Sos Pmk 210 Rekonsiliasi

download Sos Pmk 210 Rekonsiliasi

of 13

description

Sos Pmk 210 Rekonsiliasi

Transcript of Sos Pmk 210 Rekonsiliasi

  • 5/20/2018 Sos Pmk 210 Rekonsiliasi

    1/13

    Kediri, Mei 2014

    Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara

    Kediri

  • 5/20/2018 Sos Pmk 210 Rekonsiliasi

    2/13

    DASAR HUKUM

    Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

    Negara;

    Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan

    Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah ;

    Peraturan Menteri Keuangan Nomor 210/PMK.05/2013 tentang

    Pedoman Rekonsiliasi Dalam Rangka Penyusunan Laporan Keuangan

    Lingkup Bendahara Umum Negara Dan Kementerian Negara / Lembaga

    ;

  • 5/20/2018 Sos Pmk 210 Rekonsiliasi

    3/13

    Rekonsiliasi adalah proses pencocokan data transaksi keuangan yang diproses

    dengan beberapa sistem/subsistem yang berbeda berdasarkan dokumen

    sumber yang sama;

    Laporan Keuangan Adalah bentuk pertanggungjawaban pemerintah atas

    pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara berupa Laporan Realisasi

    Anggaran, Neraca, Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan;

    Berita Acara Rekonsiliasi ( BAR ) adalah merupakan dokumen yang menyatakanbahwa proses rekonsiliasi telah dilaksanakan dan / atau telah menunjukkan hasil

    yang sama antara data Sistem Akuntansi Umum dan Sistem Akuntansi Instansi;

    Surat Pemberitahuan Pengenaan Sanksi (SP2S) adalah surat pemberitahuan

    tentang pengenaan sanksi yang diterbitkan oleh KPPN selaku Kuasa BUN kepada

    UAKPA yang tidak melakukan rekonsiliasi sampai batas yang ditentukan;

    Surat Pemberitahuan Pencabutan Pengenaan Sanksi (SP3S) adalah suratpemberitahuan tentang pencabutan sanksi yang diterbitkan oleh KPPN selaku

    Kuasa BUN kepada UAKPA yang telah melakukan rekonsiliasi sampai batas yang

    ditentukan.

    Definisi

  • 5/20/2018 Sos Pmk 210 Rekonsiliasi

    4/13

    Rekonsiliasi Tingkat UAKPA dan UAKPA BUN dengan

    UAKBUN-D/KPPN;

    Rekonsiliasi Tingkat UAPPA-W dengan UAKKBUN-KanwilDitjen PBN;

    Rekonsiliasi Tingkat UAKPA dan UAKPA BUN dengan

    UAKBUN Pusat ; dan

    Rekonsiliasi Tingkat UAPPA-E1,UAPA dan UAP BUNdengan UAP BUN AP.

    RUANG LINGKUP

  • 5/20/2018 Sos Pmk 210 Rekonsiliasi

    5/13

    Laporan Keuangan yang disusun oleh UAKPA dan UAKPA BUN wajib

    dilakukan rekonsiliasi sebelum diampaikan kepada unit akuntansi

    diatasnya ;

    Rekonsiliasi dilakukan antara UAKPA ,UAKPA BUN dan UAKPA pengelolakeuangan BLU dengan UAKBUN/D KPPN dilakukan setiap bulan dengan

    melampirkan laporan pertanggungjawaban bendahara;

    Hasil Rekonsiliasi dituangkan dalam Berita Acara Rekonsiliasi ( BAR ) dan

    ditandatangai olehpejabat penanggungjawab rekonsiliasi atas nama Kuasa

    Pengguna Anggaran ( KPA ) dan Pejabat Seksi yang menangani Akuntansi

    pada KPPN atas nama Kuasa BUN;

    Bentuk dan isi BAR dibuat sesuai format sebagaiman tercantum dalam

    modul Rekonsiliasi Dalam Rangka Penyusunan Laporan Keuangan Lingkup

    BUN dan Kementerian Negara / Lembaga;

    REKONSILIASI TINGKAT UAKPA DAN UAKPA BUN

    DENGAN UAKBUN-D/KPPN

  • 5/20/2018 Sos Pmk 210 Rekonsiliasi

    6/13

    Rekonsiliasi sampai dengan penandatanganan BAR dilaksanakan paling

    lambat tanggal 10 (sepuluh) setelah bulan bersangkutan berakhir. Dalam

    hal tanggal 10 hari libur, rekonsiliasi dilaksanakan paling lambat pada

    hari kerja sebelumnya; BAR yang telah ditandatangani disampaikan oleh UAKPA dan UAKPA BUN

    kepada UAPPA-W atau UAPPA-E1.

