PROPOSAL
PROGRAM PENGEMBANGAN TEKNOLOGI INDUSTRI (PPTI)
JUDUL KEGIATAN
PENGEMBANGAN BED PERAWATAN LUKA GUNA MENINGKATKAN
EFISIENSI KERJA, ERGONOMIS DAN KESELAMATAN KERJA
Kerjasama :
Dengan
DISUSUN OLEH :
Ns. SODIQ KAMAL, S.Kep.,M.Sc. NIDN. 0610128001 Ketua
Dr. MUJI SETIYO, ST., MT. NIDN. 0627038302 Anggota
SUROTO MUNAHAR ,ST.,MT. NIDN.0620127805 Anggota
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG
2019
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Judul Program
PENGEMBANGAN BED PERAWATAN LUKA GUNA MENINGKATKAN
EFISIENSI KERJA, ERGONOMIS DAN KESELAMATAN KERJA
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
ABSTRAK ............................................................................................................. iv
PENDAHULUAN.................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................... 1
B. Tujuan dan Sasaran ........................................................................................ 3
DISKRIPSI PROTOTIPE LAIK INDUSTRI YANG AKAN
DIKEMBANGKAN ....................................................................................... 4
A. Nama Prototipe .............................................................................................. 4
B. Status Prototipe .............................................................................................. 4
C. Bidang Teknik Prototipe ................................................................................ 4
D. Ringkasan Prototipe ....................................................................................... 4
TRACK RECORD KEGIATAN R&D ..................................................................... 5
A. Track Record LP3M Universitas Muhammadiyah Magelang ....................... 5
B. Track Record R&D PT. Paramount Bed Indonesia ....................................... 6
ROADMAP PENGEMBANGAN PROTOTIPE LAIK INDUSTRI ...................... 7
BUSINESS PLAN PENGEMBANGAN PROTOTIPE .......................................... 8
A. Bahan Baku .................................................................................................... 8
B. Produksi dan Teknologi yang Dibutuhkan .................................................... 9
KEMITRAAN SUMBERDAYA BERDASARKAN WBS DAN WP ................. 10
A. Work Breakdown Structure (WBS) ............................................................. 10
B. Kualifikasi SDM .......................................................................................... 11
C. Kelengkapan saranaLitbang & produksi. .................................................... 11
D. Sharing pembiayaan .................................................................................... 12
TARGET OUTPUT ............................................................................................... 13
JADWAL KEGIATAN .......................................................................................... 14
BIAYA/RAB .......................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 18
Lampiran 1 : Surat pernyataan kesediaan Industri pelaksana kegiatan. ............ 19
Lampiran 2 : Surat pernyataan kesediaan dari lembaga litbang: ....................... 20
Lampiran 3 :Personalia dan perincian tugas masing-masing ............................ 21
Lampiran 4 :Penggunaan Fasilitas/ Peralatan.................................................... 22
iv
ABSTRAK
Beberapa tahun terakhir marak berdirinya praktik mandiri keperawatan. Hal ini
didukung dengan adanya pengesahan undang-undang keperawatan nomor 38
tahun 2014. Terdapat berbagai bidang keahlian yang berpotensi untuk di
kembangkan dalam praktek mandiri keperawatan. Saat ini yang paling banyak
berkembang adalah praktik perawatan luka. Perawatan luka yang baik
membutuhkan waktu yang cukup, sehingga dibutuhkan tempatyang aman dan
nyaman.
Permasalahannya, saat ini belum ada bed khusus yang bisa menyesuaikan dengan
kebutuhan keamanan dan kenyamanan kerja perawat dalam memberikan
pelayanan perawatan luka bagi pasien. Kendala lain adalah ketika melakukan
perwatan luka kadang perawat menemui beberapa luka mengeluarkan bau yang
tidak sedap. Hal ini membutuhkan solusi untuk memberikan kualitas pelayanan
perawatan luka yang baik.
Tujuan umum pengembangan bed perawatan luka ini adalah untuk mendukung
praktik mandiri keperawatan yang profesional, efisien, ergonomis, dan aman.
Sementara tujuan spesifiknya adalah : rantai penambahan nilai dalam sektor
produksi; alih teknologi dari tahapan pengembangan ke tahapan produksi;
pengembangan teknologi yang siap diindustrialisasikan; dan pengembangan
teknologi yang sesuai dengan kebutuhan pasar. Sementara itu, sasaran riset
pengembangan bed perawatan luka ini adalah peningkatan daya kompetisi
industri; adanya produk hasil pengembangan industri; peningkatan local content;
dan mengurangi ketergantungan dari luar.
