presentasi kasus paru
-
Upload
muammar-kadafi-anindityo -
Category
Documents
-
view
232 -
download
2
description
Transcript of presentasi kasus paru
Slide 1
Tuberkulosis Paru
SMF PULMONOLOGI DAN ILMU KEDOKTERAN RESPIRASI
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
RUMAH SAKIT UMUM dr. ZAINOEL ABIDIN
BANDA ACEH
CASE REPORT
JULIANUR
Pembimbing:
dr. Nurfitriani Usman Sp.P
Pendahuluan
Tuberkulosis adalah problem kesehatan dengan 9 juta kasus baru dan 2 juta kematian tiap tahun.
Sekitar sepertiga populasi dunia diduga mengidap TB laten dimana 10% diantaranya akan menunjukkan gejala TB
Prevalensi penduduk Indonesia yang didiagnosis TB paru oleh tenaga kesehatan tahun 2013 adalah 0.4 persen, tidak berbeda dengan 2007. Lima provinsi dengan TB paru tertinggi adalah Jawa Barat (0.7%), Papua (0.6%), DKI Jakarta (0.6%), Gorontalo (0.5%), Banten (0.4%) dan Papua Barat (0.4%).
Penegakan diagnosis TB paru kadang tidaklah mudah, sebab penyakit tuberkulosis paru yang sudah berat dan progresif sering tidak menimbulkan gejala yang spesifik
Identitas Pasien
Nama: Ny. DS
Umur: 37 tahun
Alamat: A.Barat
Jenis Kelamin: Perempuan
Agama: Islam
Status Perkawinan: Menikah
Suku: Aceh
Pekerjaan: ibu rumah tangga
No. RM: 1-03-09-37
Tanggal Masuk: 4 Desember 2014
Tanggal Pemeriksaan: 5 Desember 2014
Anamnesis
Haloanamnesis pada tanggal 5 D
Keluhan Utama:Penurunan kesadaran
Keluhan Tambahan: Kelemahan tungkai bawah, lemas dan batuk berdahak.
Riwayat Penyakit Sekarang
Os datang ke IGD RSUDZA dengan keluhan dengan penurunan kesadaran sejak 10 Jam SMRS. Os mengeluhkan terjadi kelemahan tungkai bawah sejak 5 hari SMRS. Os juga mengeluhkan batuk berdahak tanpa darah sejak 6 bulan SMRS. Os sudah sering berobat ke puskesmas namun batuknya tidak pernah hilang. Saat ini, os merasa batuknya susah keluar dan sangat mengganggu terutama pada malam hari. Selain itu, os juga mengeluh demam sejak 6 bulan yang lalu. Demam tidak disertai dengan menggigil dan bersifat hilang timbul. Demam akan turun jika os mengkonsumsi obat dari puskesmas. Os menyangkal adanya flu. Os sering berkeringat dingin pada malam hari. Os juga mengeluhkan nafsu makan berkurang sejak 4 bulan terakhir sehingga os merasa badanya semakin kurus. Selain itu, os juga sering merasa mual namun tidak sampai muntah. Os menyangkal adanya nyeri pada ulu hati. Kadang kadang os juga mengeluhkan kepalanya terasa pusing dan badannya terasa lemas sehingga os tidak dapat melakukan pekerjaannya lagi.
Buang air kecil normal dengan frekuensi 3-4x/hari, warna kuning jernih, kencing batu (-), nyeri saat BAK (-), darah (-). Buang air besar normal dengan frekuensi 5x/minggu. Riwayat TB dan pemakaian OAT disangkal.Pasien juga tidak mempunyai riwayat alergi dan asma sebelum ini.
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien tidak pernah mengeluhkan hal yang sama sebelumnya. Asma, hipertensi, diabetes melitus, penyakit jantung disangkal.
Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat penyakit seperti ini di keluarga tidak ada. Hipertensi, diabetes melitus dan penyakit lainnya disangkal
Riwayat Pemakaian Obat
Pasien belum pernah mendapatkan obat atas keluhan saat ini
Vital Sign
GCS : E2M4V1
Nadi : 86x /i
Pernapasan: 20x/i
TD : 100/90 mmHg
Suhu: 37,1 C
Keadaan umum : Berat
Pemeriksaan Fisik
Kulit
Warna : Sawo matang
Turgor: Cepat kembali
Sianosis: (-)
Ikterus: (-)
Edema: (-)
Anemia: (-)
Kepala
Rambut: Hitam, sukar dicabut
Wajah: Simetris, edema (-),
deformitas(-)
Mata: Conjunctiva pucat (+/+), ikterik (-/-)
Pupil bulat isokor 3 mm/3 mm
Refleks cahaya langsung (+/+), dan
Refleks cahaya tidak langsung (+/+)
Telinga: Serumen (-/-)
Hidung: Sekret (-/-) , NCH (-)
Bibir : pucat (-), Mukosa bibir kering (-),
Lidah : normal
Tonsil : T1/T1 hiperemis (-) granul (-)
Faring : hiperemis (-)
Leher
Inspeksi: Simetris, pemakaian otot bantu nafas (-)
Palpasi: TVJ (N) R+2 cm H2O.
Pembesaran KGB : (+) di retroaurikula S dan Supraklavikula D
Thoraks
Cor
Inspeksi :
Ictus cordis tidak terlihat
Abdomen
Inspeksi:
Simetris, distensi (-),tumor(-), vena collateral(-)
Palpasi :
Ictus cordis teraba di ICS V linea parasternal sinistra
Perkusi :
Atas : ICS III
Kiri : ICS V Linea parasternal sinistra
Kanan : ICS IV satu cm linea midclavicularis dekstra
Auskultasi:
BJ I > BJ II kesan normal, regular, bising (-).