    UAKPA dan UAKPA BUN yang tidak atau terlambat melakukan rekonsiliasi

    dikenakan sanksi administratif.

    REKONSILIASI TINGKAT UAKPA DAN UAKPA BUN

    DENGAN UAKBUN-D/KPPN

  • 5/20/2018 Sos Pmk 210 Rekonsiliasi

    7/13

    Pengenaan sanksi dilaksakan oleh KPPN dengan menerbitkan Surat Pemberitahuaan

    Pengenaan Sanksi (SP2S) kepada UAKPA. Pelaksanaan sanksi oleh KPPN dilaksankan

    dengan mengembalikan SPM yang telah diajukan oleh UAKPA atau Satuan Kerja.

    Pengenaan sanksi atau pengembalian SPM dikecualikan terhadap SPM-LS belanja

    pegawai,SPM LS kepada pihak ketiga, dan SPM Pengembalian;

    Pengenaan sanksi tidak membebaskan :

    a. UAKPA dan UAKPA BUN untuk melakukan rekonsiliasi dengan UAKBUN- D/KPPN;

    b. UAPPA-W untuk melakukan rekonsilasi UAKKBUN-Kanwil Ditjen PBN;

    c. UAKPA dan UAKPA BUN untuk melakukan rekonsiliasi dengan UAKBUN Pusat.

    Dalam hal UAKPA dan UAKPA BUN telah melaksanakan rekonsiliasi dengan

    UAKBUN/D KPPN setelah dikenakan sanksi, KPPN menerbitkan Surat

    Pemberitahuaan Pencabutan Pengenaan Saksi (SP3S) yang disampaikan kepada

    Kuasa Pengguna Anggaran. Dengan diterbitkan SP3S tersebut pemberian sanksi

    dinyatakan tidak berlaku;

    Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 2014

    SANKSI

  • 5/20/2018 Sos Pmk 210 Rekonsiliasi

    8/13

    Rekonsiliasi Pagu Belanja;

    Rekonsiliasi Belanja;

    Rekonsiliasi Pengembalian Belanja;

    Rekonsiliasi Estimasi Pendapatan Bukan Pajak;

    Rekonsiliasi Penerimaan Pendapatan Bukan Pajak;

    Rekonsiliasi Pengembalian Pendapatan Bukan Pajak;

    Rekonsiliasi Estimasi Pendapatan Pajak;

    Rekonsiliasi Penerimaan Pendapatan Pajak ( mengikuti peraturan yang

    berlaku );

    Rekonsiliasi Pengembalian Penerimaan Pajak;

    Rekonsiliasi Mutasi Uang Persediaan.

    Elemen-elemen yang direkonsiliasi

  • 5/20/2018 Sos Pmk 210 Rekonsiliasi

    9/13

    Penerbitan BAR oleh KPPN selaku UAKBUN-D diatur sebagai berikut :

    Apabila data SAI dan SAU sama maka diterbitkan BAR;

    Apabila data SAI dan SAU berbeda, dimana perbedaan disebabkan kesalahan data

    SAU maka BAR tetap diterbitkan. Atas perbedaan tersebut dijelaskan secara

    memadai di dalam BAR dan KPPN harus segera memperbaiki data SAU;

    Dalam hal terjadi perbedaan yang disebabkan kesalahan data SAI atau Satker , maka

    kesalahan tersebut harus dilakukan perbaikan berdasarkan Laporan Hasil

    Rekonsiliasi (LHR),setelah dilakukan perbaikan maka dilakukan rekonsiliasi ulang dan

    baru di terbitkan BAR;

    Apabila perbedaan data tersebut disebabkan kesalahan data SAU yang diakibatkan

    oleh sistem seperti setoran SSBP atau SSPB di bank persepsi bukan mitra kerja

    KPPN, maka dapat diterbitkan BAR setelah KPPN melakukan konfirmasi atas setoran

    dimaksud . Atas perbedaan tersebut dijelaskan secara memadai di dalam BAR;

    BAR dan dokumen pendukung terkait dibuat 2(dua) rangkap, 1 (satu) rangkap

    dikirim ke satker dan 1 (satu) rangkap diarsipkan.