Kata kunci : praktik mandiri perawatan luka, bed perawatan luka yang aman dan
nyaman, pengembangan teknologi
1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lulusan baru perawat setiap tahun adalah 250.000 (www.murianews.com).
Serapan tenaga perawat di fasilitas pelayanan kesehatan yang sudah ada masih
sangat rendah yaitu sekitar 4-10%. Hal ini menjadi suatu kabar yang kurang baik,
namun dapat diatasi dengan mengembangkan kewirausahaan dalam bidang
keperawatan. Upaya tersebut dapat dicapai salah satunya dengan mendirikan
klinik keperawatan mandiri. Saat ini sudah banyak perawat yang membuka
praktik mandiri keperawatan.
Gambar 1 : Bukti Keberadaan praktik Mandiri Keperawatan
(http://2.bp.blogspot.com/)
Kasus luka kronis setiap tahun meningkat seiring dengan peningkatan jumlah
penderita Diabetes melitus (DM). Luka DM merupakan luka yang sulit sembuh.
luka DM kadang menimbulkan bau yang tidak sedap. Luka DM membutuhkan
perawatan yang bagus agar tercipta lingkungan mikro pada luka yang
mempercepat penyembuhan luka.
Perawatan luka DM yang bagus membutuhkan waktu yang cukup lama
dibandingkan dengan sekedar mengganti balutan luka. Hal ini membutuhkan
fasilitas pendukung yang baik pula. Khususnya bed perawatan luka harus
memenuhi aspek keamanan dan kenyamanan kerja.
Perawatan luka di klinik perawatan luka yang saat ini ada kurang sesuai dengan
prinip keamanan dan kenyamanan bekerja. Bed perawatan luka masih merupakan
bed periksa biasa. Sehingga untuk mencuci luka harus menempatkan baskom di
atas tempat tidur, sehingga beresiko untuk mengkontaminasi linen, ruangan
2
bahkan baju pasien dan perawat. Bau yang timbul dari luka juga belum dikelola
dengan baik. Hal ini akan membuat suasana kerja menjadi tidak menyenangkan.
Hal ini berdampak pada kualitas kerja yang rendah.
1. Gambaran situasi praktik perawatan luka saat ini
Gambar 2 : Kondisi Kerja perawat dalam memberikan perawatan luka
https://aminetn.files.wordpress.com/2009/12/cimg0467.jpg
Perawatan luka yang diawali dengan pencucian luka. Gambar 2 menunjukkan
posisi perawat yang sedang bekerja tidak sesuai dengan prinsip ergonomis. Cairan
limbah medis cair yang beresiko untuk tumpah dan mengotori lingkungan tempat
perawatan. Sirkulasi udara yang statis dan tidak terarah memungkinkan bau yang
tidak sedap mengganggu proses perawatan luka.
2. Permasalahan
Dari hasil survei, perawat yang menjalankan praktik mandiri perawatan luka
belum menggunakan bed khusus perawatan luka. Keberadaan bed ini sangat
penting, karena dalam perawatan luka, bed merupakan tempat kerja perawat.
Efisiensi dan efektifitas kerja menjadi parameter utama dalam evaluasi unjuk
kerja bagi seorang perawat.
Bed perawatan yang sudah ada tidak sesuai dengan kebutuhan kerja perawatan
luka. Bed perawatn luka yang ada saat ini terkesan hanya memanfaatkan fasilitas
3
yang ada tanpa mempertimbangan aspek keamanan dan kenyamanan dalam
bekerja.
Melihat fenomena tersebut, dibutuhkan suatu bed perawatan luka yang
mampu meningkatkan efisiensi kerja, ergonomis dan menjamin keselamatan
kerjasehingga memungkinkan digunakan oleh berbagai karakteristik tubuh
perawat yang menggunakannya.
