredit, yang berarti banktersebut berpotensi mengalami kenaikanrasio Non performing Loannya. Namundalam penelitian ini hipotesis tersebuttidak dapat dibuktikan.
3. Selama tiga tahun penelitian (2010-2012)pada perusahaan sektor perbankan yangterdaftar di Bursa Efek Indonesia,menunjukan hal yang serupa denganhipotesis awal yaitu terlihat bahwaReturn On Asset (ROA) memilikipengaruh negatif dan signifikan terhadapNon Performing Loan, Nilaisignifikansinya sebesar 0,002 lebih besardari 0,05 dan β = -452 yang berartibahwa Return On Asset (ROA)berpengaruh negatif terhadap NonPerforming Loan bank umum yangterdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dalampenelitian terdahulu dikatakan hubunganantara Return On Asset (ROA) denganNon Performing Loan adalah sebagaiberikut, Godlewski (2004) dalam Messai
dan Jouini (2013) menggunakan ReturnOn Asset (ROA) sebagai indikatorkinerja. Dia menunjukan bahwa dampakprofitabilitas bank adalah negatif padatingkat rasio Non Performing Loan(NPL). Penurunan rasio ini disebabkankarena adanya penurunan laba dan jugaadanya penurunan aset yang dimilkisuatu bank. Penurunan laba yang terjadikarena adanya kenaikan kreditbermasalah sehingga menurunkan ReturnOn Asset yang dimilki. Dalam penelitianini hipotesis hipotesis dipenelitianterdahulu dapat diterima, karena padapenelitian ini Return On Asset jugaberpengaruh negatif terhadap NonPerforming Loan perusahaan perbankanyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
4. Selama tiga tahun penelitian (2010-2012)pada perusahaan sektor perbankan yangterdaftar di Bursa Efek Indonesia, terlihatbahwa Capital Adequacy Ratio (CAR)tidak memiliki pengaruh yang signifikanterhadap Non Performing Loan denganarah hubungan positif. Nilaisignifikansinya sebesar 0,627 lebih besardari 0,05 yang berarti bahwa CapitalAdequacy Ratio (CAR) tidakberpengaruh terhadap Non PerformingLoan bank umum yang terdaftar di BursaEfek Indonesia. Dalam penelitiansebelumnya, hubungan Capital AdequacyRatio (CAR) terhadap Non PerformingLoan adalah negatif dan signifikan. Ituartinya semakin kecil rasio CapitalAdequacy rasio (CAR) yang dimilikioleh suatu bank maka semakin besarrasio Non Performing Loan yang ada dibank tersebut. Namun dalam penelitianini hipotesis tersebut tidak dapatdibuktikan.
5. Selama tiga tahun penelitian (2010-2012)pada perusahaan sektor perbankan yangterdaftar di Bursa Efek Indonesia, terlihatbahwa Total Loan tidak memilikipengaruh yang signifikan terhadap NonPerforming Loan dengan arah hubunganpositif. Nilai signifikansinya sebesar0,793 lebih besar dari 0,05 yang berartibahwa Total Loan tidak berpengaruh
9
12
terhadap Non Performing Loan bankumum yang terdaftar di Bursa EfekIndonesia.
Implikasi dalam penenlitian inimenunjukan bahwa kredit macet merupakansalah satu indikator peningkatan ROA yangditunjukan dengan kenaikan Laba.
Keterbatasan-keterbatasan yang adapada penelitian ini, yaitu sebagai berikut:1. Variabel yang digunakan Size (Ukuran
Bank), Loan to Deposit Ratio (LDR),Return On Asset (ROA) CapitalAdequacy Ratio (CAR) dan Total Loankurang menjelaskan mengenai NonPerforming Loan.
2. Sampel penelitian yang digunakan hanyasebanyak 89 bank dari total 117 bank,penggunaan sampel yang kurang lengkapini memungkinkan peneliti kurangmenjelaskan secara mendetail mengenaipengaruh Size (Ukuran Bank), Loan toDeposit Ratio (LDR), Return On Asset(ROA) Capital Adequacy Ratio (CAR)dan Total Loan terhadap Non PerformingLoan (NPL).
Penulis menyadari bahwa penelitianyang telah dilakukan masih memilikiketerbatasan-keterbatasan. Oleh karena ituberikut ini akan diberikan saran yangmungkin berguna untuk kepentinganbersama. Saran yang dapat diberikan olehpenulis berkaitan dengan penelitian iniadalah:1. Penelitian lanjutan yang sejenis dengan
peneltian yang dilakukan sekarang dapatmempertimbangkan beberapa faktor lainyang mempengaruhi nilai NonPerforming Loan (NPL) seperti BiayaOperasional (BOPO), Kualitas AsetProduktif (KAP) dan lain sebagainyakarena pada penetian saat ini variabelyang digunakan oleh peneliti kurangdapat menjelaskan mengenai NonPerforming Loan.
2. Saran berikutnyabagi peneliti yang akandatang, agar peneliti selanjutnya dapatmenggunakan periode pengamatan lebihdari 3 tahun sehingga jumlah sampelyang diperoleh semakin banyak.