    Penerbitan Berita Acara Rekonsiliasi ( BAR )

  • 5/20/2018 Sos Pmk 210 Rekonsiliasi

    10/13

    DAFTAR PERMASALAHAN REKONSILIASI PADA MASA PILOTING SPAN

    NO Uraian Permasalahan Solusi Keterangan

    1 Rekonsiliasi dengan satker gagal karenakeluar notifikasi "data tidak sama dengannama file/data tidak standart.

    Satker harus menggunakan aplikasi SAKPA dan update referensiterbaru versi 14.0.1 tanggal 30 Januari 2014 di website

    www.perbendaharaan.go.id.

    2Setoran SSBP dan SSPB melalui Bank

    Persepsi pada Laporan Hasil Rekonsiliasi

    elemen rekonsiliasi PNBP dan pengembalian

    belanja masih menunjukkan data tidak

    sama .

    Cek kode satker di hasil cetakan validasi dariBank / Pos . Pastikan

    kode satker sudah sama dengan kode satker pada dokumen

    sumber setoran SSPB dan SSBP . Apabila tidak sama secepatnya

    dilakukan koreksi ke KPPN.

    3Estimasi pendapatan pada Laporan Hasil

    Rekonsiliasi elemen estimasi pendapatan

    dan BAR tercantum nilai nol atau tidak ada

    transaksi sedangkan satker sudah

    merekam di aplikasi SAKPA .

    Masih dilakukan Update SPAN

    4Pada Laporan Hasil Rekonsiliasi elemen

    pengembalian belanja, SAI mencatat ada

    transaksi sedangkan pada SiAP tidak ada

    transaksi atau pada SiAP mencatat nilai

    bersih pada jenis rekonsiliasi belanja

    Pada SPAN terdapat 2 model pencatatan terkait pengembalian belanja

    melalui potongan SPM, model tersebut Antara lain:

    1. Apabila akun belanja tersebut terdapat di dua sisi pada SPM

    (pengeluaran dan potongan), maka SPAN akan mencatat sebagai nilai

    bersih pada jenis rekonsiliasi belanja;

    2. Apabila akun belanja tersebut hanya ada di sisi potongan SPM, maka

    nilai tersebut akan muncul di belanja dengan nilai minus. pada waktu

    rekonsiliasi, perbedaaan ini dapat diterima dengan penjelasan.

    http://www.perbendaharaan.go.id/http://www.perbendaharaan.go.id/http://www.perbendaharaan.go.id/http://www.perbendaharaan.go.id/http://www.perbendaharaan.go.id/http://www.perbendaharaan.go.id/http://www.perbendaharaan.go.id/http://www.perbendaharaan.go.id/
  • 5/20/2018 Sos Pmk 210 Rekonsiliasi

    11/13

    NO Uraian Permasalahan Solusi Keterangan

    5Terjadi selisih pada Laporan Hasil

    Rekonsiliasi ketika satker melakukan

    koreksi SPM, misal nya transaksi Februari

    dilakukan koreksi setelah bulan Februari

    Selisih ini bisa di abaikan, setelah memastikan bahwa selisih ini memang

    disebabkan oleh koreksi .Hal ini disebabkan tanggal koreksi SPM di SPAN

    mengacu pada tanggal sistem (sys date). Contoh ada transaksi Februari,

    dilakukan koreksi pada bulan April . Maka ketika dilakukan rekonsiliasi

    periode April akan muncul transaksi koreksi atas bulan Februari.

    6Cara pengisian nomor SP2D yang berasal

    dari SPAN (17 digit) sedangkan pada

    aplikasi SPM nomor SP2D yang disediaan

    masih 7 digit.