B. Tujuan dan Sasaran
Tujuan umum pengembangan bed perawatan luka ini adalah untuk mendukung
praktik mandiri keperawatan khususnya dalam perawatan luka adalah :
1. Rantai penambahan nilai dalam sektor produksi;
2. Alih teknologi dari tahapan pengembangan ke tahapan produksi;
3. Pengembangan teknologi yang siap diindustrialisasikan ; dan
4. Pengembangan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan pasar.
Sementara itu, sasaran riset pengembangan bed perawatan luka ini adalah
1. Peningkatan daya kompetisi industri;
2. Adanya produk hasil pengembangan industri;
3. Peningkatan local contentdan mengurangi ketergantungan dari luar.
4
DISKRIPSI PROTOTIPE LAIK INDUSTRI YANG AKAN DIKEMBANGKAN
A. Nama Prototipe
Bed perawatan luka
B. Status Prototipe
Paten : prototipe bed perawatan luka sedang dalam proses pendaftaran paten
TRL : Intermediate
Prototipe sederhana dari bed perawatan luka sudah diaplikasikan di klinik
perawatan luka universitas muhammadiyah magelang.
C. Bidang Teknik Prototipe
Prototipe ini berhubungan dengan suatu alat berupa bed perawatan luka yang
dapat memfasilitasi kerja perawat bekerja efisien, ergonomis dan aman.
D. Ringkasan Prototipe
Prototipe ini berhubungan dengan suatu alat yang berfungsi untuk meletakkan
pasien yang sedang menjalani perawatan luka yang terdiri dari beberapa bagian
yaitu:
1. Bed dan Matras
Bed ini merupakan papan yang terbuat dari pelat besi galvalum. Terdiri dari tiga
lembar.lembar bagian kepala, lembar bagian tengah dan lembar bagian kaki.
Diatas lembaran -lembaran pelat besi ini terdapat matras.
2. Bak penampung limbah medis cair
Bak penampung limbah medis cair berada sejajar dengan lembar pelat
yang bagian kaki. Bagian ini terhubung dengan tempat pembuangan
limbah melalui suatu saluran fleksibel.
3. Pengatur ketinggian bed
Pengatur ketinggian ini berada di bawah papan bed perawatan luka.
Bagian ini merupakan bagian yang mampu bergerak dinamis naik-turun
menyesuaikan dengan kebutuhan postur perawat. Penggerak mekanis dari
bagian ini bekerja secara manual menggunakan engkol.
5
TRACK RECORD KEGIATAN R&D
A. Track Record LP3M Universitas Muhammadiyah Magelang
1. Pengalaman R&D bidang kendaraan gas
Rekam jejak R&D LP3M Universitas Muhammadiyah Magelang dalam hal
pengembangan penyembuhan luka adalah sebagai berikut :
1. Tahun 2010 didirikan klinik perawatan luka yang berfungsi sebagai tempat
pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat
2. Pada tahun 2011 mendapatkan krenova award untuk bed perawatan luka
3. Sejak tahun 2010- 2019 dilakukan evaluasi terhadap prototipe bed
perawatan luka yang sudah dipakai di klinik perawatan luka.
4. Pada tahun 2016 mendapatkan hibah Penelitian dosen pemula dari
ristekdikti, dengan bidang imunologi dalam penyembuhan luka
2. Pengalaman publikasi terkait dengan pengembangan bed perawatan luka
A. Perolehan penghargaan dalam 5–10 Tahun Terakhir
No Tahun Judul / Tema penghargaan Pemberi penghargaan
1 2011 Krenova award “Bed
perawatan ulkus diabetikum” Wali Kota Magelang
Gambar 3 : R & D yang sudah dilakukan terkait bed perawatan luka
6
B. Track RecordR&D PT. Paramount Bed Indonesia
PT. Paramaount Bed Indonesia (PBI) merupakan Perusahaan yang memproduksi
Bed untuk kebutuhan rumah sakit dan aksesoris serta furnitur rumah sakit lainnya.
Paramaount Bed Indonesia merupakan perusahaan yang telah berpengalaman
cukup lama. Perusahaan ini telah menyuplai kebutuhan rumah sakit hampir di
seluruh Indonesia. Perusahaan sebesar pramount Bed Indonesia tentunya
melakukan research and development secara terus menerus dan terarah. Hal ini
terlihat dari produk-produk yang diciptakan selalu mengikuti keinginan pasar.
Bukti lain terkait Riset oleh PBI adalah
https://www.researchgate.net/publication/329209469_OPTIMASI_DESAIN_KINEMATIK_
LINKAGE_MEKANISME_PENGATUR_KETINGGIAN_TEMPAT_TIDUR_PASIEN.
