Presentasi kasus
description
Transcript of Presentasi kasus
Powerpoint TemplatesPage 2
IDENTITAS PASIEN
• Nama : Tn. S.W
• Umur : 21 tahun
• Alamat :
• Pekerjaan :
• Pendidikan terakir :
• Tanggal masuk :
Powerpoint TemplatesPage 3
Anamnesis• Keluhan utama : Demam ± 2 minggu SMRS
• RPS : ± 2 MSMRS Os mengeluhkan demam
yang naik turun, sepanjang hari (?), lebih demam
saat malam, lemas (+) saat pagi berkeringat (+),
pusing (+), sakit kepala (+), mual (+) muntah (-),
nyeri perut (+), kembung (+) nyeri otot (+), nyeri
dibelakang mata (-), batuk pilek (-), sesak (-)
Powerpoint TemplatesPage 4
•BAB (-) sejak 3 hari yang lalu, pernah
muncul diare pada demam ini (-),BAK seperti
air teh (-), terlihat kuning (-)
•Lingkungan sekitar banyak nyamuk (-),
mengigil sebelum munculnya demam (-),
riwayat berpergian ke daerah endemis (-)
Powerpoint TemplatesPage 5
• sudah diobati ke dokter umum, minum obat
(?) tapi tidak membaik
• RPD : pernah mengalami sakit serupa
waktu usia 10 tahun dan dirawat di rumah
sakit. Alergi (-), DM (-), asma (-)
• RPK : tidak ada keluarga yang mengalami
keluhan serupa.
Powerpoint TemplatesPage 7
Pemeriksaan Fisik• KU : kompos mentis, lemah, pucat (), gizi cukup.
• VS :
– TD : 110/80 mmHg, berbaring, lengan kiri, manset
dewasa
– HR : 84x/menit, reguler, tekanan cukup, kuat angkat
normal.
– RR : 22x/menit, reguler, abdominothorakal
– t : 38’C, axilla
Powerpoint TemplatesPage 8
Pemeriksaan Sistem
• Mata : CA (-/-), SI (-/-)
• Mulut : lidah kotor (+), tepi hiperemis (+), lidah
tremor (-)
• Leher : lnn tidak teraba, JVP ≠
Powerpoint TemplatesPage 9
• Thorax :
Paru depan:
I : Bentuk dan gerak simetris, retraksi dinding dada
(-)rose spot (-), massa (-), jaringan parut(-)
P : pengembangan dada simetris, nyeri tekan
(-),fremitus taktil kanan = kiri
P : sonor kanan = kiri, batas paru hepar : ICS IV
dextra• A : vesikular kanan = kiri Ronkhi -/- Wheezing -/-
Powerpoint TemplatesPage 10
Paru belakang:
I : Bentuk dan gerak simetris,rose spot (-),
massa (-), jaringan parut(-)
P : nyeri tekan (-),fremitus taktil kanan = kiri
P : sonor kanan = kiri, penurunan diagfragma +
3 cm• A : vesikular kanan = kiri, ronkhi -/-,
wheezing -/-
Powerpoint TemplatesPage 11
Jantung :
I :Ictus cordis tidak terlihat
P: Ictus cordis teraba di SIC 5 linea midclavicula,
+ 2 cm, kuat angkat cukup
P: - Batas jantung kiri : SIC IV LPS sinistra- Batas jantung kanan : SIC V LCM dextra-batas jantung atas : SIC II LPS sinistraPinggang jantung : SIC III LPS sinistra
A : S1-S2 murni, reguler, bising (-)
Powerpoint TemplatesPage 12
• Abdomen
I : supel, DD//DP, simestris, massa (-), jaringan parut (-)
A : bising usus (+) normal 15x/menit
P : timpani (+)
Hepar : lobus dextra + 10 cm. lobus sinistra + 6cm
Lien : redup pada ruang traube SIC X LAA
P : nyeri tekan (...)
Hepar :
Lien : tidak teraba
Powerpoint TemplatesPage 20
DEMAM
• Demam atau febris adalah kenaikan suhu tubuh yang ditengahi oleh kenaikan itik ambang regulasi panas hipotalamus (Nelson, 2000).
• Demam umumnya diartikan kenaikan suhu diatas 37,2’C.