Palpasi:
Nyeri tekan (+) epigastrium, defans muscular (-)
Hepar: Tidak teraba
Lien: Tidak teraba
Ginjal: Ballotement tidak teraba
Perkusi:
Timpani, shifting dullness (-)
Auskultasi:
Peristaltik normal
Ekstremitas: Akral hangat lembab
CRT < 3 detik.
Clubbing finger (-)
Darah Rutin
Hematologi
Hemoglobin: 7,5 gr/dl
Hematokrit: 24 %
Eritrosit: 3,0 x 106
Leukosit: 14,1 x 103
Trombosit: 339 x 106
Kimia Klinik
KGDS :83 mg/dl
Ginjal
Kreatinin : 1,1 mg/dl
Ureum : 60 mg/dl
Elektrolit
Na/K/Cl: 134/3,9/101
FOTO Thoraks (5-12-2014)
Kesan:
Cor dan Aorta : dalam batas normal
Pulmo : tampak koin letion S, bercak-bercak halus D/S
Soft tissue : dalam batas normal
Kesimpulan TB paru
DIAGNOSA BANDING
TB Paru kasus baru + Meningitis TB + TB milier + Limfadenitis tuberculosis
TB Paru kasus baru + Malignancy Metastase
DIAGNOSA SEMENTARA
TB Paru kasus baru + Meningitis TB + TB milier + Limfadenitis tuberculosis
Assessment
Terapi
Suportif
%.
- Terapi nutrisi
Medikamentosa
-IVFD Dex 10% 15 gtt /i : Nacl 0,9%
Inj. Levofloxacin 750mg/24jam
Metil prednisolon 125mg/8 jam
Tranfusi PRC 2 kolf
Rencana OAT jika BTA (+)
Pemasangan NGT dan kateter
Edukasi
- Terapkan pola hidup sehat
- Makan makanan yang bergizi
- Minum obat teratur
Planning :
DL
Ct Scan Thorak kontras dan non Kontras
USG Thorak
FNAB
BTA
Prognosis
Qou ad vitam: dubia at bonam
Quo ad functionam: dubia at bonam
Quo ad sanactionam: dubia at bonam
Analisa kasus
Gejala respiratorik pada Tuberkulosis paru dapat sangat bervariasi, dari mulai tidak ada gejala sampai gejala yang cukup berat tergantung dari luas lesi. Kadang penderita terdiagnosis pada saat medical check up. Gejala respiratorik dapat berupa, batuk lama yang lebih dari 3 minggu, batuk darah, sesak napas, nyeri dada. Gejala sistemik dapat berupa demam, malaise, keringat malam, anoreksia, dan berat badan menurun
Hasil anamnesis pada pasien didapatkan adanya gejala respiratorik berupa batuk dahak yang dialami selama6 bulan terakhir yang diakhiri dengan penurunan kesadaran. Selain itu untuk gejala sistemik pasien juga pernah mengalami demam yang tidak spesifik sebelum batuk. Keringat malam ada, namun pasien mengakui adanya penurunan berat badan selama 6 bulan terakhir.
Teori
Kasus
Manifestasi Klinis
Analisa kasus
Pada awal perkembangan penyakit umumnya tidak dijumpai kelainan. Kelainan paru pada umumnya terletak di daerah lobus superior terutama daerah apex dan segmen posterior , serta daerah apex lobus inferior. Pada pemeriksaan jasmani dapat ditemukan antara lain suara napas bronkial, amforik, suara napas melemah, ronki basah,tanda-tanda penarikan paru, diafragma & mediastinum.
Pada limfadenitis tuberkulosa, terlihat pembesaran kelenjar getah bening, tersering di daerah leher dan ketiak.
Pada pasien ini didapati adanya peningkatan laju respirasi. Tidak terdapat adanya retraksi dan pemakaian opto bantu nafas serta juga tidak dijumpai adanya nafas cuping hidung. Selain itu kelainan yang dijumpai berupa adanya bunyi ronki yang terdengar di lapangan paru kiri atas.
Pada pemeriksaan palpasi kelenjar betah gening didapatkan adanya pembengkakan kelenjar getah bening di regio retroaurikula Sinistra
Teori
Kasus
Pemeriksaan Fisik
Analisa kasus
Pemeriksaan penunjang dapat dilakukan dengan pemeriksaan bakteriologik, dan foto thoraks. Bahan untuk pemeriksaan bakteriologik ini dapat berasal dari dahak, cairan pleura, liquor cerebrospinal, bilasan bronkus, bilasan lambung, kurasan bronkoalveolar (bronchoalveolar lavage/BAL), urin, faeces dan jaringan biopsi (termasuk biopsi jarum halus/BJH).
Hasil pemeriksaan foto thorak
FNAB
CT Scan thorak.
Teori
Kasus
Pemeriksaan Penunjang
Analisa kasus
Gambaran radiologik yang dicurigai sebagai lesi TB aktif :
Bayangan berawan / nodular di segmen apikal dan posterior lobus atas paru dan segmen superior lobus bawah.
Kaviti, terutama lebih dari satu, dikelilingi oleh bayangan opak berawan atau nodular
Bayangan bercak milier
Efusi pleura unilateral (umumnya) atau bilateral (jarang)
Gambaran radiologik yang dicurigai lesi TB inaktif
Fibrotik pada segmen apikal dan atau posterior lobus atas
Kalsifikasi atau fibrotik
Kompleks ranke
Fibrotoraks/Fibrosis parenkim paru dan atau penebalan pleura
Hasil pemeriksaan radiologik pada pasien didapatkan gambaran fibroinfiltrat di paru kanan dan kiri.
Teori
Kasus
Pemeriksaan Penunjang
TERIMA KASIH
Banda Aceh, 17 Desember 2014