Produk R&D PT Paramount Bed Indonesia (riset industri) antara lain :
Gambar 4. Bed Perawatan untuk pelayanan di RS Produk PT PBI
Gambar 5. Matras produk PT PBI
7
ROADMAP PENGEMBANGAN PROTOTIPE LAIK INDUSTRI
TAHUN
Ke 1
(2020)
TAHUN
Ke 2
(2021)
TAHUN
Ke 3
(2022)
Gambar 7.Road Map Pengembangan Protipe Laik Industri
Tema kegiatan Metode
Pengembangan
prototipe skala
Laboratorium
Target Produk
Pengembangan
prototipe skala
Industri
Pengembangan
prototipe skala
Industri + Field Test
1. Desain bed perewatan
menggunakan CAD
2. Pembuatan bed
perawatan luka
skalalaboratorium
3. Pengujian
1. Desain dies
menggunakan CAD
2. Pemilihan material
3. Proses pressing
prototipe
4. Proses welding
prototipe
5. Finising prototipe
1. Field test
2. Analisis kinerja
prototipe
3. Evaluasi
&pengembangan
prototipe
4. Final field test
Prototipe skala
Laboratorium
Prototipe skala
Industri
Fix prototipe
skala Industri
8
BUSINESS PLAN PENGEMBANGAN PROTOTIPE
A. Bahan Baku
Gambar 8 : Pengembangan Prototipe Bed Perawatan Luka
9
Nama Part Bed
Perawatan Mattras
Bak
Penampung
limbah medis
cair
Pengatur
ketinggian
bed
Material Besi
Galvalum
Polyurethane
foam
besi stainless
stell Besi profile
Ketersediaan
dalam negeri √ √ √ √
B. Produksi dan Teknologi yang Dibutuhkan
1. Bed perawatan
Bed ini dibuat dengan spesifikasi fungsi dapat memberikan kenyamanan bagi
pasien, dapat diatur ketinggiannya sehingga sesuai dengan posisi ergonomis
perawat. Proses yang dibutuhkan dalam pembuatan bed ini ada pressing dan
welding.
2. Kasur
Kasur terbuat dari bahan polyureethane foam. Bahan ini dapat memberikan
kenyamanan karena tidak menimbulkan sensai panas dan bersifat anti bakteri.
3. Bak penampung limbah medis cair dan saluran ke penampungan akhir
Berfungsi untuk menampung dan menyalurkan limbah medis infeksius cair dan
disalurkan langsung penampungan akhir. Bagian ini didesain agar mudah
dibersihkan dan terbuat dari logam stailesstel agar mudah dibersihkan dan tidak
menjadi tempat berkembangnya bakteri. Proses kerja yang dibutuhkan adalah
pressing. Pada bagian bawah terdapat saluran limbah medis cair yang terbuat
dari bahan yang fleksibel sehingga bisa menyesuaikan dengan proses
adjustment ketinggian bed.
4. Pengatur Ketinggian Bed
Berfungsi untuk menyesuaikan ketinggian bed dengan ketinggian perawat yang
sedang bekerja. Terbuat dari besi profile. Proses produksi yang dibutuhkan
adalah pemotongan dan welding.
10
KEMITRAAN SUMBERDAYA BERDASARKAN WBS DAN BP
A. Work Breakdown Structure (WBS)
Gambar 9. Work Breakdown Structure
Pengembangan prototipe bed
perawatan luka
1..Produksi bed perawatan
luka skala laboratorium
Leader : Tim PB
1.1. Re-Desain
Prototipe
1.2. Simulasi prototipe pada berbagai karakter
antropometri perawat
1.3. Pembuatan prototipe (pilot)
dengan machining
1.4. Uji Labora-
torium
2..Produksi bed perawatan
skala Industri
Leader : Tim PB
1..Produksi bed perawatan
skala Industri + Field test
Leader : Tim PB
2.2. Material
selection
2.1. Desain
Konstruksi bed
2.3. Contructions
process
2.4. Finishing
process
3.1. Field test
3.1. Analisis kinerja
3.1. Evaluasi desain
3.1. Mass produk PB
PB PB
PB
PB
PB
PB
11
B. Kualifikasi SDM
No Personalia Bidang
keahlian Institusi
1. Dr. Muji Setyo ST., MT Material Universitas
Muhamadiyah
Magelang
2. Suroto Munahar, ST., MT Desain dan
sistem kontrol
3. Sodiq Kamal, Ns. M.Sc. Perawatan
Luka
4. Iin Kholidin Welding PT. Paramount Bed
5. Mirwan Irawan After Sales
C. Kelengkapan saranaLitbang & produksi.
1. Peralatan yang tersedia di PT paramount bed antara lain :
Di departemen press ada berbagai
jenis mesin diantaranya
mesin press 80 ton sampai dengan
400 ton, mesin bor, mesin cutting,
mesin CNC bubut dan mesin bending
Pada proses pengelasan kami
menggunakan hand type welding
machine dan robot welding. Operator
yang melakukan pengelasan adalah
operator yang sudah terlatih dan
terampil. Hasil pengelasan diuji
secara berkala dengan menggunakan
X-ray dan mekanik untuk mengetahui
kekuatan hasil pengelasan.