    Permasalahan ini terjadi apabila satker melakukan perekaman data

    transaksi SPM pada SAKPA dengan cara mengcopy data SPM dari

    Aplikasi SPM. Untuk menyiasati permasalahan tersebut, maka satker

    cukup merekam 7 digit nomor SP2D di Aplikasi SPM kemudian dilakukan

    perubahan nomor SP2D pada Aplikasi SAKPA.

    7Laporan Hasil rekonsiliasi elemen

    peneriman pajak dan PNBP atau

    pengembalian belanja menunjukkan

    perbedaan antara SAI dan SiAP pada SAI

    tercatat transaksi sedangkan pada SPAN

    berbeda.

    Berikut adalah langkah-langkah yang harus dilakukan apabila ditemukan

    perbedaa :

    a) Apabila setoran dilakukan di bank bukan mitra persepsi KPPN yang

    menggunakan SPAN, maka perbedaan tersebut harus dibuktikan dengan

    bukti setor yang Sudah dikonfirmasi .

    -b) Apabila setoran tersebut dilakukan di bank mitra persepsi KPPN maka

    harus dilakukan pengecekan. Untuk melacak perbedaan tersebut caranya

    cek kode satker pada cetakan validasi atas setoran dari Bank/Pos. Apabila

    ternyata kode satker berisi ZZZ034 atau tidak sesuai dengan kode satker

    pada dokumen sumber SSBP dan SSPB maka secepatnya lakukan koreksike KPPN.

    8Terdapat selisih tanggal dokumen DIPA

    pada Laporan Hasil Rekonsiliasi elemen

    rekonsiliasi Pagu Belanja.

    Saat satker mengisikan tanggal dokumen DIPA di SAKPA menggunakan

    tanggal SP DIPA (misalkan : 05-12-2013) dan tanggal buku 01-01-2014.

    Tanggal dokumen DIPA pada SPAN terisi berdasarkan tanggal

    createaccounting yang dilakukan DJA ke SPAN (misalkan : 17-01-2014),

    sehingga ketika dilakukan rekonsiliasi terdapat selisih/perbedaan tanggal

    dokumen. Perbedaan tanggal dokumen DIPA di SAKPA dan SPAN ini

    dapat diabaikan

  • 5/20/2018 Sos Pmk 210 Rekonsiliasi

    12/13

    NO Uraian Permasalahan Solusi Keterangan

    9Terdapat Perbedaan Laporan Hasil

    Rekonsiliasi elemen pagu Belanja yang

    disebabkan Revisi POK . tidak mengupdate

    data SPAN

    Pada BAR Diberikan catatan bahwa perbedaa n rekonsiliasi pagu belanja

    karena revisi POK.

    10SP2D yang sudah di void( SP2D yang

    dibatalkan dan diterbitatkan SP2d baru )

    sehinga sering terjadi perbedaan

    rekonsiliasi misalkan SP2D bulan Februari

    dibatalkan dan diterbitkan SP2D baru bulan

    Maret.

    Apabila terjadi Void SP2D maka tanggal dan nomor SP2D yang digunakan

    adalah SP2D yang terkhir .

    11Terdapatn perbedaan tanggal dan bulan

    dokumen DIPA pada Laporan Hasil

    Rekonsiliasi elemen rekonsiliasi pagu

    belanja misalkan SP DIPA revisi satker

    tanggal 27-02-2014 dan tanggal

    createaccounting DIPA dari DJA ke SPAN

    adalah tanggal 03-03-2014, maka

    perbedaan ini akan muncul saat melakukan

    rekonsiliasi periode Februari dan Maret

    (satker sudah mencatat revisi pada bulan

    Februari sedangkan SPAN baru mencatat

    revisi di bulan Maret).

    Perbedaan tanggal dan bulan dokumen DIPA yang terjadi dapat di

    abaikan dengan catatan BAR bulan Februari dan Maret diberi tambahan

    catatan atas selisih tanggal dan bulan dokumen DIPA yang terjadi.

  • 5/20/2018 Sos Pmk 210 Rekonsiliasi

    13/13

    Terima KasihMohon Masukan, Kritik, dan Saran-Saran

    KPPN KEDIRI

    http://www.span.depkeu.go.id/http://www.span.depkeu.go.id/