DAFTAR RUJUKANAnin Diyanti dan Endang Tri Widyarti
2012. Analisis Pengaruh FaktorInternal dan Eksternal TerhadapTerjadinya Non Performing Loan(Studi Kasus pada Bank UmumKonvensional yang MenyediakanLayanan Kredit Kepemilikan Rumahperiode 2008-2011. JurnalManajemen, Volume 1, nomor 2,Tahun 2012, Hal. 290-299.
Bank Indonesia. 2001. SE BI No 3/30 DPNPtgl 14 Desember 2001tentang sistempengkreditan dan kategori KualitasKredit pada Bank UmumKonvensional. Jakarta Bank Indonesia
Bank Indonesia. 2012. Peraturan BankIndonesia Nomor 14/15/PBI2012tentang kualitas kredit perbankan.Jakarta Bank Indonesia
Bank Indonesia.2013. Booklet BankIndonesia. Volume 10
Dahlan Siamat. 1993. Manajemen BankUmum. Jakarta. Intermedia
Dunil, 2005.Risk-Based Audit. PT IndeksKelompok Gramedia:Jakarta.
Duwi Priyanto. 2008. Mandiri BelajarSPSS.Yogyakarta.PT.BUKU KITA
Idx, 2014. Laporan Keuangan & TahunanPerbankan, (http://www.idx.co.id/id-id/beranda/perusahaantercatat/laporankeuangandantahunan.aspx) di aksespada 20 Oktober 2014 pukul 21.00WIB
Imam Ghozali. 2011. Aplikasi MultivariateDengan Program SSPS. Semarang :Badan Penerbit UniversitasDiponegoro Semarang.
Iswardono Sardiono Permono, B. SandroSecundatmo. Trauma Kredit MacetHantui Perbankan. 1993
10
13
Kasmir. 2003. Manajemen Perbankan.Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
______,2012. Dasar-dasar Perbankan.Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
Kurnia Dwi Jayanti. 2013. “Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi NonPerforming Loan (Studi Pada BankUmum Konvensional yang Go Publicdi Indonesia Periode 2008-2012).Skripsi Sarjana diterbitkan,Universitas Diponegoro
Latumaerissa dan Julius R. 1999. MengenalAspekaspek Operasi Bank Umum.Jakarta: Bumi Aksara
Lukman Dendawijaya. 2005. ManajemenPerbankan. Jakarta : Ghalia Indonesia
Mashyud Ali. 2006. Manajemen Resiko,“Strategi Perbankan dan DuniaUsaha Menghadapi TantanganGlobalisasi Bisnis”. Jakarta : PTRajaGrafindo Persada
Messai, Ahlem Selma dan FathiJouini,2013.Micro and MacroDeterminants of Non-performingLoans, journal of Economics. Vol. 3,No. 4,pp. 852-860
Mirsa, B.M. dan Sarat Dhal 2010.Procyclical Management ofBanks’Non Performing Loans by the IndianPublic Sector Banks”. JournalManagement. Volume 2. Tahun 2010
Mudrajad Kuncoro dan Suharjono. 2002.Manajemen Perbankan TeoriDanAplikasinya. Yogyakarta: BPFE
OkeZone,2014.(http://economy.okezone.com/read/2014/07/11/457/1011474/npl-kredit-usaha-rakyat-di-atas-3-ojk-nilai-wajar) diakses pada 23 Oktober2014 pukul 20.00 WIB
Ranjan,Rajiv dan Sarat Chandra Dahl. 2003.
Non Performing Loan and Term ofCredit of Public Sector Bank in India :An Emperical Assessment ReserveBank of India Occasional Papers, Vol.24, No. 3, Hal. 81-121
Saba, Irum, Rehana Kouser,dan MuhammadAzeem,2012.Determinants of NonPerforming Loans: Case of USBanking Sector, Vol. 14,No. 44,Hal.14.
Slamet Riyadi. 2004. Banking Assets andLiability Management . Jakarta:Lembaga Penerbit fakultas EkonomiUniversitas Indonesia.
Suli Astrini, I Wayan Suwerndra dan I KetutSuwarna 2014. Pengaruh CapitalAdequacy Ratio, Loan Deposit Ratio,dan Bank Size terhadap NonPerforming Loan Lembaga Perbankanyang terdaftar di Bursa EfekIndonesia. Jurnal Manajemen,Volume 2, Tahun 2014.
Surya Online, 2014. OJK Pernah menegurBTN mengenai Kredit Macetmiliknya,(http://surabaya.tribunnews.com/2014/05/05/ojk-pernah-tegur-btn-terkait-restrukturisasi-kredit-macet) di akses8 Juli 2014 pukul 21.00 WIB
Usman Husaini dan Purnomo Akbar. 2006.Pengantar Statistika. Yogyakarta:Bumi Aksara. Edisi kedua
11
14
LAMPIRANHASIL OUTPUT SPSSa.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
15