12
Proses selanjutnya adalah proses
pengecatan. Untuk memastikan
kekuatan pengecatan dilakukan salt
spray test, test cross cut, hardness
test dan thickness meter.
Proses terakhir adalah proses
perakitan (assembling). Pada proses
ini operator yang terlatih dan terampil
melakukan perakitan produk tempat
tidur dan aksesorisnya. Ada berbagai
bagian (parts) yang di impor dari
Jepang, Jerman dan negara
lainnya. Setelah perakitan, dilakukan
test kekencangan baut dengan torque
wrench, untuk memastikan produk
aman digunakan.
2. Prasarana produksi
a. Pabrik pembuatan untuk rumah sakit dan perawatan pasien bed PT
paramount Bed
b. Klinik perawatan luka di Universitas Muhammadiyah Magelang
D. Sharing pembiayaan
Instansi In kind In cash(Juta
Rp) Penggunaan biaya
PT.
paramount
bed
Mesin
produksi
50.000.000 Perawatan mesin dan HR
pelaksana
Univ.
Muh.
Magelang
Laboratorium
Perancangan
50.000.000 Pengembangan media dan
biaya pengujian
13
TARGET OUTPUT
Target output dari kegiatan ini adalah :
a. Detail Desain
b. Hasil Uji Prototipe dengan jumlah yang dijanjikan
c. Jumlah Prototipe yang dijanjikan
d. Nilai tambah produk litbang (multiplier effect)
Multiplier effect kegiatan ini untuk mendukung praktik mandiri keperawatan
muaranya pada peningkatan kesejahteraan perawat dan peningkatan serapan
kerja lulusan perawat.
e. Potensi produk di pasar (jumlah produk)
1) Menurut datadi Indonesia terdapat puskemas yang pasti memberikan
pelayanan berupa perawatan luka (9.825) (www.depkes.go.id)
2) Di Indonesia juga terdapat 2.773 rumah sakit (www.persi.or.id)
3) Terdapat sejumlah 11.700 dengan keahlian dan pleatihan khusus dalam
bidang perawatan luka
14
JADWAL KEGIATAN
Jadwal Kegiatan Pengembangan Bed Perawatan Luka
No Kegiatan Bulan ke- .... 2019
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1.
Pembuatan desain
prototipe bed perawatan
luka menggunakan CAD
√ √
2. Pembuatan/machining
prototipe bed perawatan
luka
√ √
3. Pengujian performa
prototipe bed perawatan
luka
√
4. Re-desain prototipe
menjadi produk skala industri
√
5. Produksi bed perawatan
luka skala industri
sejumlah yang dijanjikan
√
6. Pengurusan Patent √
7. Publikasi artikel √
8. Pembuatan Laporan √
15
BIAYA/RAB
1. Dana dari Kementerian Riset,Teknologi dan Pendidikan Tinggi
Ketua LP3M
Univ. Muhammadiyah Magelang
Dr. Heni Setyowati E.R., S.Kp., M.Kes.
NIK.937008062
Pengusul
Ns. Sodiq Kamal, M.Sc.
NIDN 0610128001
Kegiatan/Belanja/MAK Vol harga/unit satuan Harga Satuan Jumlah Biaya (Rp)
Gaji Upah (5 orang) 5 1 periode 21.000.000 105.000.000
jumlah 105.000.000
pembuatan Dies 1 1 buah 90.000.000 90.000.000
Besi hollow kotak 7 22,54 meter 215.000 33.922.700
Gabus 7 1 lembar 300.000 2.100.000
Plat steel 7 2 lembar 500.000 7.000.000
Pipa 1/2" 7 4 ruas 80.000 2.240.000
Stainless 7 1 lembar 100.000 700.000
Bearing 7 4 buah 75.000 2.100.000
Besi Assental 7 2 ruas 112.000 1.568.000
Penyetel Bed 7 1 buah 1.100.000 7.700.000
Cover Bed 7 1 buah 130.000 910.000
finishing 7 1 liter 2.500.000 17.500.000
Jumlah 165.740.700
Perjalanan Magelang
Jakarta4 3 PP 2.800.000 33.600.000
jumlah 33.600.000
pendaftaran paten 1 1 15.000.000 15.000.000
publikasi 2 1 artikel 6.000.000 12.000.000
International Confrence 1 3 event 5.000.000 15.000.000
Jumlah 42.000.000
Dokumentasi 1 paket 409.300 409.300
ATK dan Catridge 1 paket 500.000 500.000
Rapat Tim 4 kali 500.000 2.000.000
Sewa Mobil 3 kali 250.000 750.000
jumlah 3.659.300
Total 350.000.000
RABNo.