Powerpoint TemplatesPage 21
1. Demam Septik
Suhu badan berangsur naik ke atas normal yang tinggi sekali pada malam hari dan turun kembali ke tingkat di atas normal pada pagi hari. Sering disertai keluhan menggigil dan berkeringat. ‘
2. Demam Remitten
Suhu badan dapat turun setiap hari tetapi tidak pernah mencapai suhu normal. Perbedaan suhu yang mungkin tercatat dapat mencapai dua derajat
Powerpoint TemplatesPage 22
3. Demam Intermitten
Suhu badan turun ke tingkat yang normal selama beberapa jam dalam satu hari. Bila demam seperti terjadi seperti itu terjadi setiap dua hari sekali disebut tersiana dan bila terjadi dua hari bebas demam diantara dua serangan demam disebut kuartana.
4. Demam Kontinyu
Variasi suhu sepanjang hari tidak berbeda lebih dari satu derajat. Pada tingkat demam yang terus menerus tinggi sekali disebut hiperpireksia.
Powerpoint TemplatesPage 23
5. Demam Siklik
Kenaikan suhu badan selama beberapa hari yang diikuti oleh periode bebas demam untuk beberapa hari yang kemudian diikuti oleh kenaikan suhu seperti semula.
Powerpoint TemplatesPage 24
DEMAM TIFOID
• Demam typhoid atau enteric fever adalah sindrom klinik yang dihasilkan oleh organisme salmonella tertentu.
• Mencakup istilah demam yang disebabkan oleh S. typhi, dan demam paratyphoid yang disebabkan oleh S. paratyphi A, S. paratyphi B, S.paratyphi C, dan kadag-kadang seroyip salmonella lain
Powerpoint TemplatesPage 25
Patofisiologi
• makanan yang tercemar → lambung → sebagian dihancurkan oleh asam lambung dan sebagian lolos ke usus → berkembang biak → ketika IgA tubuh kurang baik, kuman dapat menembus sel-sel epitel → lamina propia → difagosit makrofag → hidup dan berkembang biak di makrofag → dibawa ke plaque peyeri → kelenjar bening mesentrika → sirkulasi darah melalui duktus torasikus → terjadi bakteremia I
Powerpoint TemplatesPage 26
• asimptomatik → menyebar ke seluruh organ endotelial terutama hati dan limpa → di organ tersebut kuman meninggalkan sel fagosit → berkembang biak di luar sel atau ruang sinusoid → sirkulasi lagi → bakteremia II → disertai tanda dan gejala sistemik.
Powerpoint TemplatesPage 27
• Di hati, kuman masuk ke kandung empedu berkembang biak → bersama cairan empedu diekskresikan intermitten ke dalam lumen usus → sebagian lagi masuk ke sirkulasi setelah menembus usus → proses seperti semula → makrofag teraktivasi → hiperaktif→ saat fagositosis kuman, mengeluarkan mediator inflamasi → simptomatik.
• Dapat meluas ke lapisan otot, serosa, dan usus → perforasi (Widodo, 2007).
Powerpoint TemplatesPage 28
TANDA GEJALA
• MINGGU I : gejala akut infeksi = demam,nyeri kepala, pusing, nyeri otot, anoreksia, mual, muntah, obstipasi atau diare, abdominal discomfort, batuk, epistaksis.
• MINGGU II : demam, bradikardi relatif, lidah berselaput kotor, tepi hiperemis dan tremor, hepatomegali, splenomegali, gangguan kesadaran
Powerpoint TemplatesPage 29
• MINGGU III : suhu tubuh mulai turun sampai normal, kadang terjadi perdarahan atau perforasi usus, toksemia berat, kejang, inkontinensia, meteorismus (+), timpani (+), nyeri perut (+) (bila tidak dtangani)
• MINGGU IV :
Powerpoint TemplatesPage 30
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Rutin : darah rutin
leukopeni/normal/leukositosis
laju endap darah meningkat
SGOT SGPT meningkat• Widal
antigen O (tubuh bakteri),H (flagela),Vi (core)• Tubex TF• Kultur darah
Powerpoint TemplatesPage 31
MANAJEMEN
• Tirah baring, mempercepat penyembuhan
• Diet : bubur saring → bubur kasar → nasi
menghindari komplikasi perforasi usus (?)
• Antibiotik
klorampenicol (?)
kotrimoxazol (?)
Powerpoint TemplatesPage 32
Komplikasi
• Perdarahan intestinal
• Perforasi usus
• Hepatitis tifosa
• Neuropsikiatrik → delirium, kejang, koma, enselopati
• Koagulasi intavaskulas desseminata
• Tifoid karier