A
B
B
C
D
16
2. Usulan Biaya dan Pentahapan: (Dana dari Pihak Industri)
No Pelaksana Jml Jam/mgg Honor/OB Nominal
A Gaji dan upah
1 Teknisi 2 512 900.000 21.600.000
2 Administrasi 1 512 900.000 10.800.000
B Bahan dan perangkat
Penunjang
Maintenence mesin 4 - - 17.600.000
C Perjalanan - - -
D Lain-lain - - -
Jumlah 50.000.000
PBI
17
3. Usulan Biaya dan Pentahapan: (Dana Mitra Perguruan Tinggi)
No Pelaksana Jml Jam/mgg Honor/OB Nominal
A Gaji dan upah
1 Teknisi 1 512 900.000 10.800.000
2 Administrasi 1 512 900.000 10.800.000
B Bahan dan perangkat
Penunjang
Computer suplies 4 Paket - 13.400.000
C Perjalanan - - -
D Lain-lain
Uji Prototipe
1 Paket 15.000.000 15.000.000
Jumlah 50.000.000
18
DAFTAR PUSTAKA
Keputusan menteri kesehatan nomor tentang master data pusat kesehatan
masyarakat per akhir desember 2017
Peraturan menteri kesehatan republik indonesia nomor 24 tahun 2016 tentang
persyaratan teknis bangunan dan prasarana rumah sakit
Peraturan menteri keuangan nomor 69/pmk.02/2018 tanggal 3 juli 2018, tentang
standar biaya keluaran tahun anggaran 2019
Ristekdikti.(2016) rencana induk riset nasional 2015-2045.
Http://risbang.ristekdikti.go.id/regulasi/rirn.pdf, diakses 24 september
2016
Rogers, B., Buckheit, K., & Ostendorf, J. (2013). Ergonomics and Nursing in
Hospital Environments. Workplace Health & Safety, 61(10), 429–439.
https://doi.org/10.1177/216507991306101003
Undang-undang republik indonesia. Nomor 38 tahun 2014.
Tentang. Keperawatan.
19
Lampiran 1 : Surat pernyataan kesediaan Industri pelaksana kegiatan.
20
Lampiran 2 : Surat pernyataan kesediaan dari lembaga litbang:
21
Lampiran 3 :Personalia dan perincian tugas masing-masing
Susunan Personalia
Personalia Tim (Termasuk Mitra dari Lembaga Litbang/Perguruan Tinggi) adalah sebagai
berikut:
No Personalia Bidang
keahlian
Alokasi
waktu
(jam/ming
gu)
Perincian tugas
1. Muji Setiyo, ST., MT Material 16
Menyusun organisasi dan
sistem manajemen yang solid
dan accountable untuk
menjamin pelaksanaan R & D
dengan baik
2. Mirwan Irawan After sales 16
3. Sodiq Kamal, Ns. M.Sc. Perawatan
Luka
16 Membuat prototipe dan
pengujian
4. Suroto Munahar, ST., MT Desain
danSistem
Kontrol
16 Rancangan/desain
5. Iin Kholidin Welding 16 Sebagai teknisi pembuatan
konstruksi
22
Lampiran 4 :Penggunaan Fasilitas/ Peralatan
No Nama
Fasilitas/Peralatan
Pemilik Kegunaan Jumlah Keterangan
1 mesin press 80-400
ton
PT PBI Membentuk
papan bed
perawatan
1
2 mesin bor PT PBI Melobangi besi
pelat dan besi
profile
1
3 mesin cutting PT PBI Memotong pelat
besi
1
4 mesin CNC bubut PT PBI Untuk membuat
bentuk silindris
berdasarkan
komputer
1
5 mesin bending PT PBI Untuk
membengkokkan
plat besi
1
6 welding machine PT PBI Merangkai antar
komponen
material besi
1
7 mesing pengecatan PT PBI Finishing 1
Top Related